three

393 47 2
                                    

"Kau bahagia diatas penderitaan orang lain, tapi aku akan mendatangkan penderitaan untuk mu,"ucap Travis dalam hati saat melihat Sehun dengan keluarganya yang lainnya.

"Travis, kenapa kau malah bengong, ayo bersiap siap!"ucap salah satu temen Travis.

Malam ini adalah malam sebelum pernikahan Jeno dilaksanakan besok pagi, Sehun menggelar pesta semeriah mungkin untuk merayakan pernikahan anaknya,semua tamu sudah pada datang, menyantap makanan yang disediakan.

Pertunjukan tarian akan segera dimulai, semua tamu pun bersiap untuk melihat penampilan tari, begitupun Jeongwoo dengan kedua orang tuanya dan adiknya yang duduk di depan.

Musik mulai terdengar,para penari pun mulai menari, menari sesuai dengan alunan musik, melenggak lenggok kan tubuh mereka dengan indah, beberapa dari mereka menghampiri beberapa dari tamu yang datang dan mengajak mereka untuk menari bersama.

"Jadi dia bukan pelayan,tapi seorang penari yang disewa untuk pesta pernikahan Jeno," bantin Jeongwoo sembari menatap Haruto, Jeongwoo berdiri dari duduknya,ia menghampiri Haruto

"Ayo menari bersama," ucapnya , setelah mereka pun menari bersama,dengan tangan Jeongwoo yang berada di pinggang Haruto, dan tangan Haruto yang berada di pundak lebar Jeongwoo. Tidak hentinya Jeongwoo menatap mata Haruto, terkadang Haruto mengalihkan pandangannya dari Jeongwoo, di sela sela acara menari mereka. Jeongwoo mendekat kan dirinya ke Haruto dan berbisik "Siapa kau sebenarnya?"

Haruto yang mendengar bisikan itu pun menatap mata Jeongwoo, apakah rahasianya akan terbongkar, orang didepan nya sangat berbahaya, ia harus berhati hati.

Musik berhenti namun Haruto dan Jeongwoo masih tetap menari,dengan Haruto yang masih menatap lekat Jeongwoo, dan juga Jeongwoo yang menatap balik Haruto. Kedua tangan Jeongwoo meremas kuat pinggang Haruto yang menjadikan sang empu nya kesakitan, menahan sakit di pinggang nya , Haruto meremas pundak jeongwoo dengan keras untuk menahan sakit di pinggang nya, namun tampaknya remasan tangan Haruto dipundak Jeongwoo tidak membuatnya kesakitan.

"Apa tujuanmu?"bisik Jeongwoo sebelum melepas pinggang Haruto dan langsung pergi. Haruto terdiam, setelah ia pun langsung pergi meninggalkan pesta.

.
.
.
.
.

"Sial! siapa orang itu sebenarnya? Dia tidak boleh tau tujuanku, aku harus berhati hati dengan nya,"ucap Haruto, setelah ia langsung melepaskan semua properti ditubuhnya dan mengganti baju, setelah selesai ia langsung berbaring dan memandang foto dimana terdapat ayah dan ibunya dan juga dirinya saat masih kecil,nair mata Haruto mulai jatuh, jujur saja ia sangat merindukan kedua orang tua nya.

"Tenang saja,ayah, ibu, aku akan membunuh orang itu untuk membalaskan dendam kalian,"ucap Haruto, setelah nya ia memeluk foto itu dan menutup matanya untuk tidur.

.
.
.
.
.

"Apa yang harus aku lakukan agar Travis bisa tetap disini"Jeno bermondar mandir seraya memikirkan cara agar Travis tetap dirumah ini,tapi bagaimana caranya.

"Halo!"

"Ada apa Jen,tumben lo nelfon?"

"Gue minta bantuan lo dong jaem,"

"Buat?"

"Cara biar Travis tetep dirumah ini,"

"Lah, mana gue tau,lagian lu udah mau nikah juga, udah lepasin aja napa,"

"Gak, gue gamau Travis pergi dari rumah ini,"

"Ya terus gimana,gue juga gatau caranya "

"Ck, emang ga guna nelfon Lo"

"Emang, awoakwok

setelah Jeno langsung mematikan sambungan telefon nya, sudah tau jaemin tidak bisa diajak kompromi malah nelfon dia,emang dasar. Sekarang ia harus mencari cara agar Travis tidak pergi dari rumah ini.

