Semenjak Kak Alan bekerja di luar negeri, rumah terasa sunyi tanpa kehadirannya. Biasanya, seminggu sekali aku mendengar desahan seksi dari Kak Diki, namun sudah beberapa bulan ini rumah terasa begitu sepi.
Progres YouTube-ku semakin memuaskan, berkat saran dari Kak Diki. Namun, akun Instagramku kini penuh dengan DM dari pengikutku yang tergiur dengan keindahan tubuhku. Bahkan, beberapa diantaranya mengajak kerjasama untuk membuat konten video porno.
Melihat peluang itu, aku memutar otak. Akhirnya, aku menemukan OnlyFans, di mana aku mengunggah video gaming full telanjang. Namun, aku tetap menjaga privasiku dengan menggunakan topeng untuk menutupi wajahku.
Akibatnya, penghasilanku cukup lumayan dan aku sudah mampu membayar terapis di tempat pijat yang kusuka. Terkadang, aku menyisihkan uang untuk mendapatkan layanan spesial dari terapis di sana, yang hasilnya sangat memuaskan.
Karena sering pergi ke sana, aku kerap bertemu dengan Erul dan Denis. Sudah beberapa kali aku menggunakan jasa mereka, dan pelayanan dari Denis dan Erul tetap menjadi yang terbaik bagiku.
Aku sempat heran, mengapa tempat seperti itu tidak digerebek atau ditutup oleh pihak berwajib. Jawabannya ternyata karena banyak orang berkuasa yang sering datang, termasuk aparat.
Karena aku sering datang, aku ditawarkan untuk menjadi member khusus, di mana aku bisa mendapatkan akses ke tempat yang lebih mewah dan menyenangkan.
Setelah bertanya kepada Kak Diki, ternyata aku ditawarkan untuk berlangganan dan menggunakan layanan di tempat kerjanya dulu. Kak Diki menyarankan untuk menerimanya, karena pastinya aku akan mendapatkan pelayanan yang luar biasa.
*****
Setiap kali aku menerima pendapatan dari kontenku, aku juga menyisihkan uang untuk traveling. Aku juga berpikir untuk membuat blog tentang keseharian saat traveling, dan pastinya tak lupa aku akan memamerkan tubuhku yang kekar ini kepada followersku.
Aku pun memutuskan selama 2 Minggu untuk traveling ke Yogyakarta. Semua persiapan aku persiapkan secara matang-matang.
Agar rumahku tidak kemalingan aku pun mencari penjaga rumah untuk menjaga sekaligus bebersih rumahku, beruntung sekali Pak RT memiliki kenalan. Namanya Kang Asep, katanya dia itu adik istinya yang tinggal di kampung dan sekarang lagi butuh kerjaan dadakan.
Aku tidak berekspektasi apapun pada orang yang bernama Asep itu. Tetapi saat bertemu dengannya, aku mematung karena tidak menyangka kalau dia begitu tampan. Wajahnya yang terlihat polos ditambah dengan tubuhnya yg atletis khas kuli kampung menjadi nilai plus yang luar biasa bagi Kang Asep.
"Pak Aldi yah, perkenalan saya Asep. Biasa dipanggil Kang Asep," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Saya Aldi."
Aku benar-benar terkesima dengan ketampanannya. Sampai-sampai aku lupa melepaskan jabatan tanganku pada Kang Asep.
"Nitip Rumah yah Kang."
"Iya Pak, hati-hati di jalan."
*****
"Lah kok bisa sih, saya kan sudah booking terlebih dahulu di aplikasi tapi kenapa malah bilang sudah penuh semua dan saya gak bisa check in," protesku.
"Mohon maaf sekali Kak, hotel kita sedang full booked. Kakak bisa mengajukan refund dan bisa memilih hotel lain," jelasnya.
"Gak mau lah."
Cukup alot juga aku tawar-menawar dengan pihak hotel, hingga pada akhirnya aku kalah dan pihak hotel memberikan refund.
Karena belum pernah solo traveling seperti ini aku pun bingung. Cari di aplikasi juga semuanya sudah full booked. Aku juga sempat bertanya kepada penduduk lokal apakah ada penginapan di wilayah sini dan hasilnya tidak memuaskan, sehingga membuatku terpaksa menginap di kost-kostan. Mungkin untuk malam ini saja aku akan menginap di kost-kostan yang sempit ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/340415903-288-k371979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TOP Gamer [END]
General FictionWarning 21+ [Muscle Bottom] Mohon jadi pembaca yang bijak. "Alan tidak mengetahui bahwa tantangan yang dia berikan kepada Diki akan menjadi pengalaman baru bagi adiknya 'Aldi'. Pengalaman yang akan membuat Aldi menjadi tergila-gila."