Sekelas Bareng Mas Crush

38 15 4
                                    

"Cuek-cuek gitu, dia tetap satu satunya cowok yang Elza cinta."

--Elzahran Maharani--



Happy Reading

Seorang lelaki berseragam putih abu tanpa memakai atribut lengkap dengan tas hitam yang terisi penuh yang berada di sebelah pundak, terlihat sedang berdiri di depan sebuah mading yang ada di sekolahnya. Ia sedang melihat-lihat satu kertas yang lebih menonjol daripada kertas lainnya karena kertas tersebut baru ditempelkan oleh salah satu guru tadi.

Daftar murid-murid yang akan menempati kelas XII-B MIPA

Kalimat itu yang sekarang ia baca karena di List sebelumnya belum ada daftar nama dirinya yang tertera.

Elgi, nama lelaki tersebut. Lelaki mantan ketua osis yang sudah melepaskan jabatannya itu kini sedang fokus membaca urutan daftar dari puluhan nama yang tertera di sana.

Ia menarik napasnya lalu menghembuskannya keluar melalui hidungnya. Matanya menatap tajam tulisan yang tertera di sana.

24. Elgino Alfano Putra
25. Elzahran Maharani

"Dari sekian manusia yang engkau ciptakan di dunia, kenapa harus manusia yang satu ini yang engkau pertemukan dengan hamba, ya, Tuhan?" keluhnya dalam hati.

Tanpa menyadari, ada seorang gadis yang sudah berada di dekatnya. Gadis yang rambutnya di kepang dua itu nampak tertawa cekikikan saat melihat daftar nama yang tertera di kertas List murid mana yang akan menempati kelas di tahun ini.

"Akhirnya impian kita terwujud, kan, kak?" ucap Elza, pemilik nama dari nomor List 25.

Elza bahagia, sangat bahagia. Akhirnya keinginannya untuk bisa sekelas dengan lelaki yang ia cintai akhirnya terwujud sekarang meski harus melewati dua tahun.

Elga tersentak. Ia menoleh, menatap tak suka pada gadis di sampingnya yang entah kapan dia berada di sini.

"Impian kita?" tanyanya dalam hati. Elgi mendengus mendengarnya. Sejak kapan hal yang ia benci menjadi mimpinya. Yang ada mimpi buruk baginya.

Tanpa menyahut, Elga pergi berniat menuju ke kelas yang sekarang. Elza yang melihat Elga pergi pun ikut berjalan di belakangnya. Di sepanjang lorong, tak ada perbincangan apapun di antara mereka.

Elza yang hanya berjalan dengan tersenyum cerah dan kedua tangannya yang setia memegang tas pink miliknya. Dan Elgi yang berjalan ogah-ogahan dengan wajah muramnya.

Dari belakang sedikit ke samping, Elza dapat melihat Elga tengah menguap dengan salah satu tangannya yang sedang menutupi mulutnya yang terbuka lebar. Matanya menyipit kala sedang menguap. Membuat Elza terkekeh melihatnya.

"Kakak tetep ganteng kok meski cara nguapnya lebar-lebar," celetuk Elza seraya terkekeh.

Elga yang mendengarnya hanya mendengus kesal.

Akhirnya mereka telah tiba di depan kelasnya. Elgi dan Elza menatap tulisan di atas pintu itu.

XII-B MIPA itu adalah kelas mereka.

Mereka pun masuk ke dalam kelasnya.

Ada beberapa siswa dan juga siswi yang sudah duduk di bangku yang mereka pilih. Ada juga satu segerombolan siswi yang asik bercanda ria di bangku barisan tengah.

Entah hanya perasaan Elgi saja atau bukan, kalau mereka tidak ada yang memilih tempat duduk di barisan paling belakang. Meski tempat yang di belakang akan ada juga yang menempatinya itu pun karena terpaksa karena tak ada tempat duduk lainnya.

Seperti biasa, tatapan segan dan takut selalu mereka tunjukan kepadanya. Itu yang Elgi lihat dari ekspresi mereka satu-satu. Elgi tidak peduli. Asal mereka tidak mengganggu ketenangannya. 

Elgi berhenti sejenak, begitu pun Elza. Lalu Elgi mulai melangkah ke bangku yang akan ia duduki. Elza nampak terus mengikuti langkah Elgi lagi membuat Elgi yang menyadarinya mendengus.

Elgi menaruh tasnya ke atas bangku. Lalu duduk di kursinya. Begitu pun Elza yang memilih tempat duduk di sebelah Elga.

Tempat yang di pilih Elga seperti biasa, ia lebih menyukai tempat yang paling belakang dan dekat dengan jendela. Seperti sekarang ia sedang melihat pemandangan di balik jendela yang berada di depannya. Di sini ia dapat melihat secara langsung arahnya mengarah pada taman sekolah.

Beberapa pohon ada yang menjulang cukup tinggi. Sebaliknya, ada juga beberapa pohon yang tumbuh pendek. Semak-semak yang di rawat baik oleh pengurus penjaga kebersihan hingga bentuknya tampak lebih rapi. Begitu pun rumputnya yang tak jadi liar karena sering di pangkas. Benar-benar lingkungan yang terjaga. Jarang ia lihat sampah yang terlihat. Kecuali dedaunan yang baru jatuh dari atas ke bawah.

Berbagai macam jenis bunga juga tumbuh di sana. Benar-benar indah dan terlihat menenangkan. Bagi Elgi, melihat pemandangan ini lebih baik dari pada ....

"Kak Egi suka banget sama pemandangannya, ya? Hm, aku juga suka kok. Tapi ... aku lebih suka kak Egi," Ucap Elza yang tengah menatap dirinya dengan menopang dagu.

"Dia," lanjut Elgi dalam hati.

Elga menggerutu dalam hatinya.

Bahkan ia tak menjawab tidak juga bertanya. Tapi memang dari gadis itu saja yang sok dengannya.

Menurut Elgi, semenjak kehadiran Elza di hidupnya, ia merasa hidup nya menjadi tak setenang dulu lagi. Ia akui bahwa semenjak ia pernah menjadi ketua osis di sini hidupnya juga tak tenang karena banyak siswi yang dengan terang-terangan menyatakan jika mereka menyukainya. Namun, tak lama dari menyukai berbalik, mereka takut dan segan kepadanya. Hal itu dikarenakan kejadian beberapa bulan yang lalu. Tapi mengapa hanya gadis ini, Elza, yang masih tertinggal.

Untuk ke sekian, Elgi menghela napasnya.

"Kak Egi kok setiap Elza liat selalu buang napas terus? Lagi banyak pikiran, ya?"

Tak ada respon. Elgi malah menelungkupkan kepalanya pada kedua lengannya yang ia lipat di atas bangku. 

"Hm, cuek-cuek gitu, kak Elgi tetap satu-satunya cowok yang Elza cinta."

Elza tertawa sendiri mendengar perkataannya tadi.

Hari ini tuhan telah mengabulkan salah satu doa yang pernah Elza panjatkan. Yaitu bisa sekelas dengan lelaki di sampingnya, Mas Crush-nya.

"Mas Crush?"

Tbc

_____

882 kata untuk bab pertama. Masih mau Author tambahi nanti, hehe...

Btw cerita ini Author terinspirasi dari mimpi Author kemarin malam😚

Dan buat para pembaca, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk sekedar membaca salah satu cerita yang telah saya buat ini.🤗

Wind breaker

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElgiZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang