👻 ˖ 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐩𝐢𝐚𝐧

11 1 0
                                    

Aku bodoh... Sangat bodoh... Kenapa kulakukan hal ini?

Aku memang suka dengan kegelapan dan kesunyian, aku menyukainya karena aku belum mengerti arti sebenarnya kegelapan dan kesunyian.

Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Umurku 16 tahun. Tapi, kenapa orang tuaku lebih memperhatikan adiku? Yap, jawaban temanku mungkin benar, bahwa aku sudah dewasa dan tidak memerlukan perhatian lebih dari mereka. Jadi, kebiasaanku di rumah hanya berada di kamar, menghabiskan hari - hari yang penuh kesendirian. Aku berfikir, untuk mendapatkan perhatian lebih, aku tidak bisa dengan cara berprestasi karena aku adalah orang yang tidak cocok dengan pelajaran. Hingga terpikir olehku untuk menjalani hubungan pacaran. Namun ya, tidak berlangsung lama. Orang tuaku tidak setuju akan hal itu.

Saat aku menyendiri di kamar. Aku biasanya mencari cerita - cerita horor. Aku menyukai cerita horor semenjak temanku yang bernama Farid mengirimkan cerita - cerita horornya. Entah kenapa sekarang dia sama sekali tidak membahas tentang masalah horor. Sekarang, aku mulai mandiri untuk mencari cerita horor sendiri.

Aku menemukan cerita yang kelihatannya sangat seru. Oh ya, aku belum mengatakan kenapa aku menyukai cerita horor. Aku menyukainya karena aku merasa seperti diperhatikan (walau aku tidak percaya bahwa ada yang memperhatikan, aku hanya merasakannya saja tanpa percaya). Aku menemukan cerita yang sangat mirip dengan kondisiku, yap, yaitu kesendirian. Di cerita itu tertulis di atasnya "Jika anda membaca cerita ini anda tidak akan merasa kesepian lagi." Aku membacanya.

Di dalam cerita itu, ada kalimat yang sama sekali tak kumengerti. Dibawah cerita itu, tertulis kalimat "Sebentar lagi anda tidak akan merasakan kesepian." Aku memang sangat merinding, namun aku suka.

Aku menunggu... Menunggu... Dan menunggu...

Akhirnya kuputuskan untuk tidur. Namun aku terbangun, mendengar suara yang sangat kurindukan, suara ibuku.

Ia berkata "Nak, kau sudah tidur?".

Aku berkata dengan mata berkaca - kaca "Belum.. Ibu."

"Yasudah, tidurlah" balas ibuku.

Aku melanjutkan tidurku.

Aku kaget. Bagaimana tidak kaget? aku sadar bahwa keluargaku pergi berlibur. Aku mulai ketakutan, aku menangis karena aku sangat ketakutan.

Lalu, pintu kamarku sedikit terbuka. Dan dia berkata,

"Aku ingin bermain denganmu"

Aku sontak menjerit. Aku langsung keluar dari kamar dan menuju dapur mengambil pisau. Setelah aku mendapatkan pisau. Aku berdiri di pojok dapur. Ada suara muncul

"Kenapa kau ketakutan? Kau memanggilku bukan? Memohon hidupmu kepada tuhan, hanyalah membuang waktumu."

Aku membalas "Hei, siapa kau?"

"Cukup basa basinya, ayo, ikut aku ke duniaku."

Lalu aku berlari keluar dari rumah dan menginap di rumah tetanggaku.

Esok malam, aku menulis cerita ini. Walau dengan ketakutan aku tetap menulisnya. Tapi, hey teman.

Ada yang berdiri di belakangku.

Misteri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang