Syahira Zayda Al-Zena, seorang gadis lulusan sekolah menengah pertama di Yaman, kini ia pindah kembali ke tanah air untuk melanjutkan sekolah menengah akhirnya. Di sekolah barunya itu, ia dikagumi oleh sosok laki-laki yang tak pernah jatuh cinta pad...
"Dari Ibnu Abbas R.A. Sesungguhnya Rasulullah SAW. Bersabda: Janganlah seorang pria berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya, dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya."
(H.R. Bukhari dan Muslim).
_______
Haii, readers, sebelum lanjut keceritanya. Aku mau sampaikan sesuatu, kalian boleh ya kasih saran dan kritik di kolom komentar, bisa juga langsung dm di wattpad. Jangan pernah ragu, aku bakal terima kritik dan saran kalian ko.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.........
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yaa, Muhammad Hafeez Rayzen Alfarezel bin Muhammad Ammar Alfarezel."
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka ibtani, Syahira Zayda Alzena, bi mahri 1M wa Adawaatissholaati hallan," ucap Laki-laki paruh baya, dengan menggenggam erat tangan Pria muda tepat didepannya itu.
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bill mahril madzkuuri hallan," jawab Pria muda itu, lantang dan dengan suara beratnya.
"SAH!?" "SAH!" "SAH!" "ALHAMDULILLAH SAH"
..........
Tak lama setelah ijab kabul berhasil dilantunkan, terlihat seorang gadis cantik dan sesosok perempuan paruh baya yang menemaninya, tengah menghampiri laki-laki yang baru saja mengatakan janji suci pernikahan.
Kini Zena tepat berada di depan Ray, mereka berdua masih tak berani untuk saling menatap dan bahkan saling berdekatan pun masih tidak berani.