Satu minggu kemudian..
.
"KALIAN SUDAH SIAP, BUKAN?"
Seorang pemimpin regu ahli sejarah itu berteriak dengan lantang kepada teman temannya. Dari awal pembukaan hari mereka telah siap dengan apapun yang normalnya dibawa oleh ahli sejarah: hand-*plakk* holo-phone, buku sejarah, kacamata pembesar, dll.
Para anggota ahli sejarah itu berbaris rapi di depan komandan mereka, Mister Harley. Mr. Harley dan kawan kawannya ini diutus oleh EU sesuai dengan perintah ASEAN seminggu yang lalu, sebagai rasa tanggung jawab akan apa yang telah Monaco lakukan pada Indo.
"KAMI SIAP KAPTEN-" jawab semua anggota regu ahli sejarah. Mr. Harley tersenyum senang, dan mengganguk ngangguk dengan penuh semangat.
"Baguslah." Mr. Harley mengacungkan jempolnya yang besar itu.
"Kapten! Aku punya sedikit pertanyaan. . ." seorang anggota mengangkat tangannya tinggi tinggi ke udara. Mr. Harley menoleh pada sang anggota, tersenyum lalu berjalan kearahnya.
"Kita akan pergi kemana sekarang? Kenapa dari kemarin Kapten menyuruh kami untuk berkemas sampai bawa bawa koper seperti ini?" Anggota itu menunjuk koper besar yang bermotif mirip seperti baju tentara miliknya.
Mr. Harley tak lama kemudian tersenyum, ia lalu menepuk-nepuk lembut punggung anggota club ahli sejarah yang tadi bertanya.
" Ke dua negara . "
.
Pesawat, 21:00.
Mr. Harley sedang membaca buku catatan dan juga holo-phonenya di kursi pesawat sembari memandangi jendela pesawat. Cahaya holo-phone yang terang menerangi bagian kursi yang didudukinya meski lapu sudah gelap.
Di sebelahnya, ada anggota yang sedang telelap pulas. Dia tadi pagi bertanya soal arah tujuan, seorang lelaki gagah dan tampan, berambut hitam dengan sedikit bagian yang dicat biru laut, dia bernama Shiro. Datang jauh jauh dari Jepang, Shiro memang bergabung dengan tim Mr. Harley dan ikut dalam ekspedisi sejarah kali ini untuk melengkapkan anggota Mr. Harley.
Anggota Mr. Harley yang ikut serta dalam ekspedisi sejarah kali ini memanglah harus ada yang dari Asia dan Eropa. Selain karena berasal dari bagian kedua negara yang sedang berselisih ini, dengan menumpukan anggota dari Asia dan Eropa, Mr. Harley dan timnya bisa mengetahui sejarah dari bendera Indonesia lebih dalam dari warga negara Jepang dan Belanda, dua negara yang terkenal menjajah Indonesia paling lama.
Shiro yang memang merupakan orang yang mendalami sejarah Jepang dan negara negara Asia tertarik dengan hal ini, karena dia sedang mencari cari pekerjaan. Dengan waktu 2 minggu, Shiro telah berhasil mengikuti ujian survei pendaftaran dan berhasil masuk kedalam ekspedisi sejarah ekslusif ini.
Tak lain, ini adalah ekspedisi sejarah pertama Shiro.
" Psst, hey Shiro. "
Mr. Harley menyentil lembut kepala Shiro yang ada di bahunya, ketiduran. Shiro tak perlu waktu lama untuk bangun dan sedikit mengeluh kesakitan karena Mr. Harley.
" Kau.. apakah kau tahu kita akan kemana sekarang? " Mr Harley menoleh pada Shiro lalu kembali melihat holo-phonenya yang bersinar biru terang sembari sesekali memencet mencet layar projeksi hologram yang berjajar mengelilingi Mr. Harley.
Shiro lalu tersenyum masam pada kapten timnya itu, Karena perasaan perut keroncongan karena butuh makanan yang bernama "lapar", lalu mengambil satu cup ramen instan dari tas ransel besar berwarna putih miliknya dan menaruhnya di atas meja lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look The Same [CountryHumans]
Fanfiction" Udah guys, jangan terlalu kasar sama dia! Aye! Nama gue Monaco, nama lu siapa? " "inodnesia! " Mereka berjabat tangan. Mungkin terlihat indah pada awalnya.., tapi.. . Indonesia masuk sekolah baru bersama ke 9 saudara saudaranya. Saat hari pertam...