Monolog - 1

669 37 0
                                    

"Semangat Salmaku!" Teriak Neyl membuat orang-orang menoleh menatapnya.

Yang diteriaki hanya menyambut dengan lambaian tangan dan senyum ceria seperti biasa.

Salma salsabila, gadis yang akrab disapa Salma adalah seorang gadis yang ceria, ia mudah bergaul dengan siapa saja. Ia menjadi salah satu idola kampus karna bakatnya di bidang tarik suara.

Seperti saat ini, ia menjadi salah satu pengisi acara yang di adakan kampusnya. Tentu saja ia tidak sendiri, ada beberapa temannya yang lain yang sama sepertinya, mempunyai suara emas.

Seluruh penonton bertepuk tangan dan riuh meneriaki nama Salma.

"Lo selalu keren," Kata Neyl yang di angguki oleh teman Salma yang lain.

"Dan lo selalu jadi fans setia dia," Novia tertawa di akhir kalimatnya. Sudah bukan rahasia umum, Neyl memang terlihat sangat kagum pada Salma bahkan mungkin lebih dari sekedar kagum. Namun gadis itu hanya menanggapinya dengan tawa dan candaan.

"Haha, thanks bang!" Kata Salma. "Eh laper nih. Makan yuk ?" Lanjutnya.

"Boleh, ikut sekalian kan bang ?" Tanya Novia pada Neyl.

*****

Dua gadis terlihat menyipitkan matanya mengamati setiap sudut restoran untuk mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Itu Sal, kesana yuk." Ajak Novia.

Tak lama kemudian pelayan datang dan keduanya pun memesan makanan.

Suasana restoran cukup ramai mengingat sekarang adalah jam makan malam.

"Dor!"

"Uhuk-uhuk." Salma langsung mencari minumannya.

Keduanya menoleh. "Paul!"

Disambut gelak tawa oleh pria itu.

"Kalian lucu banget, ekspresi kalian." Pria itu menunjuk Salma dan Novia bergantian sembari masih tertawa.

"Ngga lucu ya." Timpal Salma lalu kembali asyik dengan makanannya.

"Untung gue ngga keselek." Ucap Novia.

"Sorry - sorry.. apa gue boleh gabung ?"

Paul adalah teman Salma dan Novia di kampus, mereka cukup dekat. Sama seperti kedekatannya dengan Neyl.

"Eh kenalin, ini teman gue."

"Rony." Pria itu menyebutkan namanya dan mengulurkan tangan.

"Novia," sambut Novia

"Laper banget, kenalan dulu kali ah." Sindir Paul pada Salma yang masih sibuk dengan makanannya.

Namun Salma tak bergeming, hingga Novia menyenggol lengannya. Gadis itu tersenyum.

"Rony." Ulangnya

"Salma," Salma dan Rony, keduanya berjabat tangan.

"Udah boleh duduk belum ?" Tanya Paul sembari menarik kursinya dan duduk di hadapan Novia.

"Lu nanya tapi main langsung duduk aja,"

"Bodo." Ucap Paul menjulurkan lidahnya pada Salma. Keduanya memang kerap saling meledek. Bahkan beberapa teman mereka sempat menjodoh-jodohkan keduanya. Tapi Paul sepertinya tidak menganggapnya serius, apalagi Salma. Entah pria seperti apa yang dapat menarik perhatiannya.

Terimakasih yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini🙏😊

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang