Mafia

216 13 0
                                    


Blaze X reader's

POV Blaze

Aku terdiam, menatap sebuah bangunan yang terlihat tua berada di hadapan nya. Letak nya di pinggiran kota, jadi tak banyak yang tau tentang tempat ini kecuali anggota nya tentunya

Lama memandangi sambil berteori akan bangunan itu, aku tersentak kala seseorang menepuk pundak ku dari belakang

"Apa yang kau lihat dari tadi? Ayo cepat masuk, akan ku perkenalkan dirimu pada yang lain" ucap laki laki yang menjadi alasan ku datang kemari

Aku hanya mengangguk kaku lalu membuntuti nya untuk masuk ke dalam bangunan itu

Sampai di dalam, terasa sepi. Tak ada seorang pun yang berlalu lalang seperti apa yang ku bayang kan sebelum nya.

Masih menelisik sejumlah pintu sampai ucapan laki laki itu kembali mengagetkan ku

"Tidak perlu heran, kau datang kesini saat jam empat pagi. Jadi belum ada yang pergi kesini untuk menerima tugas nya" jelas laki laki itu

Kami kembali berjalan kelantai atas sambil sedikit bertanya satu sama lain

"Oh iya, tadi siapa nama mu?" Tanya laki laki itu padaku

"Blaze, tuan" ucap ku

"Jangan panggil aku tuan, panggil aku kak Alvin saja, terlalu terlihat tua jika aku dipanggil tuan" ucap nya

Aku hanya mengangguk patah patah

Kami sampai di depan pintu salah satu ruangan. Aku sempat memperhatikan nya dengan seksama Sebelum pintu itu di buka oleh kak Alvin

Ruangan yang luas tapi terlihat seperti......

Tempat pelatihan tembak

Aku mengetahui nya Karna aku juga biasa berlatih dengan adik ku di tempat seperti ini di kantor kepolisian

Tapi bukan itu yang membuatku agak tersentak melainkan seorang gadis cantik yang kini sedang melakukan aksi tembak menembak nya

Dua buah hand gun dipegang erat oleh nya tapi Bukan itu yang membuat ku mengalihkan atensi ku padanya, ia menembak semua sasaran dengan mata tertutup

Tepat sasaran, semuanya tepat sasaran! Bagai sebuah robot yang diciptakan memang untuk menembak berbagai hal, wanita itu dengan lincah nya menembak sasaran yang bergerak dari depan, belakang, kanan dan kiri wanita itu

Kak Alvin menepuk pundak ku, aku menoleh pada nya

"Apa kau ingin berkenalan dengan nya?" Entah itu adalah sebuah pertanyaan atau tawaran bagi ku

"E-entah lah" ucap ku ragu

"Jangan gugup begitu, kau akan segera akrab dengan orang orang disini" ucap nya

Kak Alvin menekan sebuah tombol di samping pintu yang berada di dekat nya, entah sejak kapan ada tombol itu di sana

Seketika,ruangan yang tadi nya gelap kini terang dan bisa ku tebak kalau tombol itu sebenar nya untuk mematikan mode pelatihan nya Karna kini semua papan sasaran itu berhenti

Perempuan yang tadi masih menembak pun seketika berhenti, mungkin karna baru merasa akan kehadiran kami atau marah akibat latihan nya di ganggu Karna setelah nya ia mengatakan sesuatu dengan nada yang sangat sangat dingin membuat ku bergetar hanya karna mendengarnya

"Apa?" Tanya wanita itu, satu kata namun benar benar membuat ku merinding disko

"Tidak usah marah, aku membawa anggota baru untuk di perkenalkan pada mu" ucap kak Alvin

"Jangan ganggu" ucap nya

"Ayolah, hanya menjabat tangan" pinta kak Alvin

"Masih banyak anggota yang bisa kau ajak tuk bermain" ucap gadis itu

love story (Boboiboy ❌ Readers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang