Part 29

7.6K 598 37
                                    

Selamat membaca....



























"Onty, are u okey?"

Shani tersenyum mengangguk ke gracia sebagai bukti kalau dirinya baik-baik saja. Walaupun yang sebenarnya tidak seperti itu.

"Kamu tadi makan apa?" tanya Shani agar gracia tak curiga tentang keadaannya yang sebenarnya

"Em.. Tadi mama kasih aku bubur ayam buatan dia. Tapi...rasanya aneh. Aku gak suka. Rasanya gak kaya bubur ayam di abang-abang gerobak"

Gracia menunjukkan ekspresi kecewanya pada Shani karena bubur ayam buatan Veranda rasanya aneh. Tidak seperti bubur ayam yang dijual di pinggir jalan.

"Yaudah.. Besok pagi kita sarapan bubur ayam yang di pinggir jalan ya"

Gracia mengangguk tersenyum penuh semangat.

"Kalo gitu sekarang kita bobo ya"

"Oke, onty!"

Gracia segera mengambil posisi ternyamannya, yaitu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Shani. Dan Shani mengelus lembut tangan gracia yang ada di atas perutnya.

"Gnight, ge.. Cup!"

"Gnite too, onty"

Gracia mulai memejamkan matanya yang sudah mulai lelah sejak tadi. Sementara shani sendiri masih terjaga dan pikirannya juga masih terbayang-bayang akan kejadian tadi siang. Kejadian dimana dirinya bertemu dengan vino, mantan kekasihnya dulu.

Flashback on!

"Akhirnya aku bertemu sama kamu lagi, shan. Aku kangen sama kamu" vino memeluk erat shani. Tapi dengan kesadarannya shani segera melepas pelukan dari laki-laki itu

Vino menatap shani heran dan kecewa karena shani mendorong nya dengan begitu kasar. Sedangkan shani sendiri menatap vino dengan tatapan tidak suka nya.

"Shan, kamu... " belum selesai vino bicara, shani segera menjauh

"Shan, aku masih cinta sama kamu. Aku mau kita seperti dulu lagi" teriak vino yang dengan jelas shani bisa mendengarnya

Lalu, tiba-tiba shani menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Vino.

"Maaf, tapi kita udah selesai. Jadi tolong jangan ganggu aku lagi" ucap shani penuh penekanan

"Tapi shan... "

"Kak, kakak harus ingat kalau kakak sudah menikah"

Mendengar shani berkata seperti itu Vino segera menghampiri shani lagi.

"Maksud kamu kalau aku belum menikah itu artinya masih ada kesempatan untuk kita bisa sama-sama lagi?"

Shani menggeleng kan kepala, tidak habis pikir dengan laki-laki yang ada di hadapan nya sekarang.

"Belum atau sudah kakak menikah. Kita tetap selesai, kak"

"Tapi, shan... "

"Kak, lepas!"

"Gak. Aku gak akan lepasin kamu, shan. Gak akan!" Vino terus mencengkram kuat tangan shani, sampai-sampai shani kesakitan

"Kak, lepasin atau aku teriak. TOL--" Belum sempat shani teriak, Vino dengan cepat membekap mulut shani dengan tangan kirinya sambil mengancam

"Oke, aku lepasin kamu. Tapi aku gak akan berenti untuk bisa dapetin kamu lagi, shan"

Setelah berkata seperti itu Vino benar-benar pergi meninggalkan shani yang tertunduk lesu.

Astaga, cobaan apalagi ini Tuhan. Batin shani

Flashback off!

***

Sesuai janji shani semalam. Pagi ini shani mengajak gracia pergi untuk sarapan bubur ayam yang ada di pinggir jalan.

"Mau pake satu telur, usus, atau ati ampela?" tanya mamang bubur ke mereka berdua

"Aku tiga-tiganya ya mang" jawab gracia, sedangkan shani hanya memilih satu telur saja

"Yakin abis?"

"Yakin" kata gracia ke shani

"Kalo gak abis gimana?"

"Gak mungkin gak abis. Percaya deh sama aku" ucap gracia dengan pede nya

"Yaudah sini duduk" ajak Shani, lalu keduanya duduk di tempat yang sudah disediakan

Sambil menunggu pesanan mereka datang. Shani sibuk dengan ponselnya, sedangkan gracia sibuk melihat orang yang berlalu lalang di depan mereka.

"Onty" panggil gracia yang hanya di jawab deheman oleh Shani

Tapi setelah itu gracia tiba-tiba saja terdiam. Membuat Shani yang tadi dipanggil jadi penasaran.

"Ge, tadi kamu ngapain panggil aku?" tanya shani sambil melihat ke arah gracia

"Itu tadi ada yang ngeliatin kita terus di sana" tunjuk Gracia ke sebrang

"Tapi orang nya tiba-tiba ilang" lanjut gracia

"Laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki"

Deg!

Laki-laki? Jangan-jangan itu kak Vino. Batin shani panik

Onty, I love you! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang