Lelah..

86 8 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE NYAAAA JUSEYOOOO!!!
MAAF YAH TELAT UPDATE NYA ,PENDEK LAGI :'(
HAPPY READING GUYSSS,HOPE YOU LIKE IT;)

CHAPTER INI SESUAI JUDULNYA BUKAN HANYA JIMIN YANG LELAH DENGAN KEADAAN TAPI AUTHOR JUGA LAGI LELAH SAMA KEADAAN-CURCOL AUTHOR





















Jimin yang melihat keadaan Rose saat ini juga ikut khawatir dan kasihan melihat Rose,dirinya meyakinkan Rose dengan mengedipkan matanya lama sebagai tanda 'semua akan baik baik saja'.

Ketika Rose mendapatkan reaksi dari Jimin,ia malahan semakin ingin menangis.

"Gimana kalo Jingga udah ga bisa dibawa pulang"-ucap Rose lirih

"Hushh tenang aja pasti bisa kok,kamu jangan pesimis dulu makanya"-ucap Jisoo pada Rose dengan suara yang pelan








Paman Suk kembali duduk di tempatnya tak lupa surat surat yang tadi ia ambil di mejanya.















"Jadi,selain mereka bertetangga,apakah mereka punya hubungan yang lebih dekat lagi?"-Paman Suk

"Mereka Berpacaran"-Jisoo





Tidak hanya Jimin & Rose yang terkejut dengan perkataan Jisoo,Jin pun ikut terkejut mendengarnya.

Jisoo menggerakkan mulutnya,memberi isyarat kepada Rose & Jimin
"Anggap ini pengorbanan kalian"-ucap Jisoo tanpa Suara




















Hampir satu Jam mereka berada di ruangan itu,hingga akhirnya Kepala panti bersedia membantu mereka untuk mengurus data data yang Jingga perlukan tanpa menahan Jingga di panti itu,saat ini mereka lebih tepatnya Jimin&Rose + Jingga karena Jin & Jisoo pulang ke rumah mereka sendiri, mereka masih butuh waktu 30 menit lagi untuk sampai ke rumah karena jarak panti dengan kontrakan mereka lumayan jauh.


Selama perjalanan pulang dari panti mereka tidak saling berbicara, entah mengapa mereka berdua merasa canggung setelah Jisoo memberikan pernyataan yang tidak benar kepada kepala panti bahwa mereka berpacaran.


Hingga pada akhirnya,telepon Jimin berbunyi dan tak sengaja Rose melihat tulisan pada handphone Jimin bertuliskan 'Mom'.

Awalnya Jimin masih ragu untuk mengangkatnya entah kenapa.Karena Rose greget melihat Jimin tidak mengangkat telepon terlebih lagi itu telepon dari ibunya sendiri akhirnya Rose angkat suara.

"J-jim,kok itu gak di angkat?Itu dari Ibu kamu loh,siapa tau penting"-Rose sedikit ragu





"Saya malas,Rose akhir akhir ini,beliau hanya menelpon saya dan membahas perjodohan terus,siapa yang tidak risih coba,bukannya bertanya hal lain yang ada perjodohan lagi perjodohan lagi,saya muak"-ucap Jimin dengan nada yang dianggap Rose dirinya benar benar letih dengan keadaan yang dialaminya saat ini.


"Tapi Jim,coba lihat beliau sudah menelepon lebih dari dua kali,bisa saja ada sesuatu yang penting terjadi"-Rose meyakinkan Jimin kembali

Setelah menghela nafasnya yang berat, akhirnya Jimin pun mulai menekan layar handphone-nya untuk mengangkat telepon dari sang ibu.

"Halo,ada apa ma?"-Jimin

"Halo nak,kamu sibuk yah?apa mama memanggu mu?ini nenek mu datang kemari tiba tiba dan dia mencarimu saat ini juga,apakah kau bisa kemari sebentar saja?karena jika kau tidak datang katanya dia tidak akan masuk kedalam rumah"-ucap wanita paruh baya dari seberang sana

"Wahh, tidak biasanya nenek begitu,yasudah kebetulan aku lagi di jalan, lebih baik ibu bujuk nenek masuk ke rumah sebelum aku sampai,takutnya banyak nyamuk diluar ini kan sudah mau malam,kalau begitu aku matikan dulu ya mah,dahh"-ucap Jimin menghela nafas setelah mengakhiri sambungan teleponnya









[BLACKBANGTAN] Kontrakan Wekwok!? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang