Monolog - 2

538 47 4
                                    

"Mama liat hp Salma ngga ?" Tanya Salma kemudian duduk di sebelah mamanya.

"Kok tanya mama sih sayang, mana mama tau." Salma memanyunkan bibirnya.

"Tumben nyariin hp, biasanya kamu malas pegang hp ?" Tanya mama Ita heran.

"Ada tugas kampus ma, sama ada beberapa acara penting minggu ini. Jadi aku harus sering-sering pegang hp."

"Oh, kirain..." Ucap mama Salma menggantung.

"Kirain apa ?" Rajuk Salma.

"Engga sayang, ngga jadi."

"Apasih maaa,"

"Loh mama ngga ada bilang apa-apa sayang,"

"Ya udah Salma mau cari hp Salma lagi."

*****

Suasana ruang musik cukup riuh, kabarnya ada mahasiswa baru. Salma menerobos keramaian di depannya. Ia memperhatikan ada beberapa dari mereka yang bukan 'anak musik'

Ia mengedarkan pandangannya pada sumber teriakan para gadis itu. Ia sedikit menyipitkan matanya, dan menangkap sosok yang sepertinya tidak begitu asing baginya. Ia berusaha mengingatnya namun nihil, ingatannya tidak begitu baik, atau mungkin perlu sedikit clue untuk mengingatnya.

"Ron!" Panggil Paul.

"Ah iya, Rony." Gumamnya pelan, namun Novia dapat mendengarnya hingga..

"Apa Sal ? Lo ngomong apa barusan."

"Itu, itu temen Paul yang kemarin dikenalin ke kita kan."

"Iyaa, dan dia langsung jadi idola disini. Coba lo liat deh, gayanya cool bangett Sal," Novia terlihat sangat kagum dan begitu antusias menggambarkan sosok Rony.

"Biasa aja." Sahutnya datar.

"Ngga, bagi gue dia ngga biasa." Ujar Novia tak terima

Salma hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Salma, Novia." Panggil seseorang.

"Rony!" Pekik Novia.

"Jangan keliatan kecintaan banget gitu lah Nov," bisik Salma.

"Kalian anak musik juga ?"

"Iya," Jawab Salma dan Novia bersamaan, disambut anggukan oleh Rony.

"Kalau gitu gue mohon bimbingannya ya, anak baru nih." Katanya berusaha terlihat akrab.

"Bimbingan, lo pikir kita dosen." Salma tertawa kecil di ujung kalimatnya.

Rony tampak menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Dia emang gitu orangnya Ron, bikin jatuh cinta." Timpal Neyl yang baru bergabung.

"Itu lu ya, gue mah engga." Ucap Paul membuat Salma melayangkan kepalan tangannya ke udara.

"Dasar Nabila."

Rony hanya mengamati interaksi teman-teman barunya. Ia melihat Novia yang begitu feminim, Neyl yang begitu asyik dengan orang baru sekalipun, dan juga Salma yang terlihat berbeda dari gadis lain yang pernah ia temui.

Ketika sedang memperhatikan Salma tertawa tiba-tiba tatapan mereka bertemu, lengkungan bulan sabit itu menatapnya sepersekian detik sebelum akhirnya gadis itu tersenyum hangat padanya.

Terimakasih yang sudah meluangkan waktunya untuk baca🙏😊

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang