00. Mari Kita Berkenalan

16 4 1
                                    

Apakah di luasan bumi ini hanya aku yang paling tampak bodoh?

***

Detik jam terus berputar mengitari rotasi, itu berarti waktunya akan semakin dekat. Telapak tangan seorang gadis dengan rambut terikat mulai membasah hingga membuat pena yang ia genggam menjadi sedikit licin. Berkali-kali ia menarik napas mencoba kembali fokus dengan lembaran soal yang berada di hadapannya.

2 menit lagi.

Sial, di sisa satu soal terakhirnya otaknya terasa buntu. Gadis itu menggigit bibirnya kuat, salah satu kebiasaan buruk ketika ia berada dalam keadaan linglung.

'Teng'

Detak jantungnya seketika berhenti. Satu persatu murid mulai melewatinya seraya memegang lembaran kertas untuk diberi kepada pengawas. Lima menit telah berlalu, tersisa dirinya yang masih mematung mengamati lembaran ujiannya.

"Renjana Ardiningrum. Apa ada kendala?"

Renja menggeleng kala salah satu pengawas memanggil namanya. Segera ia kumpulkan lembaran soal tersebut kepada pengawas. Renja memijit keningnya pelan, merasa sedikit pusing. Selalu seperti ini. Entah bisa dibilang sebagai efek samping atau tidak namun yang pasti Renja selalu merasakan pusing begitu hebat setelah berhadapan dengan beberapa soal.

Renja melangkahkan kakinya menuju halte menuju rumahnya. Ia menendang kecil bebatuan yang berada di sekelilingnya. Sesekali bersenandung mengikuti alunan melodi musik airpods yang tersumpal pada salah satu telinganya. Renja melirik arlojinya.

Masih ada waktu sepuluh menit untuk busnya datang. Renja memilih duduk, mengeluarkan buku dari karangan William Shakespeare. Romeo and Juliet.

Renja begitu tenggelam larut dalam kisah romansa mereka. Sesekali ia tersenyum tipis tatkala membaca salah satu adegan Juliet yang menurutnya terlihat lucu.

"Romeo and Juliet? saya suka dengan akhirnya."

Renja terperangah terkejut mendapati sosok tak dikenal mengajaknya berbicara. Mata mereka bertemu. Tatapannya seperti dipenuhi dengan bintang, berbinar walau tak ada. Renja dibuat kagum olehnya.

Sadar menatap begitu lekatnya Renja berdehem menetralkan suasana yang seketika tampak canggung. Ia menatap sosok lelaki di depannya dengan tatapan penasaran. "Maaf, apa kita saling mengenal?"

Laki-laki itu menegakkan badannya yang awalnya tampak condong ke depan. Menarik seuntai senyuman dari buah bibirnya. Bola matanya mengadah ke atas, "sepertinya tidak? tapi, mungkin untuk hari ini akan?"

Renja menyipitkan matanya tatkala lelaki di hadapannya menjulurkan tangan. 

"Saya Kaivan, Danaphati Kaivan. Kamu?"

Renja terdiam sejenak masih dengan tatapannya yang mengarah pada untaian tangan lelaki di hadapannya. Namun sepersekian detik kemudian ia membalas. "Aku Renja. Renjana Ardiningrum."

Keduanya saling menatap lama. Kaivan tersenyum tipis, alis matanya tertarik ke atas. "Ingin mendengarkan sebuah kisah rahasia?" tanyanya.

Kedua alis Renja menyatu, pertanda tak mengerti. Renja bukan tipikal orang yang langsung klop dengan orang baru. Namun, entah mengapa untuk saat ini Renja ingin mencoba. 

Mencoba untuk keluar dari zona nyamannya lalu bercengkerama bersama dengan lelaki di hadapannya.

"Apa itu?"

Kaivan kembali tersenyum. Ia ikut duduk di sebelah Renja, mengeluarkan sebuah buku catatan dari dalam ranselnya. "Tapi, ini hanya kita berdua yang boleh tahu. Bisakah?"

Tanpa berpikir lama Renja segera mengangguk menyetujui persyaratan dari Kaivan. Begitu mendapati jawaban dari Renja, Kaivan membuka suara. Bercerita tentang sesuatu yang hanya dapat diketahui oleh keduanya.

Perjalanan cerita yang panjang antara Renja juga Kaivan sampai tanpa sadar keduanya telah masuk ke dalam dunia yang dipenuhi dengan sensasi abstrak. Renja begitu hanyut dalam kisah cerita yang dikatakan oleh Kaivan. Tanpa sadar air matanya meluncur, Renja segera menyekanya. Ia tertawa pelan, tak menyangka bahwa cerita yang dibawakan Kaivan akan memberikan efek seperti ini padanya.

"Hahaha... maaf. Cerita kamu sangat..."

"Awesome?" sambung Kaivan.

Renja tertawa di sela tangisnya, ia mengangguk. "Ya, dan juga begitu haru."

Kaivan tersenyum, "that's why i like ended Romeo and Juliet."

****
Tbc.

Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita Fatamorgana. Semoga kisah Renja juga Kaivan dapat menyenangi hati kalian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang