Rasa Suka Adalah Awal Tragedi Itu

3 1 0
                                    

Happy reading~
Typo bertebaran!
.
.
.
Keesokan paginya ruby sudah siap dengan seragam dan tasnya untuk berangkat ke sekolah bersama sahabatnya lily, awalnya ruby yang ingin menunggu lily di rumahnya tapi lily tidak pernah memberitahu dimana rumahnya jadi yang sering menunggu ruby di depan rumahnya adalah lily.

Ruby melihat ke arah jendela dan ia menemukan lily tengah berdiri di depan rumah sambil menunggunya, ia sempat heran apakah lily tidak bosan hanya berdiri saja di luar? Ruby yang kasihan melihat sahabatnya menunggu pun memanggilnya

"lily!"

Mendengar suara ruby lily pun menolehkan kepalanya ke sumber suara, dapat di lihat sahabatnya itu sedang melihatnya lewat jendela sambil melambaikan tangannya, lily yang melihat itu hanya tersenyum

"ayo masuk, kita sarapan bersama"

"tidak perlu, aku sudah sarapan"

Mendengar permintaanya di tolak membuat ruby cemberut, lily yang melihat ekspresi sahabatnya itu terkekeh pelan

"baiklah aku akan menunggumu saja di dalam"

Mendengar itu membuat ruby senang, dengan cepat ia keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama ibunya karena sang ayah yang telah meninggal di saat ruby masih SD karena kecelakaan pesawat saat hendak pergi melakukan perjalanan bisnis ke amerika hanya menyisahkan ibu dan ruby saja, namun ruby tetap bersyukur masih ada ibunya yang memberikan kasih sayang yang lebih dari cukup.

Ruby yang melihat sang ibu tengah menata meja makan pun turut membantu, hal itu tak lepas dari pandangan lily, lily terus menatap ruby yang tengah membantu ibunya

"ruby"

Mendengar namanya di panggil ruby menoleh kemudian tersenyum ke arah lily, ibu ruby yang melihat lily pun menyuruh lily untuk sarapan bersama namun lagi lagi lily menolaknya dengan alasan sudah sarapan di rumah.

"nak lily duduk saja, tante ambilkan minum dulu... tidak masalahkan?"

"iya tante, makasih"

Kemudian lily mendudukan dirinya di sebelah ruby.

Ibu ruby pun datang membawakan segelas air untuk lily dan lily pun menerimanya dengan senang hati.

"nak lily sudah menunggu lama ya? Maaf tadi tante tidak tau kalau nak lily berada di luar"

"tidak masalah tante"

"nak lily semakin hari semakin cantik ya, pasti nak lily sudah punya pacar"

"...tidak kok tante"

Ruby yang mendengar ucapan lily terkekeh

"lily memang tidak punya pacar, tapi yang mau menjadi pacarnya itu banyak ma..bahkan setiap hari pasti ada saja hadiah atau surat cinta untuknya"

"benarkah? Wahh.. Memang sih nak lily ini sangat cantik"

Lily hanya tersenyum membalas mereka, karena lily tidak menyukai para pria yang mengejar-ngejarnya karena ia pikir pria seperti mereka hanyalah para pengganggu.

Setelah sarapan ruby dan lily akhirnya pamit untuk berangkat sekolah, saat di jalan ruby melihat luyi sedang bergandengan tangan bersama seorang pria, karena sudah lama tidak menjahili luyi membuat jiwa jahil ruby kembali bangkit, diam-diam ruby menghampiri luyi hingga saat tepat berada di belakang mereka ruby mengagetkan luyi.

"BAAA!!"

"AAAA!"
tentu saja luyi sangat kesal karena di jahili seperti itu, ingin sekali ia memukul orang yang sudah mengagetkannya namun saat melihat siapa pelakunya luyi tidak jadi memukulnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lily, The Girl From HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang