Rhea bersekolah di sekolah yang sama bersama kakaknya, Alyn,Baskara, dan Arkan karna kebetulan sekolah ini adalah salah satu sekolah favorit beruntung jika dapat menjadi murid disitu.
Rhea menunggu pengumuman siapa saja lulus dan dapat masuk ke sekolah itu, siangnya saat ia sedang bersantai tiba-tiba ada telepon dari papanya.
"Dek ini ada telepon dari papa, siapa tau pengumuman yang dapet masuk sekolahnya" Mama Rhea
Akhirnya Rhea dan mamanya menjawab telepon dari papanya yang kebetulan itu video call.
"Gimana Rhea dapet?" Mama
"Dapet udah tadi di cek ada namanya" Papa
Rhea yang mendengar itu sontak menangis terharu sekolah favorit yang ia damba dambakan, sekarang ia akan masuk menjadi salah satu siswi di sana.
"Udah udah ngapain nangis udah keterima" Mama
"Kemarin Rhea mimpi kalo gak dapet dan papa marah" Rhea sembari sesenggukan
"Ohh udah udh gak papa, yasudah papa matiin dulu ya teleponnya mau lanjut kerja" Papa
"Iyaa" Rhea
Kemudian mama mematikan teleponnya
"Biasanya memang gitu kalau mimpi gak keterima biasanya keterima" Mama
Sebulan sudah berlalu sudah saatnya Rhea melakukan MPLS dan akan mulai beraktivitas di pagi hari.
Hari-hari MPLS berlalu Rhea sudah memiliki beberapa teman tetapi tidak terlalu dekat, Rhea juga melakukan outbound bersama semua murid MPLS.
Hingga sekarang ia akan mulai belajar seperti biasanya dan memasuki tahun ajaran baru, paginya dia bangun awal dengan memasang alarm menggunakan handphonenya.
Rhea mandi menggunakan air hangat dari shower karna Rhea kurang terbiasa menggunakan air dingin jika mandi di pagi hari.
Setelah selesai bersiap Rhea ke meja makan, makan bersama mama papa dan kakaknya di meja makan mereka berbincang-bincang soal sekolah mereka selanjutnya.
Hari ini Rhea berangkat bersama kakaknya karna kebetulan kakaknya sudah di beri kepercayaan oleh papanya untuk membawa motor, Rafael paling malas untuk naik mobil karna akan macet.
Dan juga menurut Rafael menaiki motor lebih seru hingga akhirnya Rhea dan Rafael sudah sampai sekolah.
"Nanti mau ngantin bareng ya ya ya" Rhea membujuk kakaknya
"Iya deh mumpung gue lagi baik, lo juga masi anak baru" Rafael
"YEY asikk" Tingkah Rhea yang semangat membuat Rafael tersenyum melihat adiknya yang bahagia dengan cara sederhana.
"Udah tau kan ruangan nya? " Rafael
"Udah kok yaudah Rhea duluan ya bang bye" Rhea sembari menyalimi tangan kakaknya.
"Hati hari ya banyak buaya" Rafael
"Iyaaa" Rhea tersenyum
To Be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story Journey
Romancemenceritakan seorang pelajar yang mencintai teman kakaknya sendiri yang tidak lain juga kakak tingkatnya, yang dimana banyak kejadian yang seperti hayalan. Rasa dari ketertarikan menjadi sayang dan memberi rasa hangat saat bersama, hingga ada saat...