Setelah sampai di cafe yang sesuai dengan lokasi yang dikirim oleh Gito, Zean kemudian mengajak Greesel untuk masuk ke dalam cafe tersebut.
Setelah memesan dan melihat keberadaan Gito, Zean dan Greesel kemudian menghampirinya.
"Sama siapa nih lu?" tanya Gito.
"Ini aku ajak Adek aku Kak, bolehkan?"
"Boleh lah santai aja kali, lagian kita juga kagak ngapa-ngapain"
"Kenalin gue Deo" ucap teman Gito memperkenalkan dirinya.
"Ah iya Kak aku Putra, kita satu sekolah juga kan Kak?"
"Iya, gue juga yang tadi ikut waktu kita makan di kantin"
"Itu Adek lu gak mau lu kenalin ke kita?"
"Haha iya Kak, Dek kenalin ini temen Kakak di sekolah"
"Iya Kak, kenalin Kak nama aku Greesel"
"Oh Greesel, salam kenal ya gue Gito"
"Gue Deo"
"Iya Kak, salam kenal"
Setelah cukup lama mereka di sana dan mengobrol, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena hari semakin malam dan besok mereka harus sekolah.
Saat di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba dihadang oleh empat motor.
"Gito, Deo, akhirnya ketemu juga lu berdua" ucap salah satu dari mereka setelah turun dari motornya.
"Mau ngapain sih lu Ran?" tanya Gito.
"Pakek tanya ya mau ribut lah sama lu, emang mau apa lagi?"
"Nah kebetulan juga ada lu, urusan kita yang waktu itu belum selesai kan, sekalian aja kita selesain sekarang" lanjutnya saat melihat Zean.
Zean yang mendengar itu mencoba mengingat-ingat siapa pemuda tersebut karena menurutnya pemuda itu tidak terlalu asing, setelah beberapa detik, akhirnya Zean mengingat jika pemuda tersebut adalah pemuda yang pernah berkelahi dengannya saat sedang mengeroyok Gito bersama teman-temannya.
"Put, lu pergi aja dari sini sama Adek lu, biar mereka gue urus sama Deo"
Mendengar ucapan Gito dan melihat Greesel yang ketakutan, Zean segera pergi dari sana.
"Kalian hati-hati Kak"
"Lu berdua kejar dia, Gito sama Deo biar kita urus"
Dua pemuda yang mendengar ucapan temannya itu, segera kembali naik ke motor mereka dan mengejar Zean.
"WOI SINI LU ANJING" teriak Gito saat melihat mereka akan pergi namun teman mereka menghadangnya dan terjadilah perkelahian diantara mereka.
Sementara itu Zean dan Greesel, mereka yang belum jauh dari sana, dikejutkan saat melihat ada dua motor yang mengejar mereka.
"Kak, mereka ngikutin kita, aku takut Kak" ucap Greesel yang ketakutan dan mengeratkan pelukannya pada Zean.
"Kamu tenang ya Dek pegangan yang kuat biar gak jatuh"
Zean yang memang belum terbiasa mengendarai motor dengan kencang, akhirnya diberhentikan oleh salah satu dari mereka yang berhasil mengejarnya.
"Dek kamu lari dari sini minta bantuan tapi jangan jauh-jauh, dengerin Kakak dan jangan ngebantah, cepet Dek" ucap Zean kepada Greesel saat mereka berdua berhenti di depan mereka dan turun dari motor mereka.
Greesel yang berlari dari sana dan akan dikejar oleh salah satu dari mereka langsung ditendang oleh Zean hingga terjatuh.
Temannya yang melihat itu langsung membantunya dan mereka langsung menyerang Zean.