01. Bunda Mana Ayah

237 12 1
                                    

Hellow bertemu lagi kita setelah author berlibur, maaf kalo season 2 ini kurang seru.

Tapi semoga aja kalian tetap suka oke, jadi untuk part 1 dan 2 mungkin sudah kalian baca di ARAKSA season 1.

Untuk yang belum baca ARAKSA season 1 , baca dulu supaya paham alur cerita nya ya.

Author insyaallah akan rajin up ya.

Jangan lupa Follow dan Vote.

Babay♡.

___________________________________

4 tahun kemudian

Terlihat dua orang anak kecil yang sedang berlarian di halaman rumah mereka yang cukup luas.

Saat melihat sang Ayah pulang bekerja dan memasuki pekarangan rumah.

Mereka segera berlari dan memeluk Ayah nya yang baru keluar dari mobil.

Sang Ayah yang di sambut hangat oleh anak anak nya puj juga ikut memeluk mereka.

Dan menggendong mereka berdua duduk di ayunan yang berada di halaman belakang.

Seketika semua rasa penat akibat pekerjaan, hilang seketika setelah melihat kedua anak nya yang tertawa bahagia.

"Anak anak Ayah nunggu lama ya?, maafin Ayah ya " ucap Angkasa merasa tak enak dengan anak anak nya.

Ya, pria tadi adalah Angkasa, dan anak anak tadi adalah anak anak Ara yang Angkasa jaga seperti anak nya sendiri.

Seperti janji Angkasa saat Ara meninggal, Angkasa tak menikah atau bahkan menyukai perempuan lain.

Karena Ara dan hanya Ara yang berada di hati nya walaupun raga nya sudah tak berada di dekat nya.

" Ayah, unda ana? ( Ayah, Bunda mana?) " tanya Vara, anak bungsu nya.

Ya, karena memang mereka belum di beritahu tentang sangat Bunda, walau mereka sering bertanya.

Karena Angkasa hanya ingin menuruti permintaan terakhir Ara.

Angkasa tersenyum dan mengelus kepala anak perempuan nya.

"Nanti kalo kalian udah SMA, kalian akan tau dimana Bunda, sabar ya sayang" jawab nya lembut agar anak nya itu mengerti.

Sedangkan Varo selaku kembaran Vara hanya diam, karena ia memang sudah sering mendengar jawaban sang Ayah yang tetap sama.

Varo adalah anak yang cenderung tidak suka banyak berbicara kepada orang lain jika tidak terlalu penting.

Tak hanya itu, Varo juga jarang tersenyum atau bahkan nyaris tak pernah tersenyum kecuali saat bersama adik nya.

Sedangkan Vara , kembaran nya, sangat berbeda dengan Varo, Vara sangat suka berbicara bahkan hal yang tak penting sekaligus.

Vara juga anak yang ceria dan suka sekali tersenyum juga tertawa, ia juga terkadang suka jahil kepada Varo.

Sangat berbeda sekali bukan?.

"Varo kenapa diem? " tanya Angkasa seolah tak tau sifat Varo.

"Terus Varo harus apa?, biasa nya Ayah juga jawab nya gitu, jadi buat apa Varo tanya, ngabisin tenaga aja" ucap nya ketus.

Oh iya, kalo Vara itu belum terlalu bisa ngomong huruf tertentu, kalo Varo sudah fasih.

"Abang ndak boeh itu ama ayah( Abang gak boleh gitu sama Ayah) " peringat Vara.

Dan entah kenapa, kalo adik nya yang menegurnya , ia pasti langsung menurut tanpa membantah.

Saat sedang bermain, tiba tiba ada ART rumah mereka berlari kecil kearah mereka.

ARAKSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang