7. Kau Akan Mati Sebagai Milikku 18+

2.7K 435 22
                                    




Kallion kembali ke hotel larut malam. Aroma khas tubuh pria itu bercampur dengan aroma alkohol dan rokok. Dia berjalan menuju ke ranjang, di mana Ilyin sedang berbaring saat ini.

Pria itu membungkuk, tangannya bergerak menyentuh kepala Ilyin. Jari telunjuknya bergerak menelusuri rahang Ilyin.

Kelopak mata Ilyin terbuka, ada rasa takut dan keterkejutan di sana. Teror yang menghantuinya delapan tahun lalu telah meninggalkan trauma baginya.

Ilyin bergerak menjauh secara tidak sadar, dia merasa bahaya sedang mengintainya.

Gerakan Ilyin membuat Kallion tidak senang. Apakah dia sangat menakutkan sehingga Ilyin harus bereaksi seperti itu?

Kallion berdiri tegap seperti sebelumnya, pria itu berbalik dan melangkah menuju ke kamar mandi. Dia perlu membersihkan tubuhnya.

Ketika Ilyin mendengarkan suara gemericik air, wanita itu merasa sedikit lega. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena beberapa menit kemudian Kallion selesai membersihkan tubuhnya.

Ruangan itu sangat sunyi, Ilyin tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Ini adalah kali pertamanya setelah delapan tahun dia berbagi kamar lagi dengan Kallion.

Ketika dia menjalin hubungan dengan Kallion di masa lalu, mereka tinggal bersama di kamar yang sama. Hal yang paling Ilyin sukai dulu adalah melihat Kallion ketika dia menutup dan membuka matanya. Akan tetapi, sekarang semuanya sudah berbeda.

Melihat Kallion saat ini hanya membuatnya tertekan. Dia berharap bahwa selamanya dia tidak akan pernah melihat Kallion lagi.

"Berdiri dan buka pakaianmu!" Perintah dari Kallion membuat Ilyin terkesiap. "Jangan membuatku mengulangi kata-kataku, Ilyin!"

Ilyin turun dari ranjang, jari tangan Ilyin bergerak melucuti pakaiannya sendiri meski dia tidak ingin melakukannya.

Tatapan tajam Kallion mengikuti setiap pergerakan Ilyin. Tubuh Ilyin adalah sesuatu yang tidak bisa dia benci sama sekali. Baik dulu maupun sekarang, tubuh itu selalu berhasil membuatnya terangsang bahkan hanya dengan melihatnya saja.

Kallion meraih tangan Ilyin, menariknya dengan kasar hingga tubuh ramping Ilyin menabrak tubuhnya yang kokoh.

Jari-jari tangan Kallion menyelusup ke belakang leher Ilyin, mencengkramnya kuat lalu pria itu mulai menjarah bibir Ilyin dengan rakus. Tangannya menekan leher Ilyin, mempermudah dirinya menjelajahi mulut manis wanita itu.

Akal sehat Ilyin terus memperingatinya untuk tidak hanyut dalam godaan gairah yang ditimbulkan oleh Kallion, tapi akal sehatnya dikalahkan oleh nafsunya. Bagian bawah tubuhnya bahkan mulai basah hanya karena ciuman Kallion.

Tangan Kallion yang lainnya mulai menyentuh payudara Ilyin, meremasnya dengan cukup kuat hingga menimbulkan denyut sakit.

Rasa sakit itu hanya terasa sementara, hilang tak berbekas karena ciuman Kallion yang memabukan.

Ibu jari Kallion mengusap puting payudara Ilyin yang mengeras, lalu kemudian memelintirnya dan berakhir dengan cubitan yang membuat Ilyin mengerang tertahan.

Kallion menjatuhkan tubuh Ilyin ke atas ranjang, kaki ramping Ilyin terjuntai ke lantai. Kallion memandangi tubuh telanjang Ilyin dari atas.

Tatapan Kallion membuat Ilyin yang sudah telanjang merasa lebih ditelanjangi lagi. Membuatnya merasa malu.

Kallion melepaskan jubah mandi yang dia kenakan untuk menutupi tubuh berototnya.

Bagian bawah tubuh Kallion telah berdiri menonjol, benda itu berkedut, ingin segera mendapatkan tempat ternyamannya.

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang