You Are My Ekstasi 2

251 29 4
                                    

Gaya bahasa dan alurnya telah direvisi, tapi tidak sepenuhnya.
semoga cerita thn 2014 ini masih bisa dinikmati pada tahun 2023.

maafkan jika ada beberapa bahasa yang rancu atau alur yang terlihat ganjal.

enjooyyyyy!!

You Are My Ekstasi

Hwang Jihyun menghentak-hentakan kakinya dengan kesal, ia sedang menunggu seseorang yang seharusnya sudah datang sejak tiga puluh menit yang lalu. Setiap lima tiga menit sekali, ia akan melihat jam tangannya dengan gelisah dan memaki pelan.

"Noona, kau mau ke mana? Ini sudah larut. Jangan pergi lagi." Jihyun merasakan dressnya ditarik oleh seseorang. Ia menunduk dan menemukan Himchan, adik laki-lakinya yang baru berumur empat tahun.

"Hey! Lepaskan! Kau anak kecil mengapa belum tidur?" Ucap Jihyun sambil menepis tangan adiknya dengan kasar.

"Aku tak bisa tidur. Maukah Noona menemaniku? Sebentar saja, hingga aku tertidur."

"Tidak! Noona harus pergi."

"Tapi aku takut sendirian, Noona" Himchan mulai menangis.

"Kau...

"Ada apa ini?" Jihyun menoleh dan menemukan orang yang ditunggunya sejak tadi. Pria itu menatap Himchan lama dan berjongkok tepat di depannya. "Ada apa? Kenapa kau menangis?"

"Aku takut sendirian, aku tak bisa tidur... Hiks." Anak laki-laki itu mulai terisak.

"Abaikan saja dia. Sebentar lagi orangtuaku akan segera pulang." Ucap Jihyun dengan nada kesal.

Pria itu berdiri dan berbalik menatap Jihyun dengan tatapan yang dingin. Jihyun mengerjap pelan. Bukan karena takut atau semacamnya. Ia menyukai tatapan dingin itu, tatapan yang selalu membuatnya merasa pusing, tatapan yang selalu sukses membuatnya menjadi gadis yang terlihat bodoh dihadapan pria itu.

Jihyun menelusuri wajah pria dihadapannya tersebut, mengagumi setiap lekuk wajah dingin itu yang tergaris sempurna. Rambut yang berantakan namun terlihat menggoda di mata Jihyun.

Pria ini adalah pria yang sanggup membuat wanita manapun akan bertekuk lutut di bawah kakinya hanya untuk sekedar mendapatkan perhatiannya.

"Kita tak bisa meninggalkan dia sendirian. Dia baru empat tahun Jihyun-ah, apa kau tega membiarkan dia sendirian di rumah?"

"Dan menunda makan malam kita? Tidak! Aku tidak perduli dengannya. Lagipula aku tidak pernah mengharapkan dia terlahir di dunia ini."

"Lee Jihyun! Kau..." Pria itu mengerjap. Ia seketika mengatupkan mulutnya dan berbalik menatap Himchan. "Chan-ah masuklah ke kamarmu. Cobalah untuk tidur, oke? Hyung berjanji kau tak akan sendirian malam ini."

Himchan mengangguk perlahan, pria kecil itu kemudian berjalan masuk ke dalam rumah sambil menghapus air matanya.

"Janji macam apa itu? Kau mau menunda makan malam kita hingga berapa jam lagi? Aku sudah lelah menunggumu." Jihyun menghentakan kakinya.

"Siapa bilang aku menundanya? Aku membatalkannya. Kau lelah kan? Baguslah, dengan begitu kau bisa beristirahat sekaligus menjaga Himchan. Aku pergi."

Jihyun melongoh mendengar ucapan pria di depannya. Matanya mengikuti tubuh pria itu yang berjalan menuju pagar rumahnya. Meninggalkan dirinya dengan keadaan shock dan kesal. "Hey! Kau benar-benar akan pergi? Kau benar-benar membatalkannya?"

Rasa kesal Jihyun semakin memuncak saat pria itu membuka pintu mobilnya tanpa menoleh sedikitpun padanya "Cho Kyuhyun!!!"

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My EkstasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang