1. Bucin

11 1 0
                                    

Halo semuaaa🙌

Makasih yang udah mau bacaaa💖

Sehat selaluuu

Jangan lupa vote yaaa

Dikomen juga biar aku semangat nulisnya



***

Zea sibuk untuk memilih pakaiannya, karena akan pergi ke pantai bersama sang pujaan hati jadi harus tampil semaksimal mungkin. Dia meminta bantuan Flora Clarella yang merupakan sahabatnya melalui Video Call untuk memilihkan baju

"Pilih yang mana Flo, aku bingung banget sumpah" Mengarahkan kameranya ke semua baju miliknya yang diletakkan di atas kasur

Terlihat ada banyak baju-baju dengan berbagai warna dan model yang berbeda. Seperti kemeja, sweater, cardigan, kaos dan lain-lain

"Itu yang biru bagus" Dari arah kamera Flora menunjuk kemeja biru lengan panjang dengan pita di bagian depan

"Janganlah, inikan kemarin udah aku pake waktu di bioskop sama Devan, masa ini lagi" Merasa tidak setuju

"Yaudah pake yang sweater hitam"

"Haa? Hitam? Nggak salah tuh, warna hitam kan menyerap panas lebih cepat, dan saat ini cuaca lagi panas banget, terus pake warna hitam yang ada kepanasan dong aku"

"Ping-ping"

"Nggak suka ping, keliatan cewek banget"

Dari dulu Zea tidak suka warna ping karena menurutnya warna ping itu menunjukkan kalo pemakainya terlalu feminime

"Kalo nggak suka kenapa dibeli" Meletakkan tangannya di dahi

"Kalo pakenya di acara lain it's okey sih, tapi kalo buat jalan sama my boyfriend ya no okey" Zea menjelaskan

"Udahlah aku pake baju yang warna merah aja, karena aku sukanya merah" Mengambil blouse warna merah

"Iya udah cepetan pake keburu si Devan dateng"

"Oke siap kaka, aku matiin dulu mau ganti baju" Langsung mematikan telepon

Zea segera ganti baju kemudian lanjut make up tipis di wajahnya. Setelah semua selesai dia berdiri di depan cerminnya yang full body sehingga kelihatan seluruh tubuhnya, dia memandangi tubuhnya dari atas sampai bawah dan merasa sangat cantik.

Memakai blouse merah dengan dipadukan celana jeans biru dan rambut panjangnya yang dibiarkan terurai

Devan mengabari bahwa dirinya sudah sampai, Zea buru-buru ke depan rumah menghampiri Devan untuk berangkat bersama.

"Subhanallah, cantiknya"

"Makasih sayang" Tersenyum malu

Sebelum berangkat Devan memberikan kamera DSLR kepada Zea yang digunakan untuk merekam perjalanan mereka.

Setelah melewati perjalanan selama kurang lebih 2 jam naik motor. Akhirnya mereka sampai di Pantai

Devan memarkir motornya setelah itu mereka berjalan ke arah pantai sambil bergandengan tangan

"Ternyata disini banyak cewek cantik juga ya" Zea memandangi cewek yang berlalu lalang di sekitar mereka

"Iya sih, tapi aku tidak tertarik dengan siapapun kecuali kamu" Sambil mengelus kepala Zea

Wajah Zea seketika langsung merah merona

"Kamu tunggu sini bentar ya, aku mau pesenin makanan dulu"

"Aaa ikutt"

"Disini aja sayang, nanti tempatnya ditempatin orang lain loh, cuman bentar kok janji" Dengan tangan membentuk angka 2

"Janji yaa?"

"Iyaaa sayanggg, kalo pembelinya nggak rame wkwk"

"Ihhh kok gituuu, yaudah deh gapapa aku tunggu sini aja, nanti tempatnya ditempatin orang"

"Iya yang, tunggu sini jangan kemana-mana"

Devan pergi meninggalkan Zea sendirian

Tak berselang lama Devan pun datang sembari membawa 2 bakso dan 2 jus alpukat di tangannya.

"Tuan putri makanannya udah datang"

"Kok lama bangettt, katanya bentarrr"

"Antreee yanggg, pembelinya rameee"

Mereka makan di tepi pantai sambil mengobrol dan menikmati keindahan pantai yang warna airnya biru ditambah cuaca yang cerah sehingga menambah keindahan

Tak lupa mereka foto bersama yang mana bisa diupload di sosmed nantinya

Hari semakin sore. Zea dan Devan memutuskan untuk pulang karena takut kemalaman di jalan

Sesampainya di rumah Zea.

"Padahal masih kangen sama kamu" Ucap Devan dengan suara manja dan wajah yang cemberut sambil tangannya memegang tangan Zea

"Kan udah seharian sayang" Menatap Devan

"Kalo gitu aku pulang dulu ya sayang,  makasih waktunya buat hari ini. I Love you"

"Iya sayang hati-hati bawa motornya jangan ngebut. I love you too" Memandangi Devan yang semakin menjauh dari rumahnya

Zea bercerita panjang lebar kepada Flora tentang betapa senangnya dia hari ini ketika jalan bersama Devan. Namun, tiba-tiba Flora memberikan informasi mengenai sebuah website

"Jadi ada sebuah situs di internet namanya itu website jodoh yang bisa mengetahui jodoh kita di masa depan Ze, dan itu bisa diakses secara gratis"

"Coba aja kamu lihat apakah jodoh kamu di masa depan itu beneran Devan atau bukan" Mendesak Zea agar membuka website jodoh tersebut

"Itu bener apa enggak, kamu tahu info dari mana jangan asal bilang, cari tahu dulu kebenarannya" Tidak yakin dengan perkataan Flora karena di zaman sekarang ini jarang banget ada sesuatu yang gratisan

"Beneran Ze, coba kamu search di tik tok deh ada banyak banget ribuan testimoni yang udah buka website itu dan hasilnya real"

Jangan mudah termakan berita yang ada di sosmed belum tentu itu semua benar

"Coba kirim link nya aku mau buka website jodoh itu"

Flora mengirimkan link website kepada Zea melalui WhatsApp

"Lah kok linknya nggak bisa dibuka?" ucap Zea sambil meng-klik link nya berkali-kali



Kenapa ya linknya nggak bisa dibuka, Flora bohong apa gimana sih?

Jangan lupa vote dan komen

Makasih semuaaa🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengubah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang