Setiap orang selalu hidup satu sama lainnya, saling menghubungi dan berhubungan juga. Semua orang ingin bahagia, tipe kebahagiaan semua berbeda namun adakalanya manusia juga ingin serakah terhadap semua itu termasuk cinta, cinta bisa membuat bahagia tetapi cinta juga bisa menghangatkan juga menghancurkan.
Aku melihat pantulan diriku lewat cermin rias didepan ku, mata yang bulat dan tajam serta senyuman yang ku tahu tidak pernah berbohong, sebuah gaun biru laut tersemat di tubuhku dengan talinya rendah memaparkan bahu kurus ku yang cekung dan indah, di lehernya terdapat kalung dengan liontin bintang laut putih menyatu senada dengan warna kulitku yang lumayan putih. Aku tersenyum bahagia dengan penuh pengharapan hari ini jangan cepat berlalu karena aku akan melakukan suatu hal yang sangat aku tunggu selama tujuh tahun ini.
Seorang lelaki datang dari balik pintu, melihatku dengan matanya yang menyorot serakah dia datang memelukku dari belakang dan membisikan.
" Kamu sangat cantik hari ini " bisikan nya yang sedikit sensual membuat merinding sekujur kulitku, aku bahagia.
" Kamu, seharusnya tidak datang terlebih dahulu aku mau beri kamu kejutan" bisik Ku kembali kepadanya.
Di makin memeluk erat tubuhku, dan sesekali memainkan erat rambut kecil disisi wajahku.
Dia tersenyum kecil " aku tidak bisa hidup satu detik pun tanpa kamu, sayang".
Siapa yang tidak bahagia mendengar orang yang kamu cintai berbisik mesra di telingamu, penuh cinta aku menatapnya penuh kekaguman betapa pria ini sangat tampan, dengan setelan tuksedo hitam melilit tubuhnya yang kekar aku terpana berkali-kali akan ketampanannya, dia kekasihku yang telah aku cintai selama tujuh tahun belakangan ini.
" Tuan Puteri, beri pangeran ini kecupan" mintanya.
Aku mengecup di pipi kirinya dengan manja.
Berbisik" Bukan disitu, tapi di sini" tunjuk nya ke arah bibir, dengan malu aku mengecupnya kecil di samping bibirnya.
Dia tersenyum cemberut, sangat ingin aku mencium bibirnya. " Tunggu sebentar setelah pertunangan kita selesai". Betul hari ini adalah pertunangan kami setelah 7 tahun menjalin hubungan antara aku dengan dirinya.
" Ingatlah ini, aku akan menghabiskan bibirmu setelah itu " katanya dengan nada manja, aku tertawa kecil mendengarnya.
Terdengar suara ketukan pintu menginterupsi kami, kami berdua menoleh menemukan Sung Dahye, dia sahabat ku selama 4 tahun, perempuan kecil itu dengan malu menatap kami.
"Dita unnie dan Taeyong Oppa, jangan terlalu lama ibu memanggil kalian " katanya.
Kekasihku Taeyong segera melepaskan aku, dengan menepuk kepalaku meninggalkan dia berjalan menuju Dahye " kamu memakai baju tipis hari ini, kenakan baju lebih tebal supaya tetap hangat ini masih musim dingin " katanya kepada Dahye.
Dahye dengan malu menundukkan kepalanya, " Oppa terlalu cemas, aku ingin juga tampil cantik diacara kalian".
Aku menyela ucapannya, karena aku tahu saat ini Dahye dalam daya tahan tubuh yang kurang " Kamu masih tetap cantik dengan wajahmu, kenakan blezzer milikku tutupi bahu mu" suruh ku.
Taeyong menatap bangga kepadaku entah caraku berbicara atau cara perhatianku kepada sahabatku. Dengan mengedip kecil kepadaku dia meninggalkan aku berdua sambil tak lupa menepuk kepala Dahye.
