Love Is Blind

238 40 3
                                    

Jennie terus berlari tanpa henti dengan derai air mata yang mengalir dipipi chubbynya. Ia tak peduli tatapan orang-orang yang melihat dirinya dengan aneh, ia hanya ingin berlari menjauh menuju ketempat yang membuat dia ingin meluapkan semua isi hatinya.

Langkah kakinya membawa ia menuju ke Sungai Han, mungkin tempat itu cocok untuk dirinya yang kini sedang patah hati, ia ingin menenangkan hatinya.

Hari sudah mulai gelap hampir 3 jam ia disana, namun gadis yang tengah patah hati itu tak berniat beranjak dari duduknya. Pikirannya masih mengingat ke beberapa jam yang lalu, saat ia menyaksikan penghianatan kekasihnya.

Flashback On

Jennie beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Jisoo yang tengah menunggu diluar kelasnya untuk pergi ke kantin bersama.

"Sepertinya kau sedang bahagia hari ini"
Jisoo wanita 1 tahun lebih tua dari Jennie ini adalah sahabat kecilnya Jennie, ia sudah bertetangga sedari Jennie berusia 6 tahun. Sudah bukan hal aneh ketika melihat mereka selalu bersama, itu karna Jennie sudah menganggap Jisoo adalah sesosok kakak yang selalu ada untuk adiknya.

"Kai mengajakku pergi hari ini sepulang sekolah"  Jennie tersenyum manis mengingat Kai kekasih Jennie yang pagi tadi mengantarnya untuk pergi sekolah dan berkata bahwa dia akan mengajak Jennie pergi setelah pulang sekolah.

"Wow ada angin apa tiba-tiba dia mengajakmu pergi berkencan" Tak salah Jisoo menanyakan hal ini pada Jennie, karna selama hampir 2 tahun mereka berpacaran mungkin 2 sampai 3 kali Kai mengajak Jennie berkencan, itupun Jennie dulu yang selalu mengajak untuk pergi.

"Dia bilang ingin menunjukkan sesuatu"

"Dia akan memberimu hadiah begitu?

"Entahlah "

"Kalau begitu, eonnie harap dia akan memberikanmu hadiah yang tidak akan kamu lupakan sampai kapanpun"

"Apaan sih eonnie"

"Aku harap dia memberikanmu cincin, lalu melamarmu dan setelah lulus sekolah kau langsung menikah dengannya"

"Eonnie jangan ngarang deh, mana mungkin aku langsung menikah, aku ingin kuliah terlebih dahulu. Lagipula Kai oppa juga akan fokus ke kuliahnya dulu, dia bilang akan meneruskan perusahaan ayahnya" Kai dan Jennie berbeda 2 tahun, jika Jennie sekarang kelas 11 maka Kai sudah kuliah. Mereka sudah perpacaran sedari Jennie kelas 10.

"Yaa kau bisa tetap kuliah setelah menikah"

"Eonnie lebih tua dariku, seharusnya eonnie dulu yang menikah"

"Hey yang namanya jodoh itu adalah rahasia tuhan, kalau takdirmu menikah sebelum aku. Kau harus menerimanya jendeukk"

"Yayaya terserah eonnie, kajja aku sudah lapar aku mau makan mandu hari ini"

"Ckk, dasar mandu"

****


Sesuai permintaan sang kekasih, kini Jennie tengah menunggu Kai didepan gerbang sekolah. Kai bilang dia akan menjemputnya sebentar lagi, dan ini sudah hampir 1 jam Jennie menunggu namun tak ada tanda-tanda pria itu akan datang. Bahkan Jennie sudah beberapa kali mencoba menghubungi Kai tapi tidak ada jawaban sama sekali, No teleponnya tidak aktif. 

Matanya melihat kearah jam yang melingkar di tangannya, ini sudah pukul 4 sore. Seharusnya Kai sudah menjemputnya dari 1 jam yang lalu, karna bel terkahir sekolah itu jam 3 sore.

"Kamu kemana sih baby, jangan membuatku khawatir"

Ting

Atensinya teralihkan kesuara notifikasi pesan asing dari seseorang yang tidak dikenal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang