A

501 46 11
                                    

Geraman menjalar ke penjuru hutan. Menyibak kawanan burung yang langsung menyebar ke cakrawala. Mata semerah darah bergulir menyapu gelapnya malam. Iris kelam itu memantulkan kilatan penuh kebencian. Gemeletuk gigi terdengar sangat menakutkan. Kadar geraman itu berubah menjadi raungan menyakitkan bersamaan air yang mulai menetes membasahi tubuh kokoh berbalut bulu tebal. Hujan datang membawa badai mengguncang seluruh permukaan. Malam gelap menjadi saksi bahwa sang alpha telah kehilangan indera perasa. Jiwanya telah pergi meninggalkan raga menyisakan kepedihan yang tak terbayangkan.

Serigala itu mulai melagkah meninggalkan tiga gundukan tanah yang masih basah. Anyir darah menguar menyatu dengan aroma hujan membuat kepala dilanda pusing tanpa belas kasih. Langkah terseok kala nyeri menusuk sampai ke tulang. Deru nafas semakin menggebu ingatan beberapa waktu lalu datang dan membuat usaran di kepala. Tubuh penuh sayatan mulai digerakan. Lari, lari, lari, dan lari. Ia tancapkan mantra dalam hati dan pikiran. Kini tujuan hidupnya hanya satu, balas dendam.

Tubuh itu berlari sangat jauh. Melewati beberapa teritori yang tak seharusnya ia lewati. Tubuhnya mati rasa, sudah tak ingat berapa kali ia mematahkan sekawanan serigala lainnya yang menghalangi jalannya. Ratusan kilo ia habiskan dalam semalaman. sampai pada akhirnya, raganya tak lagi mamou menahan lebih lama rasa sakit setiap motorik yang meronta. Tubuhnya ambruk di depaan sebuah gubuk tua di tanah musim dingin. Jay Kim sang Alpha musim panas tumbang tepat di tanah musim dingin.



- THE KING -



Nishimura Riki adalah serigala remaja seperti pada umumnya. Tidak juga sih, ia cenderug menjadi serigala remaja yang pemalas. Dibandingn dengan teman teman-teman sebayanya yang suka berlatih bertarung atau berlatih berburu, ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk berdiam diri dalam rumah. Ia keluar hanya untuk mandi atau tidak untuk berendam di sungai. Mencari makan pun jarang jika tak benar-benar lapar, mungkin sebulan sekali ia keluar untuk mencari seekor rusa liar tapi kali ini rutinitasnya mulai berganti sejak menemukan tubuh telanjang seseorang yang dipenuhi luka ambruk tepat saat ia membuka pintu tuanya.

Beberapa hari terakhir ia sibuk bolak-balik dari rumahnya ke rumah tetangganya. Keluarga Jeon lebih tepatnya karena Riki membutuhkan beberapa obat dari keluarga itu untuk mengobati luka-luka seseorang yang ia temukan beberapa waktu lalu. Keluarga Jeon sendiri terkenal dengan pengobatannya yang ampuh. Aapalgi mereka salah satu dari bagia tabib kerajaan. Jadi Riki sangat mengandalkan mereka untuk hal ini. Lagipula, ia dan keluarga Jeon bisa dibilang memiliki hubungan yang cukuo dekat sebab Nyonya Jeon sudah menganggapnya sebagai anak sendiri.

"Berhenti bersikap baik pada orang yang belum kau kenal dengan baik.Bagaimana jika dia bangun dan malah membunuhmu!" Ujar seorang wanita berusia kepada Riki

"Aku tidak semudah itu untuk mati Nyonya Jeon yang terhormat" jawabnya sambil memberikan senyuman manis andalannya

"Awas jika nanti kau mati, aku tidak ssudi untuk mengubur atau bahkan menangisi mu" kata wanita itu ketus

"Oh jahat sekali Nyonya Jeon" ucp Riki sambil menyentuh dadanya sendiri. Memasang ekspresi sesedih mungkin.

"Astaga anak ini! Jeon Heeseung cepat bangun, bantulah Riki untuk mengobati tamunya" kesal si wanita yang sudah berusia itu dengan wajah yang mulai memerah. Meski begitu Riki hanya tersenyum mendapati kemarahan si tuan rumah.

The King | JaySeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang