Beberapa saat kemudian, akhirnya Scaramouche sampai dirumah [Name].
Kepalanya terasa sangat berisik. Ia memikirkan berbagai hal.. Salah satunya adalah 'bagaimana bisa [Name] tidak terkena efek samping dari cairan yang diberikan oleh Dottore?' Dia sangat bingung..Perlahan ia menuntun tangannya meraih gagang pintu rumah [Name].
"Huft.."
Ia membuka pintu itu, perlahan masuk kedalam rumah [Name] dan kembali menutup pintu lalu menuntun kakinya berjalan menuju kamar [Name].
Saat ini ia telah berada di depan pintu kamar [Name]. Hanya saja.."Haha. Aku akan melakukannya, Doctor.. Kau tidak perlu khawatir. Aku pasti akan melakukannya."
"Tentu saja. Terimakasih, Tuan."
Tepat di balik pintu itu.. Scaramouche bisa mendengar dengan jelas ada seseorang yang sedang berbisik.. Tapi anehnya suara itu persis dengan suara [Name]. Membuatnya semakin bingung dan penasaran.. Sebenarnya apa yang terjadi..?
"Huh..?"
Akhirnya Scaramouche mengetuk pintu kamar [Name].
Tok tok tok..
"[Name], aku masuk ya," ujarnya sebelum membuka pintu tersebut dan melihat apa yang ada di balik pintu itu.
Ia membuka pintu itu, lalu.."Huh? Dimana gadis itu..?"
Kamar [Name] kosong. [Name] benar benar tidak ada di dalam sana.
"[Name]..?"
Setelah mengucapkan nama gadis itu beberapa kali, akhirnya gadis itu menjawab.
"Oh? Scaramouche..? Tunggu sebentar.."
Dengan jelas, suara itu berasal dari ujung kamar [Name]. Ujung kamar [Name] adalah kamar mandi, itu artinya [Name] berada disana.
"Baiklah."
Scaramouche menaruh kantong makanan yang ia beli tepat di samping tempat tidur [Name]. Ada sebuah laci kecil disana. Sembari menunggu, ia duduk di tepi tempat tidur [Name]. Lagi dan lagi, kepalanya terasa begitu berisik.. Ia tidak mengerti dengan hal yang sebelumnya ia dengar.. Oh, dia sangat benci memikirkan segala hal tentang [Name]..
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya [Name] keluar dari kamar mandi."Maaf membuatmu lama menunggu," ujarmu.
"Iya, kamu harus makan dulu," Ucap Scaramouche sembari menyodorkan kantong makanan kepadamu.
"Ahh, terimakasih."
"Ya, sana makan."
"Iya iya.."
──────────────────────── ٠ ٠ ✦
Saat ini kamu dan Scaramouche sedang duduk di meja makan.. Ia menemanimu makan.
"Humm.."
"Enak? Kalau engga enak nanti ku hancurin kedai yang ngejual."
"HEH, JANGAN YA. AWAS AJAA, INI ENAK KOK"
"Oh, oke."
Hening..
"Hey, [Name]."
Kamu menatap Scaramouche. Kamu ingin menjawab, tetapi mulut mu sangat penuh dengan makanan. Kamu berusaha mengunyah makanan itu dengan cepat. Setelah beberapa saat..
"Kenapa?"
"Hmm.."
"Hn?? Tidak usah ragu, katakan saja. Ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"
"..." Ia tidak menjawab. Ia hanya diam dan menatap kearah lain.
"Huft, aku akan menunggu, saat kau siap, katakan saja, oke?"
"Ya. Setelah kau selesai makan aku akan mengatakannya."
"Oh, baiklah."
Kamu berusaha makan dengan cepat, ingin segera tahu apa yang akan Scaramouche katakan.. Apa yang ia pikirkan? Lalu..
"Selesai, sekarang katakan. Apa yang kau pikirkan?"
"Setelah kau mencuci piring serta alat makan mu."
"Ugh.. aku benci kau, Scaramouche."
"Haha, terserah kau saja."
Akhirnya dengan berat hati kamu mencuci piring serta sendok yang kamu gunakan. Setelah mencucinya kau langsung menghampiri Scaramouche.
"Sekarang katakan, aku sudah cukup sabar untuk menunggu, kau tahu?" Ujarmu kepadanya dengan nada yang tidak begitu santai.. terdengar seperti kau marah kepadanya.
"Ya ya ya. Duduk sini," kata Scaramouche sembari menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
Tanpa mengatakan apapun kamu langsung duduk disebelahnya. Lalu menatap Scaramouche.
"Huft.. tolong jawab dengan jujur."
"Hah? Tentu saja aku akan menjawab dengan jujur. Apa kau tidak mempercayaiku? Sebenarnya kau menganggap aku apa?"
"Ah.. tidak seperti itu. Hanya saja, tolong jawab dengan jujur, [Name]." Apa yang baru saja Scaramouche katakan membuat kamu sedikit merinding.. suasananya langsung terasa sangat mencekam.
Kau tidak menjawabnya, kau hanya mengangguk dengan pelan.
"[Name]. Kau ada hubungan apa dengan Dottore?"
"Hah?"
"Apa perlu aku ulangi sekali lagi? Kau punya hubungan apa dengan Dottore? Jawab dengan jujur."
"Huh? Aku sama sekali tidak memiliki hubungan dengannya. Apa apaan pertanyaanmu?"
"Apa kau benar benar serius?"
"Ya," kamu menjawab Scaramouche dengan tegas.
"Huft.. oke. Terimakasih."
Kamu menatap Scaramouche.
"Scara? Sebenarnya apa yang ada dipikiran mu?"
"Tidak. Tidak ada apa apa."
"Kau bisa katakan kepadaku, aku akan mendengarkanmu."
"Tidak, kau tidak perlu tahu."
"Huh.. kau memang keras kepala, terserah kau saja."
Scaramouche hanya membuang muka. Lalu ia langsung pergi meninggalkanmu. Ia pergi keluar rumah.
"Aneh.."
𓍯
Scaramouche pov
"Ugh.."
Aku melangkah keluar dari rumah [Name]. Menuntun kakiku pergi ke tempat yang membuat ku sedikit lebih nyaman dan merasa tenang..
Dan.. disinilah aku sekarang. Di ujung kota Sumeru. Duduk memandangi langit. Memandangi keindahan langit serta berbagai hal yang ada padanya. Memandangi langit seperti ini membuatnya sedikit lebih tenang.. dan mungkin aman..? Ia mencoba menghilangkan segala hal yang ia pikirkan tentang [Name]. Ia merasa begitu gelisah.. ia takut jika sesuatu terjadi kepada [Name]. Seperti [Name] adalah nyawanya sendiri, ia tidak ingin kehilangan gadis itu. Beberapa menit berlalu, ia masih berada di tempat yang sama. Masih memandangi langit yang mulai berubah menjadi gelap. Matahari telah beristirahat dan bulan menggantikan peran matahari untuk menerangi teyvat. Sejenak, ia kembali memikirkan apa yang ia rasakan.. perasaan itu membuatnya sangat gelisah.
"Hah.."
"Menjengkelkan."
"Sial. Perasaan apa ini..?"
Scaramouche pov end
──────────────────────── ٠ ٠ ✦
KAMU SEDANG MEMBACA
ꕥ「 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗶𝘀𝗲 」⊹ 𝐒𝐜𝐚𝐫𝐚𝐦𝐨𝐮𝐜𝐡𝐞
Non-Fiction𝗦𝗰𝗮𝗿𝗮𝗺𝗼𝘂𝗰𝗵𝗲 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 "𝐌𝐚𝐮𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢?" "𝐉𝐚𝐧𝐣𝐢 𝐚𝐩𝐚?" "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧𝐤𝐮." ────────────────────── ٠ ٠ ✦ ➴ 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗯𝘆 : @scaramoucheao3 on pinterest ➴ 𝗹𝗮𝗻𝗴�...