05. 🌸Jopa🌸

13.3K 990 150
                                    

Jeno kini hanya menggeleng melihat nana yang tak henti hentinya tersenyum sembari sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno kini hanya menggeleng melihat nana yang tak henti hentinya tersenyum sembari sarapan

Hingga selesai sarapan pun Nana masih asik tersenyum

"Kamu" panggil Nana pada Jeno

Jeno yang kini tengah memasang dasinya itu menoleh

"Kenapa?" Tanya Jeno

"Makasih ya kalungnya, Nana seneng banget hihihi tadi pas Nana mau mandi Nana liat di leher Nana ada kalung ini! Cantik banget!! Nana sampai mau teriak tadi! Untung Nana ingat kalau itu masih subuh dan kamu masih tidur. Sesenang itu Nana sama kalung ini. Makasih ya kamu" ujar Nana panjang lebar

"Kenapa kamu yakin sekali kalau saya yang ngasih kamu kalung itu?" Tanya jeno

"Iyalah Nana yakin, orang kamu liatin kalung Nana santai gitu, coba aja kalung ini bukan dari kamu, pasti kamu bilang gini 'kamu pikir saya gak mampu beliin kamu kalung murah seperti itu sampai kamu menerima pemberian orang lain?!!" Hehe serem" ujar Nana menirukan nada bicara Jeno yang sedang marah

Jeno mendengus

"Hadiah karna kamu udah mau nurut dan rajin" bohong Jeno

Nana mengangguk paham

"Tapi boleh ya Nana anggap ini kado ulang tahun Nana dari kamu, soalnya kemarin Nana ulang tahun" ujar Nana dengan mata berbinarnya menatap Jeno

"Terserah"

"Yey!! Makasih kamu!!" Seru Nana sembari melompat lompat kecil

Jeno yang melihat itu hanya bisa menggeleng kepala

"Kamu nanti makan siang di mana?" Tanya Jeno

"Ga tau" jawab Nana sembari mengangkat bahunya

"Kamu mau ketemuan lagi sama mantan kamu?" Tanya Jeno

"Hehe iya kalau kamu mau makan sama Dira, Tapi kalau enggak, Nana bakalan nganterin bekal ke kantor kamu" ujar nana

"Hm anterin aja bekal makan siang nanti ke kantor" jawab Jeno

"Okey!!" Sahut Nana riang

"Banyakin dikit masaknya untuk dua orang" lanjut Jeno

"Buat sama Dira ya?" Tanya Nana

"Emm" jawab Jeno acuh

"Okey deh!" Sahut Nana ceria.

Setelah itu Jeno beranjak dari sana untuk pergi ke kantor

Nana mengintip kepergian Jeno dari jendela kamarnya.

"Pengen banget mau makan siang sama dia" monolognya.















Kini Nana sudah sampai di depan kantor Jeno sembari menenteng bekal makan siang untuk suaminya itu.

"Permisi" sapa sang resepsionis pada nana

JODOH PAKSA (nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang