"apa kabar gojo (name), senang bisa bertemu dengan mu di sini" ucap muzan dan menatap perempuan itu tajam dengan senyuman menyeram kan nya, mata merah nya menyala di kegelapan dan sama dengan mata perempuan itu, glowing lah ya.
"ya.. aku juga.. tapi boong" ucap nya dan kata terakhir di kecil kan suara nya agar tidak kedengaran, tapi mustahil buat si raja ini, muzan mengerut kening nya kesal.
"aku mendengar kamu habis melawan bawahan ku ya, dan bisa melawan kokushibou juga" ucap nya tetap dengan senyuman nya, (name) menganguk dan menjawab "iya.. bawahan mu pada lemah semua jadi mati mereka" sedikit kata hina di ucapan nya, muzan bisa merasa kan ia semakin kesal.
"kecuali si koku itu, padahal udah ku belah badan nya tapi kok tetap aja masih idup ya" ucap nya sekali lagi dan tersenyum remeh ke muzan "aku yakin kamu pasti ingin membunuh ku kan?" ia bisa melihat kejutan dari muzan lalu balik ke wajah marah nya.
"kalo iya kenapa? kamu aja terlihat lemah" ucap muzan dan tersenyum menyeringai, dalam hati nya bilek 'jangan panggil gw lemah om, gw aja bisa buat seluruh wilayah ini hancur, apa lgi elu' lalu mereka mengada kn acara saling tatapan, awas jatuh cinta loh.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(damn his hair bro, nah he look stupid ril)
muzan berjalan mendekat ke arah nya, perempuan itu tetap stay dan tidak gerak atau pun lari, muzan sudah di dekat nya mata merah nya semakin menyala dengan pupil kucing nya. ia sedikit bekeringat dingin dan ia mulai betelepati dengan sho.
"woi njink" panggil (name) di telepati nya tetapi belum ada jawaban dari nya, muzan kembali mengomong "kenapa diam?" ucap nya lalu ia mengara tangan nya ke dia, dan ia tau kalo di tangan nya terdapat jurus nya, (name) melompat ke belakang menghindar serangan nya.
"woi kontl kalo mau berantem jngn di sini pantek" ucap nya dengan kata kasar, muzan yang tidak mengerti hanya mengerut kening nya, senyuman menyeramkan itu menhilang dan di ganti oleh sifat dingin muzan.
