Prepare yourself for emotional scene in here🧸💗
—it's a long chapter!
Happy Reading! As always hope u enjoy and like the story, thx u for your votes <3✧༺♥༻✧
Asha terkejut saat mendengar suara telepon yang ia terima. "K-kak Adi? Apa ini benar-benar kau?" Ucapnya tak percaya.
Pria dari seberang sana tersenyum, "Ya, ini aku.. Maafkan aku Asha.. Aku begitu bodoh untuk menyadari apa yang terjadi di sekitarku, aku sadar mereka telah mempermainkanku selama ini. Aku sadar sekarang, harusnya aku tidak memihak pada kakek.. Dia berbohong, dia berhasil mencuci otakku untuk membenci pria itu. Aku benar-benar merasa bersalah karena pernah berusaha membunuhnya. Apakah setelah semua perbuatanku, aku masih bisa dimaafkan, Asha?" Ucapnya membuat gadis itu tanpa sadar berkaca-kaca karenanya.
"T-tidak.. Jangan merasa bersalah karena hal itu. Tentu kami akan memaafkanmu, kemarilah.. Kami dengan senang hati akan menyambutmu. Jangan merasa sendirian, aku akan selalu mendukungmu.. Kak Aditya.. Kembalilah" Ucap Asha tanpa sadar meneteskan air matanya.
Adi juga menangis usai mendengar balasan lembut dari telepon, "Baiklah.. Bisa kau kirim lokasinya? Aku akan segera kesana"
✧༺♡༻✧
Vikram terbatuk beberapa kali saat beberapa pria itu terus memukul dan menyiksanya di sebuah tempat terbengkalai yang jauh dari kota.
"Cepat katakan!" Ucap Rohit menendang kakinya yang terluka membuat pria itu berteriak keras.
Lukanya terlihat sangat buruk. Mungkin jika kakinya tidak segera ditangani oleh tenaga medis akan membuatnya terinfeksi dan diamputasi.
"ARGHHH!! SIALANN!! BUNUH SAJA AKU SEKARANG JUGA! BANGSAATT! ARGH!!" Ucap Vikram terhenti saat Raj kembali menaikkan pistol ditangannya.
"Jika kau tetap diam, aku akan menembak kakimu yang lain" Ucapnya membuat Vikram menatapnya dengan mata yang penuh amarah.
"Hh.. Dasar sampah! Kau juga ingin membuatku lumpuh seperti pria itu??" Ucapnya membuat Raj terdiam, kejadian di masa lalu melintas di kepalanya.
"Tunggu. Bagaimana kau bisa tahu tentang itu?" Ucapnya menyadari sesuatu membuat Vikram hanya diam.
"Sialan. Benar kan? Kau masih menyembunyikan sesuatu dariku" Ucap Raj kini menarik pelatuknya, mengarahkannya pada kaki Vikram yang lain.
"Sial" Batin Vikram sebelum menyerah.
"Baiklah. Aku akan katakan semuanya. Aku bersungguh-sungguh. Argh.." Ucapnya merintih saat kakinya terasa mati rasa.
"Sebelum itu, bisa tolong kalian bawa aku ke rumah sakit? Kau akan membuatku cacat" Ucap Vikram membuat Raj menurunkan senjatanya.
"Cepat ceritakan dengan cepat lalu kami akan membawamu kesana" Ucap Raj membuat Vikram meragukannya.
"Jika kau tidak bersedia, tetaplah seperti itu. Karena sampai kau buka suara atas kemauanmu sendiri, kami juga tidak akan melakukan apapun" Ucap Raj segera berjalan menjauh.
"Tunggu."
Flashback On.
Vikram menatap mansion itu dari kejauhan dengan mobilnya. Ia melihat seorang pria tengah pergi dengan mobilnya, diikuti beberapa anak buahnya. Ia juga melihat seorang gadis di jendela atas yang melambai pada pria itu tepat sebelum mobil itu pergi meninggalkan rumah.
"Kau yakin gadis itu tidak tahu soal ini?" Ucap Vikram pada anak buahnya yang duduk di bangku kemudi, tepat di sampingnya. Kebetulan pria itu memiliki pendidikan di bidang psikologi sebelumnya, oleh sebab itu Vikram membawanya bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamer's | SrKajol X AryaNysa ✓
FanficHubungan ini rumit, kami saling mencintai tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Kami saling menjauh, tapi hati kami tetap terhubung. Apa aku salah jika terus bermimpi agar kami dapat bersatu suatu hari nanti? •• A Fanfiction based from DILW...