bisnis tidak berhenti begitu saja. tante Ahn memutuskan untuk mencari banyak pekerja. pasalnya restorannya itu selalu ramai dan tidak akan pernah sepi. orang dari kota jauh-jauh ke desa hanya untuk makan di tempatnya. maka, dengan bantuan yeorum, sekitar belasan pekerja berhasil direkrut.
jay tampak terkejut melihat perkembangan restoran makan keluarga Ahn. kabarnya itu restoran turun menurun sehingga harus tetap dilestarikan cita rasanya. sekarang, tante Ahn dan yeorum hanya perlu fokus di bagian keuangan saja. mungkin beberapa hal lain.
di kesempatan ini lah jay semakin gencar mendekati yeorum. mereka mulai menghabiskan banyak waktu entah itu pagi, siang, sore, atau malam. mereka pergi kemana saja dengan sepeda atau sepeda motor.
"nih, kamu aja yang nyetir." kata yeorum.
hari itu mereka mau melarungkan abu ayah yeorum di laut dan yeorum tidak memilih pantai di dekat rumahnya. pantai paling jauh dan sepilah pilihannya.
jay hanya berdiri kikuk. ia diam seperti patung dengan helmnya yang sudah terpasang di kepalanya.
"aku nggak bisa nyetir motor..."
yeorum kaget sekaget kagetnya. pasalnya, mereka sudah kenal dan dekat beberapa bulan ini dan jay belum juga belajar nyetir.
"hadeh. ngapain aja kamu selama ini? mimpi kah?" ejeknya. "yaudah naik. pegang ini." ujar yeorum sembari menyerahkan guci berisikan abu kepada jay.
pergilah mereka menyusuri jalanan. itu sudah seperti kegiatan mereka setiap hari jika ada waktu luang dan sejujurnya pantai tujuan mereka adalah pantai yang direkomendasikan oleh jay.
pantainya bagus dan bersih. orang-orang masih jarang ke sana karena memang lumayan jauh dan jalanannya masih belum sebagus yang lain. aksesnya lumayan sulit jadi harus naik kendaraan untuk bisa ke pantai.
terakhir kali mereka ke sana naik sepeda motor dan masih yeorum yang menyetir. sama seperti saat ini.
jay memberikan ruangan untuk yeorum ketika sampai di pantai. ia berdiri di belakang sana memandangi punggung perempuan berambut panjang tersebut.
ada sekitar 15 menit gadis itu hanya berdiri memegang guci berisikan abu ayahnya. mungkin yeorum berdoa tapi setelah itu mulai sesenggukkan. jay mulai khawatir. ia berjalan perlahan menghampirinya.
"are you okay?" tanya jay.
"do you think i look okay?" jawabnya setelah menyeka air matanya dan mulai melarungkan abu ayahnya.
jay hanya terdiam. dalam hati ia berdoa yang terbaik untuk om Ahn.
"hahhhhh.....sampai ketemu lagi, ayah." kata yeorum. nafasnya begitu berat dan jay yakin gadis itu sudah berusaha yang terbaik untuk melepas ayahnya.
jay menepuk pundak yeorum lembut. ia tersenyum dan berkata, "everything will be okay."
yoerum kembali menghela nafas panjang. ia duduk menghadap lautan dan juga langit sore yang indah. no thoughts, head empty.
sesekali jay menatap alam semesta dan juga manusia yang ada disampingnya. semakin hari, jay semakin paham bagaimana yeorum yang sebenarnya. gadis itu boleh saja tampak tidak menyukai segala hal tentang jay, tapi jay mengerti bahwa itu bisa jadi bentuk defense mechanism yeorum untuk tidak ingin terpikat oleh jay.
mau sedingin atau seketus apapun yeorum di mata jay, yeorum sama hangatnya dengan musim panas. ia juga bisa menghujani jay dengan berbagai macam kejutan, sama seperti hujan di musim semi yang tidak pernah diketahui jadwal datangnya.
jay sadar kalau ia semakin menyukai yeorum. dimulai dari musim panas sampai sekarang hampir musim dingin. cintanya sudah hampir semua musim dan sayang kalau ia tidak memiliki yeorum sepenuhnya.
"jay," panggil yeorum yang masih bermain dengan pasir. "musim dingin nanti kamu ada acara apa?"
"nggak ada." jawabnya. "kenapa?"
"nggapapa sih cuma tanya aja." katanya sambil membersihkan tangannya. kemudian ia menatap jay. kedua bola mata mereka saling bertemu. keduanya bisa merasakan detak jantung yang tidak normal.
jay tidak mungkin membuang kesempatan. maka ia mulai mendekatkan kepalanya dan mendaratkan bibirnya pada bibir manis yeorum. ia menciumnya dengan lembut di balik matahari yang perlahan mulai terbenam.
di saat seperti ini, yeorum terkejut. jatuh cinta adalah hal yang ia takutkan dan jatuh cinta dengan jay adalah sesuatu yang tidak pernah ia harapkan. semuanya terjadi begitu saja.
yeorum membalas ciuman jay sampai tak terasa langit mulai gelap. sungguh rasanya jay mau pergi saya ke langit ke-7.
"ayo pulang. udah gelap. kalau mau lanjut jangan disini." kata yeorum dengan dinginnya sembari berjalan meninggalkan jay.
jay tertawa lalu berlari menghampiri yeorum. ia memeluk yeorum lalu mengusak puncak kepala gadis itu gemas.
"boleh.." kata jay.
"belajar nyetir motor dulu."