"Seribu putaran akan kulalui, jika itu artinya aku bertemu denganmu."
***
Memiliki mata yang dapat melihat kematian, membuatnya selalu mempertanyakan kapan kematian akan menjemputnya. Diikuti oleh 9 roh kematian yang membuat Calendale menyerah akan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berjumpa denganmu bagaikan melihat pelangi di tengah guyuran hujan. Hatiku mendung, semendung langit yang tertutup gumpalan awan. Mungkin kamu lebih-lebih dari pelangi, sebab kamu ... menembus langit mendung bak mentari.
~Calendale~
.
.
.
Memandang sosokmu yang mencolok di antara yang lain. Di bawah pohon mapel yang berguguran, akankah kisah kita berakhir kandas? Seharusnya tidak, seharusnya tidak ... aku mencintaimu, kisah kita bagaikan Doraemon dan Nobita.
~Delphinium~ .
.
.
.
.
𝐓𝐈𝐋𝐋 𝐎𝐔𝐑 𝐋𝐈𝐌𝐈𝐓-𝐓𝐈𝐌𝐄
MUSIM gugur datang berkunjung. Menunggu momen ini—bak seribu malam purnama—untuk berjumpa dengannya. Delphi selalu mengingatnya. Katanya, "kau dan aku adalah dua atma yang dipisahkan oleh sangkala. Jika aku tak dapat memilikimu, maka, 'kan kubuat kisah kita seperti Doraemon dan Nobita."
Menanti di tengah guyuran hujan bukanlah ide yang bagus. Memiliki penyakit dan kekuatan di saat yang bersamaan, ibaratkan membalikan koin dengan menebak salah satu sisinya.
Seberapa lama engkau menanti sosoknya, oh... gadis malang, Delphi?
• • •
Terkurung oleh sang kematian, mendambakan kehidupan yang normal, bisakah Calen dapatkan? Hidup di dalam ketidaknormalan yang tak diharapkan, haruskah dia bersyukur atau tidak? Kata orang kemampuannya hebat, padahal baginya kemampuannya sama sekali tak hebat. Daripada disebut keren, lebih tepat disebut terkutuk.
Calen tak pernah memikirkan kemungkinan lain, suatu petualangan yang mungkin akan menyambutnya. Bertemu dengen Delphi gadis pengidap Leukimia yang dapat menjelajah batasan ruang dan waktu. Bersamanya, mereka menguak misteri di balik kematian dan ruang waktu.