jay tidak bisa tidur semalaman. ia tidak bisa berhenti memandangi gadis dalam foto yang ia potret kemarin sore saat matahari tenggelam. gadis itu terlihat menarik. jauh lebih menarik dari yang ada di foto.
ia segera bangun dan mulai mengulangi opsi-opsi yang ia baca di web kemarin.
"jay, mau kemana?" tanya ibunya saat jay bersiap keluar.
"nggak ada. jalan-jalan aja." jawabnya. "kenapa ma?"
"sekalian makan di luar kan? mama nggak masak hari ini."
"okedeh."
ia mulai mengayuh sepedanya. masih dengan episode jay menjalankan opsi nomor 3. ia pergi ke restoran favoritnya dan hari ini ia sedang ingin makan sup seafood dengan beberapa hidangan ikan goreng. ikan ekor kuning contohnya.
mungkin hari itu jay tidak sadar tapi opsi nomor 5 benar-benar berpihak kepadanya. gadis yang tidak sengaja ia potret kemarin sedang makan di sana.
"tante, sup seafoodnya satu ya sama ikan ekor kuning goreng. nasinya dua. minumnya air putih aja." ujar jay.
pemilik restoran tersebut mengiyakan permintaan jay. begitu ia duduk, matanya langsung berbinar-binar. gadis yang ia temui kemarin sedang duduk 1 meja di depannya sembari menghadap jay.
apa boleh jay senang dan merasa kenyang saat ini?
sekarang mereka saling bertatap-tatapan. jay berusaha sebisa mungkin tidak terlihat seperti penguntit tapi namanya mata ini tidak sanggup untuk mengabaikan hal yang menarik.
merasa sedang ditatap sedaritadi, gadis itu langsung membawa nampan makannya dan duduk satu meja dengan jay.
jay merasa demam. gadis itu langsung menatapi jay tanpa henti.
"kok nggak lihat balik?" tanya gadis itu.
jay mendongakkan kepalanya menatap gadis yang duduk di hadapannya itu. "hmm? kenapa?"
tatapannya terlihat mengintimidasi. jay yakin 100% gadis itu sudah menganggapnya sebagai penguntit.
"yeorum-ah. jangan jahat-jahat." kata tante Ahn.
oh, namanya yeorum.
yeorum?
musim panas?
summer?
gadis itu langsung beranjak pergi dari kursinya sembari membawa nampan makannya yang kotor ke belakang restoran. sepertinya gadis itu cukup sering pergi ke sini.
begitu kembali dari belakang, gadis itu sudah pakai apron. satu hal yang terbesit di otak jay, gadis itu kerja di sini.
tapi dugaannya salah begitu tante Ahn bilang, "maafin anak tante ya. anaknya memang dingin sama orang asing. aslinya baik dan ramah kok. sudah paten semenjak tante lahirin."
OH ANAKNYA!-pekik jay dalam hati.
maka rencana selanjutnya adalah sering makan di sana. lebih sering dari biasanya sampai semua menu berniat jay coba. kalau perlu satu hari satu menu.
ibunya jay tentu lebih bingung dari tante Ahn. jay jadi sering muncul dan makan di restoran.
"memang mamamu nggak masak jay? kok kamu kesini terus?" tanya tante Ahn.
pertanyaan itu jelas membuat yeorum menatapnya tajam selagi gadis itu membersihkan meja. batinnya, itu akal busuk laki-laki.
"hehe iya tante mau nyobain menunya satu persatu."
maka dengan begini, mau tidak mau, yeorum harus melayaninya. dan jay sadar, ia menerima banyak perbedaan service dari yeorum.
gadis itu hanya dingin kepadanya dan tidak kepada orang lain. nada suaranya bahkan berbeda saat ia berbicara dengan jay; ketus dan malas.
yeorum itu jelas bosan melihatnya. sampai suatu hari ia langsung menyuguhkan menu makanan di restoran tersebut tanpa bertanya kepada jay.
hal seperti ini saja berhasil membuat jay terkekeh. gadis itu menyelipkan kertas kecil bertuliskan, "sudah menu terakhir."
ia tentu melahapnya dengan penuh semangat dan begitu hendak membayar, gadis itu menahannya.
"besok cobain makanan di restoran lain aja." katanya.
"iyaa diusahakan." jawab jay.
yeorum melengos dan ia jelas sadar dari hari ke hari, jay itu selalu mengubah penampilannya. dari yang awalnya tampak tidak terlalu peduli dengan penampilannya menjadi laki-laki yang mau pergi kencan buta.
"warna bajumu merusak mata. nggak pantes pake baju yang warna-warna kayak gini." celetuk yeorum karena akhir-akhir ini jay sering pakai baju warna cerah.
jay terdiam dan tersenyum. ternyata gadis itu diam-diam memperhatikannya.
"makasih." ucap jay lalu pergi meninggalkan restoran.
maka hal selanjutnya yang jay lakukan adalah menyenangkan hati seorang yeorum agar kembali diperhatikan oleh si gadis cantik berambut panjang lurus dengan poni seperti dora.