POV kamu sedang menelepon sahabatmu." (Name) kamu jadi ke tempat saudaramu besok? " Tanya sahabatmu melalui obrolan telepon.
" Iya begitulah." Jawabmu malas.
" Semoga betah deh kamu disana. Lagian kamu kalau jauh dari kamar kesayangan kamu kan gak bisa." Ledek sahabatmu diiringi kekehan jahat di akhir.
"Moga aja sih Vel."
Vely Yakato adalah sahabat dekat (Name) sejak Sekolah dasar. Jadi tak heran jika saling meledek merupakan hal biasa bagi keduanya. Malahan (Name) lebih suka ia tinggal di rumah Vely saja daripada rumah saudaranya itu.
" Emang saudaramu itu kayak mana orangnya?" Tanya Vely.
" Dia? Aku sih gak tau betul dia seperti apa. Aku bahkan sudah lama tak bertemu. Sejak ibuku tiada ayah jarang mengajakku menemui saudara-saudaraku karena terlalu sibuk. Ini saja juga karena kesibukannya jadi aku dititipkan ke sana." Keluhmu panjang lebar.
" Yang sabar ya (Name)." Balas Vely.
"Tapi setahuku Vel, keduanya itu pria dan kalau tak salah mereka kakak beradik. Aku dengan adiknya terpaut 1 tahun sedangkan aku dengan kakaknya terpaut 2 tahun."
Mendengar itu Vely menjadi bersemangat mencomblangi kamu dengan dua saudara jauhmu itu.
"Cie, sabilah buat jadi suami."
Bulu kudukmu seketika merinding mendengarkan kata-kata suami.
"Iyuh, najis banget dih. Masih gantengan juga mas Gojou."
"Kebanyakan halu lu 2d gitu!." Sahut Vely.
" Iyeh, lah lu juga halu bisa dapetin Haechan." Timpalmu.
"Intinya kita sama-sama halu." Ucap Vely pasrah.
"Yaudah ya Vel udah malem, gua mau bobok cantik dulu."
". Emang cantik lo??" Gurau Vely.
" Iyalah muka cakep kek gini jarang ada dipasaran. Yaudah bye, good night."
Setelah mengucapkan kalimat barusan kamu pun menutup kelopak matamu . Tak lama kamu pun terlelap dalam mimpi indah.
***
Keesokan paginya, kamu terbangun dan segera bersiap. Setelah makan pagi ayah langsung mengantarkan kamu ke rumah saudaramu.
"Ayah apa aku harus dititipkan kesana?" Tanya mu yang mulai ragu.
"Sayang, ini hanya sebentar setelah 5 tahun ayah akan menjemputmu." Ucap ayah sembari membelai halus pipi chubby mu dengan satu tangannya.
"Tapi kan ayah 5 tahun itu lama loh." Ucapmu sekali lagi untuk menghentikan niat ayahn yang hendak pergi ke Jerman selama 5 tahun.
"Sayang ayah yakin kamu aman bersama mereka. Nanti ayah akan selalu transfer uang ke kamu. Tenang saja walau ayah jauh dari kamu ayah siap kalau kamu hubungi kapanpun." Balas ayah sambil memfokuskan kembali fokusnya ke arah depan jalan.
Tak butuh waktu lama, setelah 2 jam kamu merasakan kegundahan yang tiada hentinya kini kalian berdua telah tiba. Pintu besar itu seolah mengintimidasi mu. Bagaimana tidak rumah ini tidak layak disebut sebagai rumah melainkan pantas disebut istana. Tamannya luas, gerbang hitam tinggi mengelilingi bangunan megah rumah ini. Sungguh sebenarnya orang macam apa saudaranya ini.
Pintu pun mulai diketuk oleh ayah. Seketika pintu besar itu terbuka. Kamu dan ayahmu disambut dengan kedua asisten rumah tangga di rumah itu. Kalian berdua dipersilahkan duduk dan diberikan minuman yang mahal. Sungguh hal ini saja berhasil membuat seorang (Name) mengelus pelan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Brother or Two Father (Rin x Reader x Sae) #Blue lock
FanficPapa? Rasanya aku seperti telah berkeluarga. Aneh. Aku merasa tak biasa. Dua saudara ku menjagaku dan anak ini seperti anak dan istri. Tapi tunggu, "Sayang, aku janji akan menjadi ayah yang baik bagi anak ini." Haa!!! Aku tak menyangka du...