Seorang cewek pendiam dan miskin bernama Raelyn Amara biasa dipanggil Rara. Ia selalu berharap bisa hidup seperti gadis lainnya. Berbelanja kesukaan, berteman dan menikmati masa muda yang penuh suka cita. semua itu hanya mimpi belaka. Sehabis pulang...
Seorang cewek membuka mata perlahan sambil memegang kepala yang terasa sakit. Ia melihat sekelilingnya dipenuhi manusia yang berjoget dengan alunan musik dan kerlap kerlip lambu yang menyala.
"Di mana aku? " Gumam nya kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cewek itu terkejut melihat pakaian yang melekat ditubuh. Sebelumnya ia masih memakai pakaian sekolah dan tertabrak motor lalu kenapa ia bisa berakhir disini sekarang.
Flashback
Seorang cewek berdiri di depan jalan. Ia melihat motor yang sedang lewat mencari Ayah nya yang menjemput dirinya di sekolah. Saat ingin menghampiri ayah nya yang menunggu di seberang jalan.
BRUKK!!!
Cewek itu tertabrak motor yang melaju cepat dan meninggalkan dirinya yang terkapar di jalan dengan napas yang sesak disertai darah yang menetes dari kepala dan pandangannya gelap hingga menutup mata ia masih bisa mendengar Ayah nya memanggil namanya.
"Rara bangun nak! " Tangisan pecah dari seorang pria paruh baya.
"ALORA! " Teriak seseorang
Cewek itu tersadar dari lamunannya. Ia melihat dua orang cewek memakai pakaian ketat yang sedang berdiri dihadapannya.
"A-alora? " Tunjuk nya kepada diri sendiri. Ia ingin memastikan apa benar mereka berdua memanggil dirinya Alora.
"Nama aku Rara bukan Alora" Lanjut nya.
Cewek berdua saling pandang keherenan melihat tingkah Alora. Tidak biasanya cewek ini menyebut aku biasanya selalu berkata kasar.
"Ayo kita pulang kei nanti Arsen marah lihat adek nya mabuk"
"Bentar lagi kita pulang put ini masih tengah malam"
"Gila terus lo mau sampai pagi gitu?! "
"Nggak bentar aja"
Rara memandang dua cewek itu menjauh padahal masih banyak yang ingin Ia tanyakan.
"Ayah, ibu Rara takut " Gumam kecilnya seraya menutup wajahnya karena menangis.
Tiba tiba ada yang mencengkram kuat tanganya. Ia berjalan cepat mengikuti langkah lebar kaki cowok tinggi yang membawanya keluar dari club.
Cowok itu memasukan secara paksa ke dalam mobil dan langsung melaju cepat. Terlihat wajah laki-laki disamping ini marah.
"S-siapa kamu? " Tanya Rara dengan gugup.
Cowok itu melirik tajam. "Lo mabuk?! " Bentaknya dengan suara keras
Rara menggeleng menatap laki-laki didepannya dengan perasaan takut.
