Pagi yang cerah biasa nya diawali dengan segelas teh manis hangat sambil menyantap sepotong roti dengan menikmati pemandangan dari pohon pohon yang ada didepan kamarnya, hari ini dimana semua aktivitas berjalan seperti biasa nya, tahun ini perdana ia menginjakkan kaki nya kemasa dimana ia harus mencari agar uang bisa ada didalam dompet miliknya, hari pertama ia berstatus sebagai perkerja setelah melepas status ia sebagai pelajar, pertama-tama yang ia ingin coba adalah belajar semua hal yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Usai menyelesaikan sarapan paginya ia kembali berkemas bersiap untuk kerja, tak lupa juga ia menyapa semua orang yang berada didalam rumah itu, di rumah itu berisikan lima anggota keluarga yang dimana terdiri dari Alexander sebagai kepala keluarga, Jovita sebagai ibunya dan kedua adik laki-laki nya Fauzan dan Anggara.
Ia menyapa semua yang berada diruang tamu itu, mulai dari sang ayah sampai ke sang adik adiknya.
"Kerja nya yang bener yah sayang." Ujar sang ibu disela kesibukan mengurus keperluan adik adiknya.
"Iya ibu aman kok." Balas Melxiona.
"Mel ntar kesana pake motor yang biasa aja, ayah mau pake motor satunya yah." Tutur Alexander.
"Iya ayah, yaudah ona berangkat dulu yah, nanti jalannya macet." Ujar Melxiona.
"Iya hati hati yah sayang, jam nya istirahat jangan lupa makan siang okey yaudah berangkat sana." Tutur sang ibu.
Setelah berpamitan ia bergegas untuk mengendarai kendaraan nya, suasana hatinya saat ini baik, ia dengan ikhlas untuk menjalani hari ini, meskipun akan beradaptasi lagi untuk lingkungan yang baru, tak henti-hentihya ia bertutur dalam hati agar hari pertama ini baik baik saja, karena ini menjadi first time nya mengenal orang baru.
"Semoga semua nya berjalan dengan baik."
Selang berapa menit ia mengendarai motor sampailah dia ketempat yang dituju, disana terlihat bangunan besar sedang menatapnya dengan intens belum lagi orang orang yang tengah berlalu lelang-an untuk memasuki tempat tersebut.
"Bismillahirrahmanirrahim."
Perlahan ia memasuki langkah nya kedalam gedung itu tampak banyak orang orang yang berseragam sama seperti nya, ia mengambil antrian dengan nomor seri 19 dimana itu baginya nomor keberuntungan.
Ia terus menunggu nomor antrian nya dipanggil agar ia bisa langsung berkerja, hari ini mereka dijadwalkan membagi perkerjaan mereka masing masing, semua sudah mendapat bagian nya masing masing tinggal dia saja yang belum dipanggil.
selang berapa menit disaat menunggu...
"Nomor antrian 19 atas nama Melxiona zalfa Alexander mohon untuk memasuki ruangan yang sudah tersedia." Tutur resepsionis tersebut.
Setelah panggilan itu ia bergegas untuk memasuki salah satu ruangan, ia membuka pintu secara perlahan sambil menetralkan perasaan gugupnya, ia melihat pria paruh baya yang tengah duduk menghadap dirinya.
"Nona Melxiona? Silahkan duduk." ~Tutur pria tersebut.
Setelah dipersilahkan untuk duduk, Melxiona mengambil tempat duduk persis dihadapan pria itu, hari ini tidak ada sesi wawancara namun Melxiona datang untuk menerima posisi perkerjaan yang akan ia lakukan hari ini.
Pria itu menjelaskan semua dasar yang perlu gadis itu ketahui, semua apa yang akan ia lakukan dan yang tidak akan ia lakukan, sedikit penjelasan yang ia pahami dengan skil dan kepercayaan yang ia miliki mungkin perkerjaan itu bisa ia atasi dan tak luput dari bimbingan pria tersebut.
Melxiona saat ini berkerja disalah satu perusahaan X yang terbilang cukup baik, ia mengambil perkerjaan dengan hati hati dan juga menyeimbangkan kualitas yang ia miliki, ia saat ini berkerja sebagai seketaris manager bisa juga menyelam sebagai multifungsi jika tenaganya dibutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMDA
FantasyJika tidak bisa bersatu dalam dunia nyata maka cerita kita akan ku abadikan melalui tulisan ku, kamu tidak akan pernah tahu seberapa banyak harapan aku untuk bersatu dikehidupan ini, namun aku tahu harapan itu samar karena hanya salah satu dari kita...