Aku dan Dahye memiliki pertemanan yang cukup lama selama 4 tahun, dengan gigih dia selalu datang kepadaku ketika masa-masa kuliahku kami berteman, dia empat bulan lebih muda dariku dengan keras kepala dia selalu memangil aku unnie. Namun 1 tahun lalu dirinya jatuh sakit dan mendapatkan diagnosis bahwa daya tahan metabolisme nya terganggu sehingga menyebabkan jantung nya tidak berfungsi sempurna, aku sebagai sahabatnya tentu panik dengan keadaan sahabatku seperti ini dan tentunya Taeyong memperhatikan rasa prihatin ku kepada Dahye.
" Unnie kamu sangat Cantik " katanya memujaku, aku meminta dia untuk tidak selalu memujiku.
Aku mengambilkan blezzer milikku dan menyematkan di bahunya supaya tetap hangat, ketika ibuku datang kami pergi bersama untuk melangsungkan pertunangan aku dan Taeyong bersama.
Acara berjalan dengan lancar, tentunya aku merasa gugup ketika aku menyematkan cincin di jari Taeyong tanganku aga bergetar, aku menatap bahagia kepadanya begitupun aku rasa dia juga sama, saat dia menyematkan cincin itu berarti aku akan diikat untuknya lebih serius, cincin dingin itu menyentuh ujung jari manis ku rasanya bergetar merangsang jantungku hingga ke pangkal jari kami sah di pertunangkan. Bunyi gemuruh tepuk tangan memenuhi hotel yang keluarga Taeyong sewa, seluruh kerabat dekat ikut memeriahkan acara ini.
Hingga acara selesai aku masih merasakan kebahagiaan, dengan pesta minum anggur keluarga semua meriah dan tidak lupa aku harus membayar kembali permintaan Taeyeong yang belum aku kabulkan di awal acara tadi.
Bibirku bengkak tentu terasa manis kurasa, kulihat bercak merah lipstik di bibirnya aku tertawa kecil menunjukan rasa malu, dia memelukku erat mendekap ku dalam rengkuhannya, ini adalah hal terfavorit ku saat bersama Taeyong.
Semua sahabatku datang ada lima orang dan Dahye menjadi yang keenam, namun lima orang itu tidak terlalu dekat dengan Dahye, lima sahabatku yang lain adalah temanku selama 2 tahun namun entah aku merasa mereka menariku menjadi sahabat terbaik mereka dan aku juga merasakan ikatan kuat pertemanan dengan mereka.
Aku menerima banyak hadiah, Taeyong memujiku betapa baiknya orang-orang yang mencintaiku tetapi daripada itu hatiku tersemat dengannya.
Sebuah telfon masuk aku mengangkat nya, menemukan itu panggilan langsung dari ibu Dahye, mengatakan mereka akan kembali cepat dikarenakan Dahye sakit, itu membuat hatiku tidak nyaman dan Taeyeong menghiburku dan menenangkan aku, dia memintaku untuk menjenguknya bersama besok dan aku mengiyakan. Hingga aku kembali ke kerumah bersama keluarga terpisahTaeyong pribadi mengantarkan aku, dan kembali menjemput besok.
Ketika kami akan berpisah, dia kembali menekanku di mobil dan kami berciuman untuk yang kesekian kalinya, hingga dia pergi.
Masih tidak menyangka hari ini terjadi, aku masih berdiri di halaman rumah walaupun mobil Taeyong telah menghilang, aku masih menikmati sisa rasa-rasa yang dia hadirkan kepadaku barusan, oh-tuhan betapa aku merasa bersyukur tentang hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Blue Sea
FanfictionDita 'open you heart but don't turn off u lighting' Penulis : Little Mshroom (ʃƪ^3^) Tanggal rilis : Minggu, 14 Mei 2023. (10.28) Catatan: ikuti semua Akun Media sosial Twitter dan Instagram untuk menemukan informasi yang lebih jelas, akan ada live...