"Katakan yang sebenarnya, siapa ... yang mengajarimu menertawakanku!"
"Sebentar, sebentar!" Zhan menahan dada Yibo, sambil mengusap air mata komedi yang ikut serta bersama gelak tawa yang nyaring.
"Hahaha ... lucu sekali. Yibo si paling keren ternyata ... hahaha!" Zhan kembali tertawa. Hingga ia berguling-guling di tempat tidur. Tidak takut sama sekali dengan wajah kesal Yibo yang asap di kepalanya sudah di ubun-ubun.
"Yuna!" Yibo berteriak, mencekal lengan Zhan hingga terasa pergelangan tangan tubuh wanita itu memerah.
Zhan seketika terdiam, bukan karena takut. Melainkan karena ia tersadar, bahwa tubuh yang ia tempati adalah milik kekasih Yibo. Bisa jadi wanita itu sudah tahu kelainan Yibo sejak awal. Sedang reaksi Zhan malah menunjukkan sebaliknya."Apa tidur bergilir dengan pria lain tak cukup untukmu sampai kau harus menertawankan kelainanku?" Mata Yibo terluka, ia menghempas lengan gadis itu ke samping.
Lalu berdiri sambil bersidekap di pinggir ranjang. "Pergilah, cari kesenanganmu. Dan pulanglah ketika kau puas. Seperti biasa!"
Saat mengatakan itu, Yibo tidak melihat ke arah Yuna. Ia berlalu dari kamar membawa makanan yang sudah dingin di tangan. Sedingin perasaan Zhan saat ini.
Niat awal ia ingin mempermainkan Yibo mencari titik lemahnya. Tapi begitu ia mendapat apa yang ia cari. Zhan merasa luapan gembira di dada yang selama ini ia bayangkan, mendadak jadi dingin dan suram.
Dua kenyataan yang ia dengar sekaligus membuat api persaingan di dada Zhan berubah jadi simpati. Awalnya ia menertawakan kelainan Yibo seperti lelucon yang konyol. Kemudian kenyataan lain bahwa pria itu rela diselingkuhi sekian lama, hanya untuk menutupi kelemahannya membuat Zhan terenyuh.
Jika Zhan yang ada di posisi Yibo, ia pasti akan frustasi bisa saja depresi. Karena Zhan itu gila wanita, akan sangat menyiksa jika ia malah dijauhi karena kurang lelaki, parahnya lagi diselingkuhi.
Zhan tidak mau berdiam lama di kamar Yibo. Ia harus kembali ke apartemennya dan mencari tahu dimana tubuhnya berada untuk bertukar kembali. Yang penting ia sudah mengetahui kelemahan Yibo, tak peduli itu berguna atau tidak suatu saat nanti.
Meski merasa simpati, Zhan tak ada niatan untuk menghibur Yibo. Karena tubuh yang ia pakai adalah milik Yuna. Biarkan saja Yibo tetap merasa kecewa pada gadis itu. Wanita macam Yuna memang pantas dibenci.
Zhan sudah memakai pakaiannya kembali. Ia bergegas keluar kamar lalu pulang, tidak perlu lagi berpamitan pada Yibo yang berada di dapur memakan spaghetti sambil berlinang air mata.
Langkah Zhan terhenti, saat tangannya meraih gagang pintu. Panggilan Yibo membuatnya urung untuk memutar knop pintu.
Pria Wang itu tahu-tahu sudah berdiri di belakangnnya. Memeluknya dari belakang, sambil meletakkan dagunya di bahu Zhan.
"Maafkan aku belum bisa jadi kekasih yang kau inginkan!" Bisiknya yang membuat Zhan merinding. Egonya runtuh seketika.
Pria itu begitu tulus, dan baik. Harusnya Yibo bisa mendapatkan banyak wanita yang lebih baik dari Yuna. Tapi pria itu malah semakin menjatuhkan harga diri, hanya untuk menyenangkan kekasih wanitanya yang begitu sialan di mata Zhan.
Zhan lupa tujuan utama, ia benar-benar lupa jika Yibo adalah rival yang harus ia kalahkan. Saat suara gemetar pria itu berubah jadi isakan.
"Lakukan sesukamu, tapi jangan tinggalkan aku!"
Zhan berbalik, memeluk Yibo yang matanya masih sembab. Menepuk punggungnya seperti seorang sahabat. Dan sesekali tangannya mengusap rambut Yibo agar pria itu tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Crocodile
FanficSeolah dunia baru saja dijungkirbalikkan, saat Xiao Zhan-playboy pecinta selangkangan perempuan-berada di tubuh Yuna, kekasih dari Wang Yibo, rival abadinya di kampus. Sialnya, terjebak bersama Yibo membuat Zhan jatuh pada pesona rivalnya. Apa jadin...