"Jeno, kenapa kau belum siap siap hm?"ucap Wendy saat memasuki kamar anak pertamanya, Wendy juga membawa pakaian untuk Jeno.

"Eh ibu, aku baru saja bangun,"jawab Jeno.

"Yasudah, sekarang mandi sana!"Jeno hanya mengangguk, setelah ia pun langsung berjalan kearah kamar mandi.

.
.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul dua belas siang , pernikahan Jeno dan juga putri dari keluarga Hwang, yaitu Hwang Yeji, akan segera dimulai.

Semua tamu, kerabat, dan juga Haruto, beserta yang lainnya sudah berkumpul menunggu sang pengantin laki laki datang.

Jeno datang dengan dituntun oleh sang ayah di sebelah nya, setelah sampai di altar. Sehun melepaskan gandengannya pada sang anak, setelah ia pun turun dari altar dan berdiri disebelah sang istri. Pernikahan dimulai dimana kedua mempelai mengucapkan sumpah setelah itu memasangkan cincin di tangan kedua mempelai masing masing, semua orang menaburkan bunga kepada kedua mempelai, sesi terakhir adalah ciuman, Jeno langsung mencium Yeji. Setelahnya mereka pun berjalan kearah orang tua untuk meminta berkat. Setelah nya berjalan kearah ayah dan ibu Jeongwoo , Jeno dan juga yeji meminta berkat kedua orang tua Jeongwoo,dan tidak lupa Jeongwoo bersalaman dengan Jeno dan juga Yeji.

"Semoga cepet nyusul,"ucap Yeji, Jeongwoo hanya membalas dengan senyuman kecil.

Saat akan meminta berkat kekerabat lainnya, tiba tiba saja ada suara tembakan yang seketika membuat semua orang ketakutan dan membuat acara nya kacau.

"Tenang! semuanya tenang!"ucap Sehun dengan keras.

"Pengawal! Lindung anggota keluarga!"ucapnya lagi,namun Sehun tidak menyadari bahwa salah satu dari pengacau itu akan menembak  Yeji yang baru saja menjadi menantu nya.

Disisi lain Haruto yang melihat ada orang yang akan menembak Yeji pun dengan cepat menghalanginya, Haruto mendorong Yeji sehingga membuat Yeji terjatuh dan dirinya yang terkena tembakan, tembakan pertama tepat didada dan tembakan kedua di perutnya. Sehun yang melihat itu pun langsung menyuruh pengawal untuk menangkap pelaku nya. Sedangkan Jeongwoo, dia langsung mengahampiri Haruto yang sudah tergeletak lemas.

"Hei bertahanlah!"ucapnya, dengan cepat Jeongwoo mengangkat tubuh Haruto dan membawa nya ke mobil, Jeongwoo mengajak junghwan, adiknya untuk menemaninya.

Dengan cepat Jeongwoo melajukan mobilnya agar cepat sampai di rumah sakit, setelah sampai Jeongwoo membawa Haruto memasuki rumah sakit, suster pun langsung menyuruh Jeongwoo menaruh Haruto dibrankar dan dibawah keruang ICU.

"Kami akan melakukan operasi untuk mengambil peluru didalam tubuh pasien, tolong tandatangani dan urus administrasi nya,"ucap dokter Kim.

"Baiklah, tolong lakukan apapun agar dia selamat!"ucap Jeongwoo,dokter hanya mengangguk, setelah Haruto dipindahkan keruang operasi, sedangkan Jeongwoo mengurus administrasi nya, dan junghwan ia menunggu didepan ruang operasi.

.
.
.
.
.

"Bagaimana?"tanya Jeongwoo saat sudah didepan ruang operasi, junghwan yang ditanya hanya menggeleng. Jeongwoo pun mendudukkan diri di sebelah adiknya sembari menunggu operasi selesai.

"Tidak biasa,"ucap junghwan tiba tiba.

"Apanya?"tanya Jeongwoo.

"Biasanya kakak tidak peduli dengan apapun, tapi, tadi Kakak terlihat sangat khawatir ketika Travis tertembak,"Jeongwoo hanya terdiam mendengar ucapan sang adik, dirinya juga tidak tau mengapa saat Travis tertembak dia langsung merasa sangat khawatir dan takut terjadi hal yang buruk pada Travis.

Pintu operasi terbuka dan dokter pun keluar, Jeongwoo langsung berdiri dan bertanya kepada dokter Kim.

"Bagaimana keadaannya dokter?"tanya Jeongwoo dengan cemas.

"Keadaannya—"


Tbc

The Prostitute Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang