POV AUTHOR.
Daggh
Itu adalah suara devan yang memukul meja dmn sang manisnya bersama orang lain,para murid mencari asal suara pukulan itu
Seketika devan,Arkan,brian menjadi pusat perhatian bagi banyak orang di kantin itu
"K-kak devan"
"Ke-kenapa mukul meja"
Arkan sangat terkejut melihat apa yang barusan terjadi, sedangkan brian hanya santai saja seakan tau bahwa ini akan terjadi
"Lu ngapain di sini sama milik gue"
Devan melihat brian dengan penuh kebencian dan menatap ya sangat sinis bahkan Arkan saja sampai merinding
"Milik Lo bilang?"
"Sorry yah Arkan itu udh punya gue"
Brian berbisik sembari tersenyum puas atas kemenangan nya kepada devan
"HAH APA MAKSUD LU"
Devan berteriak sembari mencengkeram kuat kerah leher brian
"LU BUDEG APA GMN GUE BILANG KALO ARKAN ITU UDH PUNYA GUE JADI JANGAN NGAGUIN ARKAN LAGI"
Devan kaget,marah,sedih,kecewa,perasaan itu campur aduk devan tak menyangka bahwa pujaan hatinya ternyata sekarang milik saudaranya sendiri yaitu brian
Devan melirik ke arah Arkan yg ketakutan,devan melepas tangan ya dari kerah brian lalu ia berjalan keluar kantin dengan amarah dan rasa cemburu yg membara-bara
"Kak brian gpp"
Brian yg tadi ya melihat devan berjalan keluar langsung menatap orang yg sudah menjadi milik nya ini
"Gpp kok sweetie,yaudah aku ke kelas duluan atau km mau di anterin ke kelas?"
"Gak kok kak gausah"
Arkan masih kaget dan masih mencerna apa yang barusan terjadi Karna Arkan blm pernah melihat kak devan semarah itu
•
•
•"Knp kak devan bisa semarah itu ya"
"Apa aku harus minta maaf"
"Nggak-nggak aku harus kasih waktu buat kak devan nenangin diri"
Seorang pria yg sedang frustasi itu berjalan di koridor menuju parkiran
Sesampainya di parkiran ada yg memangilnya
"ARKANN"
Arkan menoleh dan mencari asal suara yg memanggilnya
"Ah itu kan kak brian ngapain manggil ak"
"Ehh iya knp kak"
Arkan mulai mendekat kearah brian dan geng ya yg sedang ngerumpi
"Lu pulang bareng gue"
"T-ta"
"Shttt- gaada tapi-tapi"
Brian menyodorkan helm kepada arkan
"Aduh temen ku satu ini udh punya bucinan aja yah,gak nungguin temennya dulu"
Reza ia adalah teman sekaligus tangan kanan ya brian,Reza memelas Karna teman ya ini mudah sekali mendapatkan orang yg ia incar
"Iya mana punya brian cantik bgt"
"Ya kalo jlk ngapain di jadiin pacar nyrull"
Itu adalah suara perdebatan antara Nurul dan bima yg nggak pernah akur sama sekali
"Ya udah cepet pake helm nya"
"Iya kak"
Arkan segera memakai helmnya lalu naik ke motor brian dengan segera brian tancap gass lalu meninggalkan teman-teman nya
"Kebiasaan"
Gumam seorang wanita dengan wajah kesalnya
Tak lama kemudian sky light pun bubar Karna hari juga semakin sore
"Rumah lu dmn?"
Arkan tidak menjawab ia hanya bengong sambil melikarkan tangannya di perut brian
"Kalo di tanya jawab dong"
"Ehh iya di jln.*** Gg.***"
"Ohh di situ,ngekost?"
"Iya kak"
Tiba-tiba brian malah tersenyum sambil memikirkan sesuatu itu bisa di lihat Arkan dari pantulan kaca spion
"Knp senyum kak?"
"Gak kok sweetie,ohya km jangan macem-macem ya inget km punya aku"
"Kak aku normal kakak gak lupa kan"
Arkan tersenyum terpaksa sambil mengaruk lehernya yg tak gatal
"Ntar lu juga bakal suka Ama gue"
Arkan hanya terdiam tidak memberikan reaksi
"Gue bakal bikin lu suka ma gue inget itu"
"Iya deh kak coba aja kalo bisa"
Ucap Arkan seperti menantang brian
"Oke"
Tak terasa mereka ternyata sudah sampai di kosannya Arkan lalu Arkan turun dari motor
"Makasih ya kak"
Arkan berterima kasih sambil mencopot helmnya
"Udh kewajiban ku sweetie,bsk aku jemputnya biar ke sekul bareng jam 7:30 oke"
"Emm tap-"
"Gaada tapi-tapi kita berangkat bareng sweetie atau ntar akan ku hukum km"
Arkan menelan salivanya dengan kasar kata hukum itu sedikit ambigu di otak Arkan, sebenarnya Arkan gmau di jemput brian Karna ia hari ini sudah cukup banyak membantu
"Ya-yaudah ntar berangkat bareng"
"Good boy~"
Brian mengacak rambut Arkan lalu tersenyum manis,di mata Arkan brian sangat tampan tidak hanya itu ia membuat wajah Arkan menjadi sangat merah
"Kak brian ganteng bgt dan keren"
Batin Arkan lalu ia tersadar dan langsung memberikan helm yg ia pakai ke brian
"Huh apa?"
"Ini helm nya aku balikin"
"Ohh yaudah km ambil aja sweetie"
"Ngg-"
"Shttt- udh buat km aja oke gaada penolakan"
Arkan cukup kesal Karna dari tadi omongannya selalu di sela oleh brian
"Yaudah"
Arkan berjalan menuju kos sambil marah dan brian tau kalo pasti Arkan akan ngambek
"Maniss"
Gumam brian di dalam hati sambil memperhatikan Arkan yg berjalan
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ ୨ ୧⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯TBC
Sorry for typo
Makasih yg udh vote komen and folow
Maaf ya ini chapter pendek soalnya Chel juga buru-buru Karna udh lama gak up hehehe
Tadi ya mau di panjangin lagi tapi Karna mager dan dari pada gak up pula,yaudah aku selesaiin chapter ini di sini aja
See u in next chapter readers

KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY MINE || BL LOKAL
Teen Fiction𝑶𝒏𝒍𝒚 𝒎𝒊𝒏𝒆 - - 𝑨𝒓𝒌𝒂𝒏 : 𝒖𝒌𝒆 𝑫𝒆𝒗𝒂𝒏 : 𝒔𝒆𝒎𝒆 𝑩𝒓𝒊𝒂𝒏 : 𝒔𝒆𝒎𝒆 - - 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒕 : 9 𝒎𝒆𝒊 2023 𝑬𝒏𝒅 : 23 𝒎𝒆𝒊 2025