Ketika Cale menelpon, penyihir yang bertugas menerima panggilan melompat kala rambut merah Cale muncul dipermukaan bola komunikasi. Cale benar benar tidak mood saat ini hingga ia sama sekali tak perduli dengan sopan santun sialan, tunggu... Sejak kapan sampah ini perduli? Cale senang Setidaknya image sampah dapat membantunya pada saat saat krusial seperti ini.
"Tu-tuan muda! A-apa yang bisa saya bantu?"
Penyihir yang baru saja direkrut dua bulan lalu itu belum pernah bertemu dengan Cale, selama ini ia memaksa diri untuk percaya bahwa Cale takkan pernah menelpon. Dugaannya sebenarnya tepat, Cale tidak punya waktu dan tidak sudi menelpon kediaman yang bahkan tidak menjenguknya saat ia membutuhkannya, tapi dia benar benar harus membuat Basen pulang sekarang.
"Cih, menyebalkan" Cale berdecih kala melihat tangan penyihir itu gemetar hebat.
"Hiiick" Suara decihan Cale semakin kuat, Ya tuhan, moodnya benar benar hancur sekarang.
"Dasar teri tidak berguna! Lakukan saja tugas sialanmu dan panggilkan Count atau Countess sekarang!" Cale meninggikan suaranya dengan sungguh sungguh setelah sekian bulan ia tidak melakukannya. Penyihir itu lantas berlari terbirit birit mendengar nada tinggi Cale yang terkenal diantara masyarakat sekitar.
Selagi menunggu, Cale memikirkan apa yang sudah terjadi dan memprediksi apa yang mungkin akan terjadi nanti. Mulai sekarang kehidupannya takkan sama lagi, Basen akan memberitahu orangtuanya cepat atau lambat. Cale berpikir dia mungkin butuh bantuan Choi han untuk keluar dari sini terlebih dahulu lalu pindah ke wilayah lain sebelum ayahnya menemukannya atau mungkin dia tidak perduli? Lagipula Cale adalah beban keluarga.
'Hanya saja itu butuh persiapan yang matang' Cale yakin Choi han akan menolongnya karena enggan memiliki hutang dengan sampah. Jika rencananya berhasil, hubungan antara pria rambut hitam dan merah akan berakhir sesuai keinginannya. Cale sudah lelah dengan semua omong kosong yang terjadi dalam hidupnya ini.
'Ini sebenarnya kesempatan bukan? Ditambah tidak akan ada yang perduli dengan ketidakhadiran hama mengganggu yang tidak bisa melakukan apapun selain menyampah setiap hari' Hatinya pahit namun anehnya Cale merasa senang.
'Anak anakku juga butuh lingkungan yang mendukung perkembangan mereka' Dengan alasan terakhir, Cale akhirnya dengan serius membulatkan tekadnya untuk keluar dari Mansion. Cale Henituse akan segera mati dimata semua orang, Dia akan memulai hidup baru yang tenang sambil membesarkan ketiga anaknya yang manis.
Cale tidak perlu khawatir dengan uang untuk sementara waktu karena seluruh uang saku yang ia terima selama ini hanya ia gunakan setengah untuk menyempurnakan image nya sebagai sampah, sisanya ia tabung dan kini sudah terkumpul sangat banyak. Jika Cale mencoba hidup sederhana seperti rakyat pada umumnya, maka uang sakunya lebih dari cukup untuk memenuhi mereka berempat hingga ketiga anaknya berusia 15 tahun.
Cale sudah mulai berangan angan menjadi seorang florist, merawat bunga seperti yang ibunya sukai. Bagus, Cale rasa sudah cukup dengan itu, florist bukanlah pekerjaan yang buruk.
Creak...
Atensi Cale kembali fokus pada bola komunikasi setelah mendengar derit pintu terbuka. Memejamkan mata, Cale mencoba untuk menahan segala emosi yang ia rasakan, termasuk rasa sedih dan rindu sialan yang ia tau bahwa ayahnya tidak akan pernah merasakan hal yang sama seperti dirinya.
Tatapan Cale mendingin, wajahnya juga kembali ke setingan sampah, datar sedatar datarnya. Ingat, bersikap dingin adalah tamengnya yang paling mutakhir saat dia panik atau menahan perasaannya sendiri. Ini menyedihkan, padahal Cale hanyalah seorang remaja yang masih butuh bimbingan dari orang yang lebih tua, namun malah ia yang jadi orangtua. Maka dari itu Cale berjanji akan mencintai semua anaknya dengan kasih sayang yang setara dan berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cale being an amazing dad for his kittens
FanficCale Henituse, bajingan sampah keluarga Count menyembunyikan diri dari khalayak umum sejak dihajar habis habisan oleh pemeran utama Choi Han. Orang orang mengira Dia meringkuk ketakutan menjadi seorang hikikomori yang punya trauma berkepanjangan. N...