Bab II

10.4K 554 74
                                    

Minimal vote 200 sama 30 komen, kalau mau lanjut!!!






HAPPY READING





Jaemin membawakan semangkuk bubur dan sup hangat kesukaan suaminya yang sedang sakit ini. Tadi, sesampainya ia di Mansion suaminya, ia langsung membersihkan tubuhnya dari bekas sperma Jeno. Kini, lelaki cantik ini tampil lebih segar dan harum tentunya.

Setelah bubur dan sup habis serta obat yang sudah di minum Chenle, kini keduanya hanyut dalam balutan selimut tebal Chenle. Jaemin menyamankan dirinya dalam dekapan hangat Chenle. Sesekali merengek untuk di usap kepalanya. Chenle tersenyum. Istri kecilnya ini memang sangat manja.

Hingga waktu sore tiba. Jaemin bangun pukul enam sore, setelah pergumulan panasnya dengan Chenle siang tadi. Dua jam lagi semua suaminya pulang. Ia harus segera menyiapkan makan malam untuk semuanya.

Disini Jaemin berada. Di tengah dapur dengan segala kesibukannya. Berjalan kesana kemari untuk mengambil bahan ataupun melihat masakannya. Hingga tak terasa hampir dua jam berlalu. Untungnya semua masakan Jaemin sudah siap untuk di sajikan. Ia menata semua masakannya sebagus mungkin. Tak lupa membuat kopi serta teh hangat. Karena tidak semuanya menyukai kopi.

Setelah siap, ia memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk malam ini. Karena ia sudah berjanji untuk menghabiskan waktunya semalaman dengan semua suaminya.

Suara ribut mulai terdengar. Chenle yang kebetulan berada di ruang tengah mendengus kesal. Saudaranya tidak bisa untuk tidak berisik. Terutama Haechan dan Renjun. Entah kenapa keduanya sangat susah sekali untuk akrab. Sama halnya seperti Johnny dan Mark yang selalu berebut celana dalam. Sedangkan Renjun dan Haechan selalu beradu penis siapa yang paling besar dan panjang milik masing-masing.

Sangat aneh.

Chenle menyuruh semuanya untuk segera duduk di meja makan sambil menunggu Jaemin turun. Masakan Jaemin tercium sangat harum dan pastinya lezat.

Suara langkah kaki terdengar dari arah lift. Semuanya melongo dengan penampilan Jaemin sekarang. Bagaimana tidak? Jaemin hanya mengenakan kemeja putih kebesaran yang sangat tipis dan tembus pandang, dengan hotpants hitam sebagai bawahan. Mereka menatap Jaemin tanpa berkedip.

Ayolah. Nikmat mana yang akan mereka lewatkan kali ini?

Jaemin duduk di meja paling ujung. Lalu menatap suaminya dengan bergantian. Ia bergeridik ngeri, ketika melihat tatapan buas semuanya suaminya. Pipinya bersemu merah sekarang.

"Eum, ayo makan. Nana sudah lapar." Suara lembut Jaemin memecah keheningan.

"Ah iya, ayo."

Jaemin sedang duduk di ranjang, di antara Jaehyun, Johnny, Jeno, dan Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin sedang duduk di ranjang, di antara Jaehyun, Johnny, Jeno, dan Jisung. Sedangkan yang lain tidur di sela paha Jaemin. Mungkin lebih tepatnya Xiaojun dan Taeil. Sedangkan yang lain berada di sekitar Jaemin. Beruntungnya mertua Jaemin membelikan ranjang yang ukurannya sangat besar. Jadi cukup untuk menampung semua suaminya serta dirinya.

OUR QUEEN II NANA HAREM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang