Chapter 07 : Posesif

405 38 11
                                    

Pada saat Nunew ingin pergi beristirahat, tiba-tiba saja boss nya menelepon.

Nunew mau tidak mau dengan kondisi yang sangat lelah mengangkat teleponnya.

"Halo..."

"Saya ada di luar rumah kamu sekarang."

Sentak Nunew kaget, sejak kapan bossnya itu mengikuti Nunew?

Nunew pun langsung menuju ke pintu rumahnya untuk mengecek apakah benar boss nya itu ada di depan rumahnya.

TOK
TOK
TOK

Nunew membuka pintu dan benar saja Zee tengah berdiri di depan pintunya dengan tatapan yang tajam dan sepertinya sedang marah.

"Ehh Boss ngapain kesini malem-malem?" Tanya Nunew.

"Tadi kalian ngapain?" Tanya Zee.

Jujur pertanyaan itu membuat Nunew bingung.

"Maksudnya?"

"Ya apalagi kalau nggak sama cowok itu, kalian lagi deket kan? Kamu nggak inget kalau kita udah punya komitmen Nunew?" Ucap Zee sangat marah kepada Nunew.

Nunew mulai teringat jikalau tadi ia diantar oleh pria yang baru saja ia kenal di kantor.

"Saya tadi cuma di antar sama dia aja gak lebih, dan itu juga kebetulan karena lagi hujan dia gak mau kalau saya kehujanan jadinya yah ikut juga." Jelas Nunew ketakutan.

Seketika Zee berhenti marah, entah apa yang baru saja ia lakukan sehingga membuat Nunew ketakutan sekarang.

"Mulai sekarang kalau ada yang mau antar dan jemput kamu itu harus saya gk boleh sama yang lain, oke? Apalagi sama cowok tadi. Bukannya apa-apa nanti kalau kamu di apa-apain kan perusahaan juga yang repot." Jelas Zee.

Nunew masih ketakutan dan terlihat jelas dari Nunew yang tidak menatap mata Zee.

"Maaf tadi saya emosi duluan." Ucap Zee.

Nunew mengangguk.

"Kalau begitu saya pulang dulu, malam." Ucap Zee dan kemudian langsung pergi.

Nunew berjalan melangkah kembali ke dalam rumahnya.

"Dia ngapain sih tiba-tiba berubah jadi serem? Apa ada yang salah?" Pikir Nunew.

.
.
.
.
.

Di kantor Nunew asik mengerjakan tugasnya. Sampai ketika ia di panggil oleh resepsionis di lantai satu bahwa ia dikirimi paket oleh seseorang tidak dikenal.

Nunew pun penasaran dan langsung membuka paket tersebut.

Ternyata, isi di dalam paket tersebut adalah surat yang berisi surat perceraian Steve dan Nunew.

"Heh, dia udah ngomong sama orangtuanya. Baguslah kalau begitu tinggal aku yang belum memberitahu orang tuaku." Ucap Nunew pelan.

"Makasih ya." Ucap Nunew pada resepsionis.

Nunew lanjut mengerjakan tugasnya, entah mengapa pekerjaan hari ini terlihat sedikit. Padahal hari-hari yang lalu pekerjaan begitu menggunung. Sampai-sampai Nunew cepat-cepat untuk makan siang agar bisa melanjutkan pekerjaannya.

"Nggak kayak biasanya nih pekerjaan dikit?"

Kring
Kring
Kring

Telepon kantor Nunew berdering.

Nunew langsung mengangkatnya.

"Halo? Iya boss ada apa?"

"Kamu habis makan siang ke ruang saya ya."

"Baik boss."

Zee langsung menutup telepon itu tanpa mengucap apapun. Hanya memberi perintah kepada Nunew saja lalu itu pergi.

"Heh, kalo inimah sama aja gak sih? Sama sama haru buru-buru makan siangnya." Keluh Nunew.

.
.
.
.
.

"Aduh terlambat nih, tadi gara-gara diajak ngobrol Alex jadinya telat deh. Mana makannya cuman dikit lagi." Kesal Nunew sambil berlari menuju ruangan bossnya.

"Boss saya minta ma...." Nunew lupa mengetuk pintu dan langsung masuk.

Ia mendadak berhenti berbicara ketika melihat siapa yang ada di ruangan itu bersama bossnya.

Perempuan berusia hampir 45 tahun berpakaian rapi, mewah, dan juga terlihat elegan tengah duduk dan menatap Nunew tajam.

Nunew pun medadak kaku.

Wanita itu berjalan menuju Nunew dan dilihatnya secara rinci dari ujung rambut hingga ujung kepala.

'Duh mau diapain nih aku? Kayak mau ikut kontes kecantikan aja nih segala di lihat sebegitunya.' Batin Nunew.

"Mah udah lah, dia itu calon aku bukan mau ikut kontes kecantikan." Ucap Zee.

'Mah?' Bati Nunew bertanya.

"Haha, mamah cuma bercanda Zee. Kenalin mamahnya Zee, udah berapa lama sama dia? Kok mau sih? Padahal fia dingin loh?" Ucap mamah Zee.

"Ehh halo tante, baru 3....."

"Baru 3 tahun Mah, lagian kan itu iuga udah cukup kan buat kita nikah?" Lanjut Zee.

Entah ia sedang berbohong kepada mamahnya mengenai hubungan kita yang baru berjalan 3 minggu itu kenapa yang pasti itu mmebuat Nunew semakin tak nyaman.

"Iya tante baru 3 tahun." Lanjut Nunew.

Mau tak mau Nunew pun ikut berbohong.

Mamah Zee mendekat ke Zee dan berbisik.

"Mamah liat-liat pandai juga kamu nyari pasangan, cantik kayak mamahmu hehe." Bisik mamah Zee.

"Ahh mamah bisa aja, kalo gitu kita ngobrolnya di luar aja bias lebih enak. Gimana?" Tanya Zee kepada Nunew.

"Terserah Boss saja, eh maksud saya terserah kamu saja." Ucap Nunew.

Emm sepertinya Nunew harus membiasakan memanggil aku kamu ketika orang tua Zee bertemu dengan mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC~

MAAF NUNGGUNYA LAMA YA? MAKASIH YA UDH NUNGGUIN, BTW JANGAN LUPA DI VOTE DAN KOMEN YAH!! KHOB KHUN KHRAB

XoXo







Love Again (BL) | ZeeNunew [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang