Pagi hari di kediaman jongcheveevat.

Tok... Tok... Tok
"Pawat bangun sayang, sekolah" Gulf membuka pintu kamar anak bungsu nya itu, yang ternyata tidak dikunci.
Dia terkekeh melihat posisi tidur anaknya yang tengkurap dengan selimut yang berada di ujung kaki.
Gulf membuka gorden yang berwarna hitam itu, cahaya matahari masuk kedalam kamar yang bernuansa hitam dengan beberapa warna emas di setiap sudut kamar.
Pawat merasa tidurnya terganggu karena sinar matahari itu yang menyilaukan matanya. Menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Gulf berjalan dan duduk di samping ranjang pawat. Mengelus pelan kepala anak bungsu nya ini.
"Bangun sayang, nanti telat ke sekolah" Lebut gulf.
"5 menit lagi oke?" Pawat mengangkat tangganya ke atas, dan merentang kan ke 5 jarinya. Gulf menggeleng melihat kelakuan anaknya yang satu ini.
"Bangun sekarang, sebelum daddy mu yg membangunkan mu sendiri"
Pawat yang mendengar itu reflek duduk, dengan mata yang setengah terbuka.
"Morning" Pawat mengecup kedua pipi Gulf. Itu adalah kebiasaan nya setiap hari.
"To, langsung mandi setelah itu turun ke bawah dan sarapan, daddy papa dan p'view menunggu di bawah na~"
"P'view pulang? Kapan? " Heran pawat sembari benatap papa nya ini.
Seketika nyawanya terkumpul ketika mendengar p'view kakak perempuan nya pulang ke rumah, sudah hampir 2 minggu dia tidak pulang kerumah karena sedang ada acara di korea."Semalam, kamu sudah tidur.sudah sudah nanti saja di lanjutkan, cepat mandi" Gulf beranjak keluar kamar dan turun kebawah.
(Walaupun pawat anak kesayangan jongcheveevat, dia tetap saja takut dengan daddy nya itu. Apalagi ketika marah, beh pawat ingin mati saja rasanya dari pada melihat daddy nya marah.)
Pawat beranjak dan masuk kedalam kamar mandi, untuk bersiap siap pergi ke sekolah, (pawat kelas 2 SMA ya).
.
.
.
.
."Dimana pawat pa? " Tanya view satu-satunya anak perempuan di keluarga ini.
"Sedang bersiap siap, paling sebentar lagi turun" Gulf menyiapkan sarapan untuk suaminya dan juga kedua anaknya, walaupun di rumah ini bnyk maid dia lebih memilih untuk melakukan nya sendiri ketimbang di lakukan oleh maid.
Tak lama turun seorang pria yang berseragam sekolah, memiliki paras yang tampan, rahang yang tegas dan mata yg setajam elang, menambah aura ketampanan pemuda ini.
"Morning" Pawat mendekati daddy nya dan mencium sebelah pipinya, dilanjutkan ke papanya, dan yang terakhir kakak perempuan nya. Memeluknya sebentar sebagai mencurahkan rasa rindunya.
"Sudah sudah cepat sarapan, nanti kamu telat wat, lagi pula phi mu ini akan libur selama beberapa minggu kedepan." Ujar daddy nya yg sedari tadi diam.
" Wah beneran?! Asik aku ada temen di rumah hahaha" Antusias pawat.
"Cepat sarapan dek, ntar telat" View menarik tangan adiknya untuk segera duduk dan sarapan.
.
.
.
.
.
.Mobil Lamborghini Gallardo berwarna hitam itu memasuki perkarangan sekolah, menarik beberapa perhatian para siswa yang masih berapa di halaman depan sekolah.
Pawat memarkirkan mobilnya di parkiran, sesampainya di parkiran dia melihat ketiga temannya sudah menunggu nya di sana.
Pawat keluar dari mobilnya, dengan rambut yang acak acakan dasi yang tak terpasang dengan benar dan almamater yang di gantung di bahunya, jangan lupakan baju nya yg keluar. Membuat beberapa wanita yang melihat nya teriak histeris karena melihat ketampanan bungsu jongcheveevat ini.
