3

143 21 3
                                    

sanji pulang kerumah nya,dapat ia lihat rumah besar itu dalam keadaan kosong.sanji tau bahwa ayahnya kerja lembur hari ini.hari ini sanji bebas karena sang ayah tak ada di rumah.sanji memekik senang dan berlari kekamarnya untuk mengganti pakaian.

sanji memakai hoodie seperti biasa dan memakai celana panjang,tak lupa sanji memakai topi untuk menutup kepalanya.

sanji pergi keluar dengan perasaan senang.hari sudah gelap, namun tidak terlalu gelap karena ada lampu di sekitar jalan. sanji berjalan tanpa arah tapi dia menikmati masa jalan jalan seperti ini.

sanji asik berjalan dan berhenti ketika melihat beberap anak perempuan sedang bersorak ramai di sebuah lapangan terbuka.tidak terlalu banyak orang,tapi suaranya begitu ramai,sanji merasa penasaran.

sanji menghampiri tempat itu dan ternyata di depan sana ada beberapa anak muda seumuran dengan nya sedang bertanding basket. sanji ikut duduk bersama para penonton namun tidak terlalu dekat karena takut mereka merasa tidak nyaman.

anak anak remaja itu dengan lihai merebut bola dan memasukan nya kedalam ring dengan mudah,itu membuat sanji takjub,itu terlihat keren di mata sanji,mungkin di mata orang-orang yang sedang menonton juga.

sanji terus menonton tanpa mengalihkan pandangan nya.sanji merasa senang karena malam ini ia bisa keluar dan menonton pertandingan ini.saat pertandingan selesai,orang orang yang duduk di bangku segera menghampiri para pemain. 'oh mereka teman teman nya ya' sanji membatin.

"aaahh kak acee kereennnn"

"luffy senpaiii juga kereen kyaaaaa"

"kak law ganteng bagett malem ini"

"ehh?? dimana kak zoro??"

semua anak perempuan menghampiri semua pemain basket. memang anak anak basket ini cukup populer di kalangan anak perempuan,selain ketampanan nya,juga karena hobi mereka yang cukup keren.

seorang surai hijau menghilang dari keramaian itu,karena melihat seseorang yang sedang duduk menyendiri.roronoa zoro, juga salah satu anak paling populer di sekolah,karena ketampanan nya dan tubuhnya yang atletis membuat para anak perempuan banyak yang menyukainya.namun sampai sekarang zoro masih belum memiliki pacar.

sanji sedang melamun. 'aku juga ingin seperti mereka,wajah mereka itu terlihat sangat bahagia saat sedang bermain tadi' itu yang ada di dalam benak sanji.

sanji tiba tiba terkejut karena ada seseorang yang duduk di sebelahnya.

"kenapa sendiri?" ucap orang yang duduk di sebelah sanji.awalnya sanji diam mematung setelah itu menunduk dan tidak menjawab pertanyaan dari pria itu karena takut.

"haii?" lagi lagi zoro berucap namun sanji masih saja tidak menjawab. 'apa dia tuli atau semacam nya?' zoro mulai berpikir bahwa sanji memang tidak bisa mendengar.

"aku roronoa zoro, siapa namamu?" lagi lagi sanji tidak menjawab dan hanya sedikit melirik sambil memainkan jarinya.

"apakah kau..tidak bisa mendengar atau semacam nya?" sanji secara tiba tiba sedikit mengangkat kepalanya

"aku bisa !" ucap sanji dengan reflek.setelah itu segera menunduk lagi,karena gugup dan takut menguasai nya

zoro sedikit tersenyum karena mendapat respon dari sanji. zoro berpikir mungkin anak itu agak pemalu sehingga tidak bisa berbicara dengan benar.cukup menarik bagi zoro.

sanji tiba tiba berdiri dan akan pergi dari tempat duduk itu.tapi reflek zoro lebih cepat,zoro menahan tangan sanji sehingga membuat topi sanji terjatuh dari kepalanya.

saat topinya jatuh zoro dapat melihat wajah itu walau mata yang satu tertutup oleh surai pirang indah nya.mata sanji berwarna biru laut bersinar, sanji memiliki kulit putih halus,dengan alis melinkar,wajah itu terlihat manis dan menawan di mata zoro. zoro terhanyut dengan wajah itu sampai sanji berusaha menarik tangan nya dari gengaman zoro.

sanji terlihat takut dan zoro mulai melepas genggaman tangan nya dari sanji. sanji memungut topi nya dan memakai nya kembali.zoro bisa kembali pada pikiran normalnya sekarang.

"siapa namamu?"

sanji sedikit mendongkak melirik zoro saat sedang menunduk.

"s-san"

"hey zoro sedang apa kau? kenapa tiba tiba hilang begitu dasar pasti abis nyasar"

"kyaaa kak zoroooo"

"kakk zoroo darii manaa ajaaa deh??"

ucapan sanji terpotong saat teman teman dan anak perempuan berjalan menghampiri zoro.sanji yang melihat itu berjalan mundur dan pergi dari sana.

"ck..hey tunggu" ucap zoro namun tidak di hiraukan oleh sanji karena sudah terlanjur pergi.

" 'san' ya? semoga kita bisa bertemu lagi ya, san." ucap zoro menatap tempat sanji pergi tadi.teman zoro menghampiri zoro dan dapat melihat wajah zoro yang terlihat tersenyum senyum sendiri

"kenapa kau? kau terlihat sangat menyeram kan bodoh" ucap ace pada zoro.seketika ekspresi zoro berubah menjadi hamparan pasir saat menatap ace.

'dia...cantik'


sedang kan sanji,sedang berjalan dengan tergesa gesa,dia sangat gugup. dia berpikir , bagaimana jika teman teman zoro akan merundung nya seperti teman teman di sekolah. apalagi kawasan di lapangan tidak ada yang berjaga seperti di sekolah.

sanji diam sejenak lalu mengambil ponsel di saku celananya,melihat jam lalu bergegas pulang karena takut ayah nya sudah pulang kerumah. sanji tidak main terlalu jauh, tapi tetap saja jika ayah nya tahu akan menjadi masalah untuk sanji.

saat sampai di rumah,sanji dapat bernafas dengan lega karena rumah itu masih kosong,yang menandakan ayahnya masih belum pulang. sanji naik ke atas untuk masuk ke dalam kamarnya.

sanji mengganti pakaiannya dengan piyama setelah itu merebahkan diri di atas kasur.sanji mengingat betapa tenang nya sore ini.tanpa ada gangguan sama sekali,walau saat jam sekolah sanji dapat masalah kecil.

dia jadi ingat pada orang yang mengajak nya mengobrol di lapangan tadi. tanpa harus menyebutkan namanya sanji sudah tau bahwa itu adalah roronoa zoro. sanji sering melihat zoro di sekolah. zoro itu lebih tua 1 tahun dari sanji.

zoro adalah anak populer di sekolah nya.sanji juga sering melihat zoro di sekolah. zoro sering di kerumuni oleh anak perempuan.kadang sanji melihat zoro dan teman laki lakinya mengobrol dan tertawa bersama di kantin.kalau boleh jujur sanji merasa iri pada zoro

"aku ingin seperti dia"

sanji mengucap kan itu tanpa sadar sambil tersenyum.namun beberapa saat kemudian sanji berhenti tersenyum.dia teringat sebuah fakta yang menyakitkan tentang dirinya.

"sepertinya tidak bisa ya.bahkan di sekolah sama sekali tidak ada yang ingin berteman dengan ku.." lirih sanji

sanji menatap atap kamarnya.air mata mulai menetes ,mengingat betapa buruk nya ia di sekolah. sanji tidak mengerti..kenapa dia tidak memiliki teman? kenapa dia jadi objek pembully an di sekolah?

malam itu sanji meratapi semuanya dan mulai tertidur karena rasa kantuk yang mulai datang.


judge pulang larut malam,dia merasa cukup lelah hari ini. judge ingin segera beristirahat di kamarnya.saat sedang berjalan menuju kamarnya,ia melirik pintu kamar sanji yang tak jauh dari kamarnya. judge membuka pintu kamar sanji sebentar dan dapat melihat bahwa anak nya telah tertidur.

judge merasa tenang dan menutup pintu kamar sanji. walau judge selalu melampiaskan amarah nya terhadap sanji,sanji tetap lah anaknya.judge memiliki rasa kepedulian terhadap sanji.

tapi judge tidak pernah menunjukan kasih sayang nya kepada sanji,judge lebih sering bersikap kasar dan acuh pada sanji.

Kakek sanji tidak menyukai sanji.dan selalu mengatakan bahwa sanji adalah anak pembawa petaka.judge selalu termakan omogan sang ayah,sehingga sering bersikap kasar pada sanji.

judge berjalan kembali dan memasuki kamarnya,dan mulai beristirahat.

tbc

sadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang