•••
L I L Y, namanya. Bunga dengan rona pucat, dan wangi menghanyutkan.
Pemberian seorang pria aneh—yang selalu tak dapat tertebak tingkah lakunya.
Hembusan nafas menguar panjang. Nunew menipiskan bibir, berdiri hampir puluhan menit, di depan kaca kediamannya sembari menatap beberapa kuntum bunga Lily ternyata begitu melelahkan. Pikirannya berkecamuk mengacaukan perasaan.
Entah bagaimana perasaannya bisa se-kacau ini.
“Bulan purnama ...”
Ini bukan yang pertama, bukan? Maka lakukan saja. Zee dan orang-orang terpilih sebelumnya itu sama! Mereka semua telah ditakdirkan untuk menanggung kejahatan orang lain!
“Zee ...” lirih Nunew hampir serupa helaan nafas. Kaca patri dipandang lekat. “Kau ... berbeda.”
Perasaan aneh ini—lebih menjurus pada ke-tidak relaan.
Nunew menggulir kedua bola matanya. Menatap rembulan dari balik kaca patri dengan pandangan sanksi. Dalam hati ia masih bertanya-tanya mengapa hidupnya harus seperti ini? Leana berkata bahwa hidup seperti ini adalah hal yang paling benar dan aman.
Penuh kekuatan dan wibawa.
Namun yang rasakan hanyalah tentang kesepian ... Terlebih saat cerita Zee tentang dunia luar menggelitik akal sehatnya. Nyatanya dunia memang begitu besar!
Orang-orang jahat—itulah yang selalu Leana katakan. Namun, sepertinya tidaklah seperti itu.
Tap! BRUKH!
Suara debuman dari arah ujung lorong jelas mampu menarik fokus si manis. Kepala dengan surai sehitam malam kelam itu menoleh lekas, sebelum mendapati seonggok karung besar dan Leana dengan jubah bertudung kebanggaan.
“Ibu ...”
“Oh, sayangku. Apa ibu membuatmu terkejut?” Leana melangkah cepat menuju keberadaan sang putra. “Ibu benar-benar meminta maaf.” Jari-jari panjang wanita itu mengusap ujung surai sang putra dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODY FATE - True Destiny [ZEENUNEW]
ФанфикKedatangan Zee ke sebuah kota tua Eidenburgh adalah awal dari segalanya Zee Pruk terjebak hubungan romansa kelabu dengan sosok misterius bernama Nunew Chawarin. Mencintai Nunew itu memang indah, namun juga penuh darah. "Bukankah di setiap kehidupan...