[7/10]

596 75 4
                                    

mendapat sebuah kecupan...

.
.
.
.
.
.

(Name) sakit. Kepalanya terasa sangat berat, badannya terasa sangat lemas, kakinya tak bisa menopang tubuhnya dengan benar. (Name) sakit karena kemarin dia pulang kehujanan, sebelumnya dia berangkat dan izin kepada Ice bahwa dia akan memotret pemandangan di taman mumpung cuacanya cerah.

Dan beberapa jam setelahnya dia pulang basah kuyup karena hujan, kebetulan juga saat itu Ice sedang di luar jadi tidak bisa menjemput (name). Dan hasilnya seperti sekarang, (name) sakit dan sendirian di kamarnya.

Ice tidak bisa menemani (name) karena dia ada jadwal tampil, tapi Ice berjanji akan pulang cepat pada (name).

"Ukh....kepalaku pusing..." Gumam (name) pelan.

Gadis itu merubah posisinya menjadi duduk dan melihat jam dinding yang menunjukan waktu sudah siang, dan Ice masih belum pulang. Tidak apa-apa, ini wajar. Ice kan sedang bekerja, karena itu (name) tidak mau merepotkan Ice.

"Aku haus... kira-kira kapan Ice akan pulang ya?" Lirih (name) pelan, tak lama gadis itu berdiri dan berjalan keluar kamar hendak mengambil minum di dapur.

(Name) meneguk air bening (bukan putih ye ges)nya perlahan, air itu membasahi tenggorokan (name) yang kering. Indra pengecapnya terasa pahit, dan tidak enak. (Name) ingin segera sehat dan tidak merasakan hal-hal tidak enak ini lagi.

Sampai kamarnya, (name) memutuskan untuk tidak tidur lagi. Dia memilih melihat ke arah jendela yang menunjukan suasana di luar sambil menunggu Ice, tak lama suasana yang hangat membuat (name) mengantuk lagi. Tapi karena tidak mau tidur, (name) mengubah posisinya menjadi memeluk lututnya dan bersandar ke sandaran sofa berharap dia tidak tertidur dengan posisi seperti itu.

"Zz..."

Telat, (name) orangnya asal nyaman bisa tidur di mana aja.

*****

"Ukh..." (Name) melenguh pelan dan membuka matanya, dia melihat atap kamarnya.

Badannya terasa hangat, ah...dia ada di kasur dan berguling selimut. Apa Ice sudah pulang? (Name) tidak sadar. Saat mengubah posisinya menjadi duduk, (name) baru sadar Bahwa Ice tidur menyender ke sisi ranjangnya sambil memegang tangan (name). Terlihat di laci di sisi Ice terdapat bubur dan juga air bening, apa Ice yang membawanya?

(Name) memeriksa ponselnya dan melihat banyak spam chat dari Ice, pasti Ice khawatir padanya. Jam sudah menunjukan jam 4 sore, dan di pesan terakhir yang di kirim Ice adalah jam 3 sore. Pasti suaminya ini bergegas pulang untuk (name) ya.

(Name) mengelus rambut Ice lembut, tersenyum kecil saat melihat ekspresi Ice yang tampak tenang dalam tidurnya.

"Kau pasti lelah ya, terimakasih sudah memindahkan ku ke kasur...dan terimakasih atas perhatiannya...Ice." ucap (name), tanpa sadar dia mengecup pipi Ice.

"...."

(Name) tersentak kaget saat tersadar dari kelakuannya barusan. Perlahan pipinya memerah, dia memilih berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Ice tidak tidur, di sebenarnya sudah terbangun sejak (name) bangun di awal. Dan dia juga sadar saat pipinya di kecup, dia merubah posisinya menjadi duduk tegak dan memegang pipinya yang di kecup (name) tadi.

"...pft—ternyata dia diam-diam sangat manis ya..." Ice terkekeh pelan, dan mengingat saat (name) mengecupnya. Aah...pasti ekspresi gadis itu merona, mengingat sifatnya yang Tsundere.

.
.
.
.
.
.

...karena ketidaksengajaan hehe

My Tsundere Wife|| Boboiboy Ice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang