Udara, udara yang tersusun dari oksigen, hidrogen, karbon dioksida dan lain lain. Adalah mustahil bagi makhluk hidup untuk hidup tanpa adanya salah satu unsur kehidupan di bumi. Apakah kalian pernah membayangkan, bagaimana jika semua unsur – unsur udara tersebut telah berubah menjadi virus. Aku yakin kalian tidak bisa membayangkannya. Pemerintah pun akan hancur bila hilangnya unsur kehidupan ini, hanya menunggu selama beberapa minggu untuk menunggu hilangnya peradaban di bumi. Namun inilah yang aku alami.
Baiklah akan kuceritakan.
Tiga hari yang lalu,
Karena banyaknya polutan yang masuk ke lingkungan dan berkurangnya pohon. Banyak orang yang mengalami gangguan paru – paru. Pemerintah bertindak cepat membuat tempat isolasi dari udara berbahaya tersebut. Banyak orang yang berdemo karena hanya pejabat dan orang kayalah yang boleh masuk, Sungguh gila.
Hari selanjutnya, pukul 14.00.
Keanehan terjadi,
Seorang remaja bertingkah aneh, dia bertingkah seperti hewan buas, dia berteriak, dan mulutnya berbusa. Sontak membuat orang di sekitarnya ketakutan. Dalam beberapa menit remaja itu sudah tak bernyawa. Orang – orang mengira bahwa dia mati karena polusi yang sudah tidak kuat bagi paru – parunya. Tapi tunggu, keanehan terjadi lagi, dia tiba – tiba bangkit dan menyerang orang didekatnya. Ia mencakar dan menggigiti orang malang tersebut hingga mati lalu memakannya. Aku langsung berlari dan melihat ke belakang. Kulihat orang yang digigitnya tadi bangkit dan bertingkah seperti dia.
Berita ini tersebar cepat hingga masuk ke dalam tempat isolasi. Para ilmuwan meneliti hal ini dan dapat disimpulkan.
“Semua ini terjadi karena pencemaran, semua asap – asap pabrik, rokok, dan gas berbahaya bercampur menjadi satu. Itulah penyebabnya. Mereka dapat tertular dari menghisap udara ini terlalu banyak atau air liur mereka yang kita sebut contiminated human.”
Pemerintah pun memberikan izin bagi orang yang tidak tertular untuk masuk ke dalam tempat isolasi.
Beruntung bagiku aku bisa masuk, aku bawa senjata pistol glock miliku, bolpoin dan catatan ini. Tempat isolasi ini sangatlah besar. Tempat ini ditutupi dengan kaca dan terdapat penyaring udara untuk memisahkan oksigen dengan gas berbahaya.
Hari ini, pukul 09.00.
Hal yang paling ditakutkan akhirnya terjadi, gas berbahaya itu masuk.
Pemerintah lupa untuk meningkatkan penyaringan udara di tempat isolasi. kulihat dari apartemenku, banyak orang berlarian. satu persatu mereka disantap oleh contiminated human. Tentara pun tak bisa menahan mereka. Aku takut, sangat takut. Aku menuju tempat tidurku, kuambil selimut, pistol glock, dan catatan ini.
Ada hal yang membuatku kaget, aku teringat bahwa aku belum menutup jendelaku sekitar 1 jam setelah kejadian masuknya gas beracun tersebut.Aku buru – buru menutup jendela. Lalu aku kembali. Aku sangat lapar sekali. Tak ada makanan yang bisa dimakan di apartemenku
Tiba – tiba, mataku sangat perih, sehingga aku kesulitan menulis. Tubuhku mulai memanas, aku mengeluarkan busa dan rasanya aku mati. Aku menutup mataku...
Tunggu, aku mendengar ada orang yang mengetuk pintu dan berkata bahwa mereka dikejar oleh contiminated human.
Aku lapar
Sangat lapar
Dan mungkin aku bisa makan sekarang.