Chapter 3 : si bongsor

15 5 1
                                    

Naruto turun di terminal bus yang jaraknya tak jauh dari rumahnya. Ia berjalan perlahan sambil sesekali mengusap benjolan yang berada disekitaran wajahnya. Ketika Naruto sampai dirumahnya, ibunya, alias Kushina Uzumaki langsung heboh ketika melihat wajah anak semata wayangnya penuh lebam dan darah yang hampir mengering.

Ibunya bahkan hampir menelfon dokter pribadi keluarga mereka jika saja sang suami, Minato tidak menenangkannya terlebih dahulu dan berkata bahwa luka yang Naruto dapat bisa ditangani tanpa harus memanggil dokter.

Kini, seluruh wajah Naruto dikompres menggunakan es batu yang dibalut dengan kain oleh ayahnya karena ibunya tidak kuat melihat wajah Naruto yang penuh dengan lebam.

Memang tak jarang Naruto memiliki luka diwajahnya, namun biasanya sebelum ia pulang kerumah, ia akan menutupi atau sedikit mengobati luka-luka tersebut agar ibunya tidak khawatir dan heboh seperti sekarang.

"Naruto, kenapa bisa babak belur gini?" tanya Minato yang masih sibuk mengompres wajah Naruto.

"Dikeroyok sama anak sekolah lain" jawab Naruto.

"Kok bisa sih sayang?" Kini ibunya justru bertanya.

Naruto memutar bola matanya malas ketika mengingat bahwa karena menunggu Sasuke lah dirinya bertemu dengan Yahiko, Zetsu, dan Tobi dan berakhir dengan ia dikeroyok oleh mereka.

"Gara-gara nunggu Sasuke, kelamaan dia nya, terus Naru ketemu anak sekolah lain eh gaada angin gaada hujan tiba-tiba dikeroyok" perjelas Naruto.

Kushina menepuk jidatnya, "Hadeh, lagian kamu nya duluan kali yang cari masalah sama anak sekolah lain"

Naruto kesal, kenapa jadi malah dirinya yang disalahkan?, sudah jelas-jelas ini kesalahan Sasuke yang membuatnya menunggu lama digerbang sekolah. Andai ia mengiyakan ajakan Kiba, mungkin ia akan berakhir bahagia tanpa mendapatkan luka satupun diwajahnya.

"Bela aja terus Sasuke nya, padahal jelas-jelas ini salah Sasuke yang bikin Naru ketemu sama anak sekolah lain" ucap Naruto lalu segera pergi menuju kamarnya tanpa memperdulikan lukanya yang belum semuanya terobati.

"Naruto! bukan gitu maksud kaa-san!" panggil Kushina sebelum akhirnya Naruto membanting pintu kamarnya dengan kasar.

...

Naruto melempar tasnya ke atas kasur lalu pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa debu dan keringat yang menempel. Selesai membersihkan tubuhnya, Naruto memilih menggunakan kaos oversize dengan gambar katak ditengahnya dan celana pendek selutut.

Naruto duduk dimeja belajarnya, mengambil sebuah kaca kecil yang memantulkan wajahnya yang masih meninggalkan beberapa bekas luka disana. Tangan Naruto meraih kotak P3K yang selalu tersedia dikamarnya lalu mulai mengobati luka-luka nya dengan obat merah.

Selesai mengobati seluruh lukanya, Naruto membanting tubuhnya ke kasur lalu membuka ponselnya. Ada banyak panggilan tak terjawab dari Sasuke dan pesan-pesan lainnya. Naruto memilih membuka pesan dari circle nya terlebih dahulu.

 Naruto memilih membuka pesan dari circle nya terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trust Me [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang