Hari H

166 41 57
                                    

Assalamu'alaikum
Bismillah

المهم صلي على سيدنا محمد وعلي الي سيدنا محمد🌹

Hai semuanyaaaa
Maaf bru bisa up sekarang karna shbis lebaran aku lumayan sibuk.

***
.
.
.
.
{HAPPY READING💙}

2 Minggu telah berakhir sekarang adalah hari pernikahan Mira dan Arsha. Dekorasi yang sangat indah perpaduan antara warna biru muda dan putih itu telah tersusun rapih di kediaman rumah mempelai wanita. Acara akan di mulai dengan ijab qabul dan di lanjut dengan resepsi.

Di dalam kamar seorang gadis dengan balutan gaun putih yang indah dan polesan make up tipis yang tertutup cadar membuatnya terlihat sangat cantik dan anggun. Mira yang berada dalam kamar di temani oleh buna,mama mertuanya dan juga misya ia terharu sebentar lagi ia akan di persunting oleh seorang pria yang baru beberapa minggu lalu ia kenali.

"Buna," ucap Mira lirih.

Alara yang berada di samping Mira seketika menatap Mira yang memanggilnya. "Iya sayang?"

"Terimakasih sudah mau merawat Mira dan juga sayang sama Mira layaknya anak kandung buna sendiri, maaf jika selama ini Mira merepotkan buna, buna dan yanda adalah penyembuh luka mira setelah kepergian bunda dan ayah." ucap mira dengan mata yang berkaca-kaca tak kuat membendung akhirnya air matanya meluruh begitu saja membasahi pipi sama halnya dengan Alara.

"Sama-sama sayang. Dengar, buna dan yanda sungguh senang dengan kehadiranmu tak pernah kami merasa di repotkan, kami juga sudah sepenuhnya menganggap kamu sebagai anak kandung buna untuk selamanya. Sekarang anak buna sudah dewasa dan akan menjadi milik orang lain, buna berpesan sama kamu hormat lah kepada suami mu nduk turuti apa perintahnya selagi itu baik jangan pernah meninggikan suaramu ketika di depannya karena sekarang sepenuhnya surgamu terletak pada ridho suami mu." akhir kata Alara sambil merentangkan tanggannya, Mira yang terdiam langsung berhambur kedalam pelukannya.

"Insya Allah buna Mira akan ingat kata-kata buna." ucap Mira yang masih berada dalam pelukan Alara.

Mira melepas pelukannya pada Alara dan atensinya beralih menatap ziana yang sedari tadi hanya diam dan memperhatikan mereka. "Ma?"

Ziana langsung tersadar saat Mira memanggilnya. "Iya sayang."

"Ma, terimakasih sudah mau menerima Mira sebagai menantu mama dan sudah menyayangi Mira seperti anak mama sendiri. Mama adalah kebahagian Mira setalah buna dan yanda." ucap Mira menatap Ziana.

Mata Ziana berkaca-kaca. "Sama-sama sayang, mama sedari dulu sangat menginginkan seorang anak perempuan namun takdir berkata lain, tetapi Allah memiliki renca terbaik yaitu anugrahkan kamu untuk menjadi menantu mama itu sudah sangat membuat mama bahagia sayang, mama minta tolong sama kamu tolong jaga Arsha sayangi dia ikhlas dari hatimu nduk, jika Arsha berani menyakitimu mama yang pertama berhadapan dengannya." tutur Ziana sambil memeluk Mira.

"Iya ma Insya Allah akan Mira ingat kata-kata mama." jawab nya sambil tersenyum manis menatap ziana, mereka semua tertawa dan berpelukan.

"Udah ah jangan nangis nanti make up ny luntur loh, udah cantik masa make up ny luntur." canda Ziana, hingga mereka kembali tertawa.

Sedangkan di luar sana Arsha sedang menyiapkan mentalnya berhadapan dengan penghulu, keringat mulai bercucuran jujur saja dirinya sangat gugup. Masa ketua geng motor mau ijab qabul doang keringat dingin bhahaha.

Lentera Cinta Azmira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang