☆12 : Rival

162 12 7
                                    

Seorang pria duduk menikmati secangkir kopi ditangannya, ia tersenyum melihat sebuah foto di tangannya.

"Aku akan segera menemukanmu, tunggu saja"

"Raj.."

Pria itu menoleh ke arah suara, "sepertinya pencarian ini tidak bisa kita lanjutkan" Ucap Aman yang membuatnya mengernyit.

"Kenapa? Apa ada masalah?" Tanyanya yang membuat aman berdecak.

"Gadis itu seorang hacker, dia meretas data kita setiap kita berusaha mencari keberadaannya. Aku rasa kita harus menghentikan pencarian ini sebelum semuanya semakin memburuk"

"Dan membiarkannya mengetahui segalanya?" Sambung Raj membuat Aman terdiam.

"Jika kalian tidak bisa melakukannya, aku yang akan turun tangan untuk menemukannya" Ucap Raj sembari meremas foto di tangannya dan segera pergi dari sana dengan menaiki motor sport miliknya.

Pandangannya tertuju pada seorang pedagang di seberang jalan, ia segera turun dari motornya menatap makanan itu sebelum memesannya. "Pak, tolong beberapa ghee dan roti" Ucapnya yang membuat penjual itu segera membuatkan pesanannya.

"Terima kasih" Ucapnya segera pergi dari sana.

Ia berhenti disebuah taman dan duduk di bawah pohon yang rindang, ia menghirup udara sejuk yang menerpa wajahnya dan perlahan membuka makanannya.

Ia tersenyum, menghela nafasnya dan perlahan memakannya, "Aku masih ingat kita pernah menikmati makanan ini bersama seperti ini. Bagaimana kabarmu sekarang?"

Flashback on.

"Raj! Sini cepat!"

Aku berjalan menghampirinya yang duduk lebih dulu dibawah pohon.

"Disini?" Tanyaku membuatnya mengangguk cepat.

"Ayo duduk dan makan bersama" Ucapnya terlihat bahagia sembari mengeluarkan makanan dari dalam tasnya.

"Oo.. Jadi kamu bawa bekal?" Ucapku membuatnya tertawa.

Ia mengeluarkan makanannya, "Ghee?? Roti??"

Ia tersenyum lebar, "Aku membuatnya sendiri" Ucapnya membuatku menaikkan kedua alisku.

"Really??" Ucapku membuatnya mengangguk cepat.

"Kamu coba dulu gih" Ucapnya yang membuatku tersenyum dan segera mencicipinya.

"Gimana, enak enggak??" Ucapnya bersemangat.

"Masih panas ya—" Ucapku membuatnya tertawa.

Aku meniupnya beberapa kali dan memasukkannya ke dalam mulutku.

"You like it?"

"Hmm.. Enak! Ini beneran kamu sendiri yang buat?"

Dia mendengus, "Ya iyalah, kamu pikir siapa?" Ucapnya sembari mengambil satu dan memakannya.

"Seingatku dulu kamu pernah buat roti gosong" Ucap Kaali membuat Meera mengerucut kan bibirnya.

"Berhenti membahas kesalahan kecil itu lagi. Aku sudah jago memasak sekarang" Jawab Meera membuat Kaali menaikkan alisnya sembari menikmati makanannya.

"Hmm, benarkah??"

Meera menikmatinya sembari menutup kedua matanya, "Oh shit.. This is like one hour orgasm"

*Ps : tidak untuk ditiru :)

Kedua mataku melotot, "Meera..." Ucapku membuatnya terkekeh pelan, "Mulutnya minta diapain si?" Sambungku membuatnya mempoutkan bibirnya.

Dreamer's | SrKajol X AryaNysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang