"Pokok nya kita harus pulang bareng bareng, jangan sampai gue sendiri yang pulang." Ucap Tari menatap satu persatu teman teman nya itu.
Berawal dari mimpi dan berujung sebuah kesialan
- Semua nama tokoh dan tempat di cerita ini di samarkan. Terimka...
Jangan lupa untuk vote yaa. Maaf kalau semisal ada typo, kesamaan nama tokoh, dan kesalahan kesalahan lain nya.
HAPPY READING !
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-5 Maret 2010-
"Tari! Ayo sarapan Nak!" Layli -Ibunya Tari- berseru memanggil nama anak perempuan nya itu dari arah dapur seraya menaruh sayur sop di atas meja makan kayu.
"Iya Bu! Tunggu sebentar!" Tari menjawab seraya merapihkan dasi nya dan juga merapihkan rambut nya yang pendek sebahu. Ia berdiri di depan kaca seraya tersenyum begitu melihat diri nya di depan kaca. Ia memakai pita kecil berwarna merah muda.
"Selesai!" Tari sedikit berteriak saat melihat diri nya di depan kaca dengan memakai baju putih abu-abu nya yang sudah 1 bulan ia tidak pakai karena libur kenaikan kelas.
"Nak? Masih lama?" Layli muncul dari balik pintu kayu dan menyembulkan sedikit kepala nya untuk melihat Tari yang ada di dalam kamar. Tari menoleh dan melemparkan senyum ke Ibu nya.
"Sudah, Bu." Tari mengambil tas nya yang ada kasur dan juga tas tenteng yang berisikan mukena, topi, dan juga botol minum ukuran sedang.
"Sudah tidak ada yang ketinggalan?" Tanya Layli menatap Tari. Tari menggeleng lalu tersenyum tipis.
"Enggak Bu. Tinggal bekal aja." Tari menjawab dan berjalan menuju pintu menghampiri Ibu nya.
"Ya sudah, ayo sarapan nanti kamu telat." Layli membalikkan tubuh nya dan berjalan menuju meja makan dan tari mengikuti nya di belakang.
Di meja makan sudah ada Retno -Ayahnya Tari- yang sedang memakai topi. Retno bekerja di kebun dekat rumah sedangkan Layli bekerja sebagai Ibu rumah tangga, sebenarnya Layli ada bekerja sebagai pembantu di salah satu rumah tetangga, tetapi ia di pecat karena tuduhan dan berakhir menjadi Ibu rumah tangga.
"Pagi, Ayah!" Sapa Tari dengan senyum mengembang hingga mata nya menyipit. Retno menoleh ke arah Tari dan membalas senyuman Tari.
"Pagi juga, Nak." Balas Retno lalu duduk di salah satu kursi meja makan. Tari juga ikut duduk di kursi depan Retno.
Dan berakhir mereka makan pagi sembari berbincang ringan. Setelah selesai makan, Tari meraih tas ransel nya dan juga tasa tenteng nya lalu berjalan menuju pintu keluar. Tari duduk di kursi depan rumah dan memakai sepatu nya.
"Tari!" Teriak seseorang di depan rumah Tari. Tari lantas menoleh dan melihat Gita -Sahabat nya- sedang berdiri di depan pagar kayu rumah Tari seraya melambaikan tangan nya. Tari dengan cepat mengikat tali sepatu nya.
"Eh Nak Gita, mau berangkat bareng Tari ya?" Layli keluar dari dalam rumah dan memberikan bekal untuk Tari. Gita hanya mengangguk dan tersenyum.
