Chapter 7 [END]

564 48 2
                                    

Sky yang sedang berbaring di kasurnya tersentak saat mendengar suara pin pintu apartemennya dipencet dan kemudian pintu terdengar dibuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sky yang sedang berbaring di kasurnya tersentak saat mendengar suara pin pintu apartemennya dipencet dan kemudian pintu terdengar dibuka. Dia dengan segera turun dari kasur dan meraih tongkat baseball yang ada di sudut kamarnya. Tidak mungkin itu Cloud karena kakaknya itu kini sedang begitu sibuk dengan pekerjaannya, dia selalu sibuk.

Sky menelan ludahnya, perlahan berjalan mendekati pintu kamarnya, menunggu dengan harap-harap cemas dan dia mengayunkan tongkat baseballnya saat gagang pintu bergerak dan tertegun saat pukulannya ditahan oleh Chris. "Huh?" ucap Sky bingung, mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba memperjelas penglihatannya. Apa dia tidak salah lihat? Apa ini hanya imajinasinya karena dia sudah begitu lama tidak bertemu dengan laki-laki itu?

Chris mengambil tongkat baseball yang diayunkan Sky, meletakkannya ke sudut di balik pintu dan dia menarik tubuh laki-laki yang kini masih terlihat bingung, memeluknya begitu erat, menghirup aroma tubuh Sky yang ternyata begitu dia rindukan. Astaga! Ternyata yang selama ini dia rasakan adalah perasaan rindu? Bodoh sekali, bagaimana mungkin dia tidak mengetahui perasaan itu padahal dia sudah hidup cukup lama di dunia?

Sky hanya bisa terdiam, kedua tangannya hanya terkulai di kedua sisi tubuhnya. Sungguh, dia benar-benar bingung, tubuhnya merasakan otot-otot keras yang sudah lama tidak dia rasakan, yang sudah lama dia rindukan. Tapi, tunggu! Apakah dia ketiduran? Sky pun menampar wajahnya dan mengaduh, terasa sakit.

Mendengar suara tamparan yang cukup keras membuat Chris melepaskan pelukannya dan menatap Sky, melihat pipi merah laki-laki itu dan dia tertawa. Sungguh! Apakah Sky baru saja menampar wajahnya sendiri? Kenapa laki-laki itu melakukan hal itu? Aneh sekali.

Chris menyentuh pipi kanan Sky yang memerah, mengusapnya lembut, dan kemudian pandangannya teralihkan dari pipi merah laki-laki manis itu ke bibirnya. Tidak! Dia tidak boleh begini! Maka dia pun menaikkan pandangannya, menatap mata indah Sky yang tengah menatapnya bingung.

"Kenapa pin apartemen lo belom ganti padahal udah tiga bulan lebih dari pas gue minta lo untuk ganti?" tanya Chris, dan suara laki-laki itu membuat Sky tersadar sepenuhnya bahwa sosok di hadapannya adalah Chris, sosok nyata, bukan imajinasinya. Tapi, apa yang membawa Chris ke sini? Bukankah kisah mereka sudah berakhir?

"Kenapa, hm?" tanya Chris lagi, kali ini mengusap sudut bibir Sky, dan secara perlahan menyusuri bibir bawah Sky dengan ibu jarinya. Inilah alasan kenapa dia berjuang begitu keras menahan dirinya untuk tidak menemui laki-laki manis di hadapannya. Saat Sky ada di dekatnya, tubuhnya bereaksi bagaikan remaja yang baru puber, bagaikan hewan yang sedang heat. Sky benar-benar berbahaya untuk kewarasannya dan mungkin itulah yang membuatnya bersikeras meyakinkan dirinya sendiri selama berbulan-bulan bahwa dia tidak menyukai laki-laki itu.

"Sky... I'm sorry, but... Can I kiss you?" tanya Chris, melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat Sky tertegun. Pertanyaan macam apa itu? Mereka baru bertemu lagi setelah sekian lama. Dan yang terpenting untuk digarisbawahi adalah mereka bukan sepasang kekasih, Chris bahkan tidak menyukainya. Bukankah dia seharusnya mengatakan "tidak"? Itu adalah jawaban yang mudah, bukan? Tapi, lidahnya terasa kelu, tidak ada kalimat yang terucap dari mulutnya yang terbuka. Yang dia lakukan justru membasahi bibirnya sendiri dengan lidahnya dan menganggukkan kepalanya. Tunggu! Bukan itu jawaban yang seharusnya diberikannya!!!

Novel - ChanMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang