***

1.1K 73 0
                                    

"Haruto, sini kenalan dulu sama pengasuh baru kamu"

"Haru udah gede ma! Kenapa mama terus ngotot buat nyari pegasuh buat haru sih"

"Demi kebaikan kamu, kamu juga anak tunggal. Gimana mama ga bisa khawatir sama kamu, kalau semisalnya kamu kenapa-kenapa diluar sana"

Selanjutnya Haruto hanya diam tak mengubris perkataan sang mama lagi. Kejadian beberapa tahun yang lalu begitu mencekam ya? Sehingga membuat sang mama selalu khawatir akan dirinya jika ditinggal sendiri lagi.

"Kali ini, kamu pasti bakalan senang kok sama dia. Mama jamin, umur kalian juga ga jauh beda"

Haruto mengangguk anggukan kepalanya sebagai jawaban.

Di tuntunnya Haruto oleh sang mama menuju ruang tamu. Dimana pengasuh barunya itu sedang menunggu.

Sesampainya mereka di ruang tamu yang lumayan besar, mewah dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya mereka di ruang tamu yang lumayan besar, mewah dan elegan. Mata Haruto membulat terkejut ketika menatap siapa orang yang sedang duduk di sofa.

Dia adalah orang yang berhubungan dengan masa lalunya dulu. Yang hingga sekarang berhasil membuat sang mama & papa Haruto trauma.

"Mama.."

"Iya Haruto?"

Sungguh? Ini sungguhan? Apakah mama benar-benar melupakan wajah dari seorang penculik yang pernah menculik Haruto dulu? Atau otak mamanya ini sudah dicuci bersih oleh orang itu!? Gawat! Haruto harus kabur sekarang juga.

"HARUTO! Kamu mau kemana!?"

Mama Haruto yang melihat putranya telah berlari keluar secara tiba-tiba segera mengejar Haruto namun dihalangi oleh seseorang yang akan menjadi pengasuh Haruto.

"Biar saya yang mengejarnya."

Ucapnya kemudian pergi mengejar Haruto. Haruto yang menyadari bawah dirinya telah dikejar, segera mempercepat laju kakinya.

"Jangan kejar gw!"

"Berhenti Haruto!"

"Gak! Gw gamau!"

Setelah berlama-lama mereka berkejar-kejaran. Akhirnya Haruto memberhentikan langkahnya pada suatu tempat, dengan nafas yang berantakan, ia masih menyempatkan untuk melihat kesana-kemari memastikan bahwa seseorang sialan itu tidak mengejarnya lagi.

Namun..

"Hmphhh-!!"

Nasib sial bagi Haruto. Dirinya tertangkap, Haruto sudah berusaha dengan sekuat tenaga yang tersisa untuk berontak. Tetapi bau yang ia hirup semakin membuat kepalanya pening dan akhirnya membuatnya benar-benar tidak sadarkan diri.

Di akhir kesadarannya, Haruto sempat melihat. Tatapan itu.

Tatapan yang pernah ia lihat beberapa tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tatapan yang pernah ia lihat beberapa tahun yang lalu.

Kakak Pengasuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang