Keesokan hari aku terbangun agak terlambat, namun menemukan ibuku sudah duduk di depan TV Bersama ayah, selain di meja makan mungkin kami tidak melakukan hal kegiatan kekeluargaan secara Koheren. Diatur menjadi anak yang sibuk diantara kedua orang tua yang sama wolkholic nya.
" Selamat pagi sayang " katanya sambil mengecup pipiku.
Aku mengecup orang tuaku bergantian, dan berjalan menuju meja makan dan menemukan telor goreng yang masih hangat dan Bacon Babi.
Aku duduk di dekat pantry dapur menyaksikan orang tuaku bertukar mesra sambil menonton TV, ku buka layar ponsel untuk mengecek pesan yang masuk dan menemukan banyak pesan ucapan selamat pertunangan dari teman-teman dan kerabat, aku membuka pesan dari Taeyong terlebih dahulu dan membalasnya mengatakan dia akan datang jam 10 pagi, sedangkan sekarang baru jam 8 menghitung dari jam alarm biologis kerjaku berfungsi pada hari cuti ku sekarang.
Aku bekerja sebagai dokter Onkologi ber spesialis kanker dirumah sakit swasta, dan itu dimulai 2 tahun lalu di saat umurku 27 tahun, sekarang diumur 28 tahun aku bisa mulai bertahap menggapai keinginan-keinginan kecilku dan tentunya aku bisa menemukan kekasih diumur sekarang.
Aku membuka group chat yang berisikan teman dokterku dari berbagai bidang, dan tentu email kerjaku mengenai masalah-masalah pasien yang telah di susun rapih oleh staf rumah sakit dan perkembangan pasien secara online. Di hari cuti hatiku belum tenang rasanya melepas tanggung jawab mengenai keselamatan dan kesehatan hidup pasienku walaupun orang-orang yang aku rawat mungkin tidak prihatin tentang kesehatan dokternya.
" Jam berapa kamu akan menemui Dahye, jangan lupa untuk membawakan Buah " saran ibuku di depan pintu.
Ayahku menyela bertanya " sayang, berapa hari kamu cuti? Ingat untuk tidak memasuki ruang kerjamu ketika melihat Dahye nanti". Sebut ayah yang tahu tentang betapa aku mungkin akan kembali keruang kerja di hari cuti ku nanti ketika aku menjenguk Dahye sebab Dahye dirawat dirumah sakit tempat aku bekerja.
Aku mengangguk setuju, namun tidak yakin bisa melakukannya.
Ah aku teringat sesuatu " kapan kalian berangkat, bisakah lebih lama disini ?" Tanya aku kepada ibuku.
Mereka akan pergi ke Eropa untuk perjalanan bisnis yang tidak pernah habisnya atau sekedar menikmati liburan sebagai traveler usia lanjut.
Ibuku menyahut " bosan ".
Aku menyuap Bacon kedalam mulutku sambil bertanya " Puteri mu baru saja bertunangan, dan kalian tidak ingin bersamanya. Dasar kejam !".
" Tidak ada yang ingin jadi kura-kura Tua, kamu juga sesekali pergilah liburan keluar negeri tidak harus bertahan di dalam tempurung " saran ibuku.
Aku dengan memutar mata tak senang, mengingat mereka lebih banyak diluar dibandingkan dirumah bahkan mereka membeli tiga rumah di beberapa negara untuk tempat singgah. Usia senja memang banyak maunya.
Ayah Dita " Ayah akan pergi kerumah Tuan In untuk makan malam dan berangkat ke Jepang besok Lusa, ada acara bisnis lelang".
" Baiklah, hati-hati dijalan dan jangan lupa kirimkan aku barang bagus ketika kalian berpergian " aku mengatakan itu supaya mereka ingat tentang aku, walaupun sudah banyak sekali barang branded di tiga lemari ku dari mereka, ketika aku tidak menyebutkan itu mereka tidak akan mengingatku di manapun mereka berada walau hanya sekadar bertanya apa barang yang mereka kirim sudah sampai setidaknya mereka berkabar.
Mata ibuku berbinar " ah aku lupa, kami juga akan datang ke pameran kerajinan Kayu apa kamu ingin aku kirimkan barang, seperti Tas kayu ? Itu sedang terkenal sekarang ".
Aku mengerenyit tak senang, siapa yang ingin menenteng kayu di tubuhnya.
" Lupakan, banyak barang dari brand terkenal keluar tahun ini tetapi Tokyo orang-orang mulai mendiskusikan tentang mutiara Hitam, kirimkan aku sepasang kalung dan juga gelang" pintaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Blue Sea
FanficDita 'open you heart but don't turn off u lighting' Penulis : Little Mshroom (ʃƪ^3^) Tanggal rilis : Minggu, 14 Mei 2023. (10.28) Catatan: ikuti semua Akun Media sosial Twitter dan Instagram untuk menemukan informasi yang lebih jelas, akan ada live...