Kembali [One]

13 4 0
                                    

Di pagi ini, seperti biasa Siera selalu menyaksikan bagaimana Axel meminta uang secara paksa pada temannya

Siera dengan malas, melewati mereka, tidak membantu teman yang diperas, karena sudah jengah, Axel akan selalu melakukan itu setiap harinya, dan itu selalu Siera saksikan di depan mata

Entahlah, selalu kebetulan

"Sana pergi, ini uangmu, terima kasih sudah membantuku." Axel melempar uang pada teman yang baru saja dia peras, dengan tatapan tertuju pada kepergian Siera

×××

"Selalu seperti itu, kapan sih dia sadar." gerutu Siera setelah melihat perilaku Axel

Siera masuk ke dalam kelas, mendudukkan bokongnya di kursi dengan malas

Lama duduk sambil membaca buku, Siera melihat Axel datang dan langsung duduk di kursi, tepat disebelahnya

"Kapan berubah? aku akan segera mengadukan pada papamu, kalau melakukan itu terus menerus." ketus Siera tanpa menoleh

Axel menahan tawa, dan enggan menjawab, Axel hanya menghardikan bahu

×××

"Benarkah? Om tidak tahu jika Axel selalu melakukan itu," Rexy menahan tawa mendengar cerita Siera mengadukan perbuatan Axel

"Benar Om, aku sudah malas menegurnya, mungkin Om bisa menegur Axel agar berhenti memeras," pinta Siera

"Baiklah, akan Om tegur anak nakal itu," Rexy menyerahkan tangan, Siera segera meraih tangan Rexy dan mengalami

"Semoga Axel cepat sadar, Siera pamit." Siera pergi setelah mengatakan itu

Rexy menatap kepergian Siera dan langsung meraih ponsel di saku, Rexy menelpon seseorang

"Dia peduli pada anakku, kita akan menjadi besan secepatnya," ujar Rexy pada seseorang yang dia telpon

×××

Lagi, di pagi harinya. Siera menyaksikan Axel memeras teman

Dengan emosi memuncak, Siera mengambil uang ditangan Axel dan menyerahkan kembali pada temannya

Kemudian, Siera menarik paksa tangan Axel dan menyeretnya ke belakang kelas

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Axel dengan menepis tangan Siera

"Membantu teman yang diperas oleh kamu." ketus Siera

"Menyebalkan!" Axel beranjak, tapi langsung dicegah

"Apa Om Rexy tidak memberimu uang saku?" tanya Siera dengan tatapan tajam

"Kepo." Lagi, Axel menepis membuat Siera sedih

"Katakan padaku, kenapa selalu memeras mereka?" titah Siera

"Tidak mau," ketus Axel

"Axel, aku peduli padamu, kenapa kamu berbuat seperti itu?"

"Peduli seperti apa? sebagai teman, sahabat, atau kekasih." tanya Axel

"Sahabat! kita bersahabat sedari kecil, bahkan Ayahku dan Papamu bersahabat," jawab Siera lantang, membuat Axel sadar

"Oke, aku tidak akan menjawab pertanyaan kenapa aku melakukan itu." Axel lantas beranjak meninggalkan Siera yang heran dengan sikap Axel

"Apa aku salah berbicara? kenapa Axel menatap sedih ketika aku mengatakan sahabat," batin Siera

×××

Di keesokan harinya, ada yang aneh, Siera tidak melihat aktivitas yang biasa Axel lakukan secara rutin

KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang